Pagi itu, Eunwoo duduk pada kursi tinggi di depan meja bar dapur dengan pandangan kagum luar biasa.
Beberapa kali bergumam "Wow" "Waah" dan sebagainya ketika melihat Taehyung membuat sarapan dengan begitu cekatan.
Jika pagi seperti ini, biasanya sang Ayah yang akan mengurus sarapan, memandikan Eunwoo, dan menyiapkan segala keperluan sekolah putra kecil keluarga Jeon tersebut.
Sampai pukul 9 baru mengunjungi perusahaan.
Tapi pagi ini, Eunwoo seperti mendapatkan hari terbaiknya sepanjang masa.
Bangun dengan suara lembut Bunda noona yang membangunkannya. Menggendongnya menuju kamar mandi, membasuh wajah Eunwoo, bahkan membantu bocah 5 tahun itu menyikan gigi.
Bunda noona bilang, semalam menginap. Karna Eunwoo tiba-tiba merengek malam-malam dan minta tidur di temani Bunda noona. Mau tak mau, Taehyung yang memang menyukai anak-anak, tidak kuasa menolaknya.
Berhubung dia juga sudah jatuh hati dengan Eunwoo sejak mereka pertama bertemu.
"Bunda noona?"
Taehyung menaikkan alisnya, menoleh dengan senyum mengembang yang manis. "Iya, sayang?"
"Ayah belum bangun?"
"Ayah di sini, jagoan."
Keduanya menoleh setelah mendengar suara Jungkook di ambang sekat dapur. Masih mengenakan kaos berlengan pendek dengan bekas keringat yang masih nampak jelas. Dan celana olah raga puma hitam bergaris putih di pinggirnya.
Merentangkan tangannya ketika sang putra memekik, melompat turun dari kursi tingginya begitu saja seakan tak takut terjungkal. Menangkap putranya, membawa dalam gendongan. Lantas menghujani wajah tampan Eunwoo dengan kecupan dimana-mana.
"Sudah berapa kali Ayah bilang hati-hati hmm? Kalau jatuh bagaimana?"
Terkekeh lucu. Menggelengkan kepalanya dengan cengiran lebar yang menunjukkan dua gigi kelincinya. "Tidak akan. Kan, ada ayah."
Berhubung hanya menghela nafas, menggigit ujung hidung kecil Eunwoo main-main mengundang gelak tawa sang putra.
Beralih menatap Taehyung yang ternyata sedang menatap kearah mereka dengan senyum begitu lebar. Membalas senyumnya. Berjalan mendekati lemari pendingin setelah meletakkan Eunwoo kembali pada kursi tinggi.
"Selamat pagi, Taehyung."
"Pagi juga Jungkook hyung. Sandwich dan Kimbab untuk sarapan tidak masalah?"
Menggeleng pelan sambil tersenyum setelah menegak sebotol air dingin. "Tentu saja tidak. Aku malah berterimakasih karna kau mau di repotkan sejak kemarin."
Terkekeh pelan. Memindahkan sandwich terakhir keatas piring besar yang sudah terisi beberapa potong.
"Tidak perlu begitu hyung." Beralih menatap Eunwoo, tersenyum hangat. Menjawil ujung hidung Eunwoo main-main hingga anak laki-laki itu tertawa lucu.
"Untuk Eunwoo, aku senang melakukannya."
"Terimakasih Bunda noona."
"Sama-sama sayangku."
Jungkook tersenyum penuh arti. Pemandangan manis di pagi hari. Sungguh baik untuk suasana paginya hari ini. Namun di detik berikutnya, pria 30an itu memasang wajah sedih yang memelas.
"Untukku?"
"Hmm?"
Taehyung menoleh, bertanya dengan senyum yang masih terlukis.
"Tidak melakukannya untukku juga, Taehyung?"
Detik berikutnya, wajah Taehyung bersemu merah. Berdehen pelan sambil mengalihkan pandangannya kemana saja. Dadanya berdebar tidak karuan seperti semalam, dan itu sungguh tidak baik untuk kesehatan jantungnya. Sungguh.
"H-hyung lebih baik mandi dan bersiap bersama Eunwoo. Aku akan membuatkan kopi untuk hyung, susu Eunwoo, juga menyelesaikan kimbabnya."
Jungkook hanya tersenyum begitu lebar. "Siap, captain. Jagoan, ayo kita laksanakan perintah Bunda!!"
"Ayey!!"
'Oh, astaga Ya Tuhan.... Jantungku.. Tenanglah, ini masih pagi. Astaga, kenapa berdebar begini.'
BUNDA_KookV
13/11/18
Tbc.Sedikit ajaaa. Jangan banyak2. Nanti diabet. Ehe.... Ehe ehe. EHE...
Maaf untuk typo. Maklumi saja. Saya ngetiknya sambil merem melek. Ehe.
KAMU SEDANG MEMBACA
BUNDA : KookV
FanfictionJungkook pikir, ucapan anaknya hanya sekedar ucapan kosong seorang bocah ketika dia mengatakan ingin menjadikan seorang pemuda manis yang setiap sore melukis di taman kompleks rumah mereka sebagai ibu barunya. Namun ketika Jeon Eunwoo demam tinggi d...