Happy Reading eaaaaaa😂😂😂Libra menatap ke luar,menempelkan telapak tangannya di kaca jendela pesawat seolah olah berusaha menyentuh awan di langit.
"Ba...bandara?"
ucap Libra dengan wajah melongonya."Ayo...
ajak Damian sambil menarik tangan Libra yang ada dalam genggamannya."Tu..tunggu sebentar.. ki..kita.. kita sebenarnya mau kemana?"
tanya Libra menghentikan langkahnya."Rahasia Baby...
balas Damian sambil mengedipkan matanya membuat Libra yang berdiri diam di tempatnya bersemu merah.Damian menarik tangan Libra masuk ke dalam Bandara.
tidak memperdulikan orang orang yang menatap mereka aneh."Sir.....
ucap seorang pria berjas mendekati mereka ia menundukan kepalanya saat berbicara dengan Damian."Sudah kau siapkan?"
"Yes sir....
mereka terlibat percakapan yang tidak di mengerti oleh Libra.karena itulah selagi Damian berbicara dengan pria itu ia mengedarkan matanya menatap orang orang yang berlalu lalang dalam bandara. matanya bersimbubuk dengan mata berwarna hitam jernih milik seorang bocah laki laki.Libra tersenyum mendadahkan tanganya yang di balas anak itu dengan senyuman dan dadahan tangan bersemangat."Apa yang kau lihat?" tanya Damian mengikuti arah pandangan Libra.
"Uhhhh bukan apa apa".balas Libra.
"Ehh.. eh di mana pria tadi?"
tanya Libra yang membuat mata Damian menyipit tidak senang."Sudah pergi."balas Damian singkat.ia melingkarkan tangannya di pinggang ramping Libra,membawa tubuh ramping itu menuju pesawat mereka yang sebentar lagi akan berangkat.
"Kenapa aku tidak melihatnya yaa?"gumam Libra tidak menyadari sikap Damian.
"Pe..pesawat pribadi?"ucap Libra terbelalak saat melihat pesawat yang akan mereka tumpangi.
Sebenarnya sekaya apa Damian itu?
Damian hanya diam tidak membalas ucapannya,membantu Libra saat ia menaiki tangga pesawat. perilaku itu sangat jelas menunjukan kalau Damian sangat menjaga dan melindungi Libra seolah olah ia terbuat dari kaca yang bisa pecah kapan saja.
"Baby,aku tidak suka kau bertanya tentang pria lain selain aku."ucap Damian memeluk tubuh Libra di atas kursinya.ia tidak membiarkan Libra untuk duduk di kursinya.
"Kemana kita akan pergi?" tanya Libra penasaran.ia menatap Damian yang duduk di sampingnya sedang membaca buku.
"Yunani."ucap Damian mengalihkan perhatiannya dari buku yang ia baca.
"I..itu jauh sekali....
gumam Libra mengernyit dengan wajah tidak nyaman.Tersenyum paham,Damian menarik tangan Libra mendekapnya dalam rangkulan jemari hangatnya.
"Aku di sini,aku akan menjagamu.Baby.... aku sangat...sangat mencintaimu jangan ragukan itu." ucap Damian menatap Libra lembut.mengecup jari jemari kurus dalam gengggamannya mencoba menyalurkan perasaannya.
"A..aku tahu.aku hanya takut,aku tidak pernah berpergian jauh,ini pertama kalinya untukku." ucap
Libra.Damian memeluk Libra yang saat ini sudah berada dalam pangkuannya.ia mengucapkan kalimat kalimat manis untuk menenangkan Libra.
º
º
º
º
º
º
º
ºBandar Udara Internasional Eleftherios Venizelos
Libra untuk pertama kalinya menginjakan kakinya di negara yang di sebut-sebut sebagai salah satu negara terindah di dunia.
Di sana sudah ada orang yang datang menyambut mereka.orang itu tersenyum ramah membawa mereka menuju mobil.
Libra tersenyum saat mendengar orang itu berbicara dengan pandangan yang terarah pada nya,meskipun ia sama sekali tidak mengerti tentang apa yang ia ucapkan Libra berusaha bersikap ramah.
SANTORINI
Pulau yang berada di tengah tengah pulau Ios dan Anafi,di klaim sebagai pulau paling romantis di dunia.Di Desa Karterados berderet rumah Tradisional khas santorini yang berwarna putih dengan atap yang bercat biru yang memberikan kesan lembut dan hangat.
Dan di sanalah tujuan mereka.
"I.ini..ini sangat indah....."
ucap Libra terpesona.ia menatap bangunan- bangunan cantik yang tetap berdiri dengan tegak walaupun telah di makan usia."Kau menyukainya..?" tanya Damian tersenyum lembut menatap Libra.
"Kau bercanda? aku sangat sangat,menyukainya."ucap Libra dengan penekanan di setiap kalimatnya.
"Mereka sangat cantik...."ucap Libra dengan mata berbinar.
Menarik lembut pinggang ramping Libra,Damian melangkah pelan menuju sebuah rumah dengan banyak tanaman yang bergelantungan di depan yang membuatnya terlihat segar dan nyaman.
"Ini rumah siapa?"tanya Libra memperhatikan rumah di depannya.
"Grandma."
"Hah?"beo Libra
Terkekeh Damian berucap lembut "Milik Grandma Baby."
"Dulu setiap liburan sekolah aku selalu kemari mengunjungi Grandma.ia suka membacakan cerita dongeng untuk ku sebelum tidur.membuatkan Pancake daun bawang dan menyiram tanaman bersama."
"....... ia pasti wanita yang hangat..."ucap Libra membayangkan seorang wanita dengan wajah lembut dan senyum hangat.
"Ya.. dan sebentar lagi kau akan bertemu dengannya.aku yakin ia pasti akan menyukaimu."
"Semoga saja..."ucap Libra gugup.
"Hei...tenanglah aku yakin Grandma pasti akan menyukai calon istri cucunya."
"Damian...... aku seorang Pria......"
ucap Libra sedikit merengek dengan wajah merah padamnya."Benarkah....mana?coba lihat?....." goda Damian.
"Menyebalkan...."
cebik Libra.Terkekeh Damian membawa tubuh Libra mendekati rumah mungil dan manis itu.ia menekan tombol di dinding beberapa kali.
Suara langkah kaki terdengar dari dalam rumah.
Ceklek
"Poios eìnai ekeì?"
TBC
sorry baru up saya sibuk sekolah maklum dah kelas tiga
oh ya saya pakai bahasa yunani tapi tidak dengan huruf aslinya tapi cara bacanya.saya tidak terima bad comment tapi kritik iyaaa.sudah itu saja🙂 selamat pagi
Damian Marcus