Memakai topeng bukan berarti kau seorang pengecut.HER: Falling
"Kau sudah mengerjakan tugas matematika-mu, Lisa?"
Suara Hyemi, salah satu teman sekelas Lisa menginterupsi kegiatan membaca gadis itu. Lisa dengan santai menutup bukunya dan membalas tatapan memohon Hyemi. "Sudah," jawabnya. Ia terdiam sejenak untuk melihat reaksi Hyemi yang ternyata sedang menaik-turunkan alisnya berkali-kali dan memasang senyum menyebalkan. "Sepuluh menit dan aku akan mengambilnya selesai atau belum." Ia memberikan bukunya pada Hyemi.
"Thank you!"
"Ya! Lisa meminjamkan tugasnya hanya sepuluh menit! Kalian cepatlah ke sini dan tulis!"
Itulah hal terakhir yang didengar Lisa sebelum ia memasang earphone dan membaca bukunya lagi.
Lisa tidak pernah terbiasa dengan sekolah umum karena dari kecil kedua orangtua-nya menerapkan home schooling pada Lisa. Salah satu alasan mereka melakukan hal itu adalah karena daya tahan tubuh Lisa yang lemah. Hingga masuk ke sekolah menengah atas, akhirnya Lisa diminta kedua orangtua-nya untuk membaur dengan dunia yang asing di mata Lisa.
Sejak kecil dapat dikatakan Lisa tidak pernah mengenal dunia luar. Hingga ia berusia lima tahun, di Seattle, ia tidak pernah meninggalkan rumahnya. Sama sekali. Lisa dilarang keluar dari area mansion-nya karena suatu alasan yang sangat dibenci-nya. Ibu Lisa tidak ingin keberadaan-nya diketahui publik.
Saat istirahat kedua tiba, Lisa memutuskan untuk pergi ke perpustakaan sekolah seorang diri. Ia memilih duduk di meja paling ujung di dekat jendela yang mengarah langsung ke lapangan sepak bola.
"Jangan lupa untuk melihat pertandingan-ku hari ini."
Suara itu mengalihkan perhatian Lisa dari buku yang dibacanya. Jeon Jungkook menyandarkan tubuhnya di meja perpustakaan yang ditempati Lisa, hal itu menarik perhatian beberapa siswa yang ada di tempat itu mengingat Jungkook sangat populer di sekolah mereka.
"Jangan membuat keributan. Ini perpustakaan," ucap Lisa setelah ia kembali menatap bukunya. Gadis itu menghela napasnya pelan ketika menyadari Jungkook masih belum bergeming dari tempatnya lalu berkata, "Aku akan datang."
Jungkook tidak menjawab melainkan menarik kursi di samping Lisa lalu duduk di sana. Pria itu mengulurkan tangan-nya untuk menjangkau ponsel Lisa yang ada di meja.
Lisa membiarkan Jungkook melakukan hal itu karena Jungkook tidak akan bisa membuka kuncinya.
"Kau tidak akan mengatakannya?"
Lisa membalik halaman bukunya sebelum menyahut, "Hmm?"
"Kata sandi ponsel-mu."
"Aku sudah pernah mengatakannya padamu," balas Lisa tidak peduli.
Sebelah alis Jungkook terangkat naik. Ia tidak suka bagaimana gadis itu mengabaikan-nya. "You bitchy little liar!" desis Jungkook tepat di telinga Lisa.
Hanya Lisa yang bisa mendengarnya. Jadi ia akan menjalankan peran-nya dengan sempurna. Lisa menarik kedua sudut bibirnya ke atas. Tersenyum, ia membalas, "How can you don't know my birthday, fience?"
Sekali lagi detik itu Jungkook tidak menyukai bagaimana cara gadis itu menatapnya. "7 Desember." Hanya itu yang diucapkan Jungkook.
Lisa tidak menjawab. Membiarkan bibirnya tersenyum pada Jungkook lalu sedikit memiringkan kepalanya.
"The day you were adopted."
Senyum Lisa memudar. "Kau memang sialan."
Kata-kata itu bagaikan sebuah kutukan bagi Lisa dan Lisa yakin Jungkook mengetahuinya dan menggunakan kalimat terkutuk itu agar dapat membuat Lisa merasa rendah.
KAMU SEDANG MEMBACA
HER - Lizkook
RomanceLalisa Kim. Saat semua orang mengatakan bahwa aku beruntung menjadi bagian dari keluarga 'Kim', apa akan berdosa kalau aku mengutuk takdir itu? Kalau aku boleh memilih, biarkan aku melepasnya dan melangkah sedekat mungkin dengan 'kebahagiaan'.