Eunwoo berjalan riang menuruni tangga, memegang ponsel milik ayahnya yang nampak begitu besar untuk tangan mungilnya.
"Ayah! Ayah! Ayah!"
Jungkook berjingkat dari tempatnya, hampir saja melemparkan spatula di tangannya begitu saja jika refleksnya tidak baik. Melirik pada kakinya, menemukan Eunwoo yang memeluk sebelah kakinya dengan senyum lucu yang menggemaskan.
Jungkook tersenyum. Mematikan kompor, berjongkok di depan putranya yang tersenyum terlampau lebar. Menularkan senyum yang sama pada sang Ayah.
"Jadi, ada apa jagoan? Kenapa berlarian sepagi ini, hmm?"
Menunjukkan ponselnya pada Jungkook, sukses membuat sang ayah muda mengernyit sesaat. Mengambil alih ponselnya, membaca sebuah artikel tentang-okay, itu wajah kekasihnya yang kini terpampang pada sebuah lama internet. Menoleh pada putranya lagi.
"Kenapa dengan Bunda sayang?"
Mengerucutkan bibirnya perlahan, menghentak sebal, menunjuk pada layar ponsel di tangan sang Ayah.
"Disana bilang, Bunda noona sedang ulang tahun hari ini, ayah!! Ayo buat kejutan dan hadiah untuk Bunda noona!! Seperti kalau Eunwoo ulang tahun!"
Terkekeh lucu di ujung kalimatnya, mendapat usakan gemas pada puncak kepalanya dari lengan kekar sang Ayah.
"Baiklah, kau ingin membuat kejutan untuk Bunda, jagoan?"
"Hum!" Mengangguk lucu. Di sertai cengiran lebar yang menampakkan deret gigi kecilnya. "Ayo mengejutkan Bunda di hari ulang tahunnya, Ayah!"
Jungkook terkekeh. Menghela nafas setelahnya dengan senyum masam memandang sang putra.
"Sepertinya, date berdua untuk perayaan ulang tahun Taehyung-sudah gagal. Hhhh..."
**
Pagi ini, Taehyung terbangun seperti biasa. Dengan secangkir teh jeruk dan sandwich tuna yang sudah dia siapkan untuk dirinya sendiri di atas meja makan kecil di dekat pintu menuju taman samping rumahnya.
Bersenandung kecil, tubuh rampingnya berbalut oversized hoodie yang menutup setengah pahanya. Mengenakan apron hitam, berjalan menuju bak pencuci piring meletakkan beberapa peralatan masak yang sudah kotor.
Kepala Taehyung menoleh ketika ponsel di atas meja makan berbunyi. Melepas apron, meletakkannya pada long chair di dekat mini bar sebelum melangkah mengambil ponselnya.
Sejenak mengernyit, tersenyum setelah menemukan nama sang kakak pada layar ponselnya.
[Annyeong, Taehyung-a!!! Happy birthdaay!!!"]
Terkekeh pelan. Bukan suara kakanya ternyata, tapi kakak iparnya. "Annyeong, hyungie.. Terimakasih atas ucapannya..."
[Astaga, hyung rindu sekali padamu. Bagaimana keadaanmu, hmm? Kau baik-baik saja di Seoul?]
"Tentu, aku baik-baik saja. Aku juga rindu sekali dengan Hyungie. Jadi, kapan hyung akan mengunjungiku, hmm?"
Terdengar Seokjin terkekeh di ujung panggilan. [Aigoo-yaa.. Jangan merajuk kau anak manis. Ingin membuatku diabetes, hah?]
Taehyung terkekeh cukup keras. Mendudukkan tubuhnya pada salah satu kursi di dekat meja makan. Menyangga dagunya dengan lengan. Mendengar celotehan kakak iparnya yang selalu menyenangkan.
[Tapi tenang saja. Minggu depan, kami akan berkunjung. Aku sudah mengancam Namjoon untuk mengosongkan jadwalnya, jadi jangan khawatir. Kau ingin hadiah apa dari London, Taehyung-a?]
"Hadiah? Emm-apa saja tidak masalah, hyung. Setiap tahun, hadiah yang kau pilihkan tidak pernah mengecewakan."
[Baiklah kalau begitu. Aku akan menyiapkan sesuatu untukmu. Sampai jumpa minggu depan sayang, ingat-jaga kesehatanmu. Hyung tidak mau pipi gembil kesukaan hyung menghilang di wajahmu saat hyung sampai di Korea. Arasseo?]
Tertawa renyah. Mengangguk sekali pun tahu Seokjin tak mampu melihatnya. "Arasseo, hyungie..."
**
Taehyung tersenyum saat mendengar suara klakson mobil di luar rumahnya. Keluar dengan terburu setelah menenteng sepatu kets merah miliknya. Mengenakannya dengan cepat di teras rumah. Memastikan seluruh pintu dan jendela terkunci sebelum dirinya melangkah keluar dari pekarangan.
"Bunda noona selamat siang!!"
Taehyung terkekeh, mengusap puncak kepala Eunwoo setelah dirinya duduk nyaman di samping Jungkook. Anak itu duduk dengan tenang di bangku penumpang. Memeluk sebungkus cookies besar dengan mulut kecil yang sibuk mengunyah.
Sedikit tersentak ketika merasakan genggaman erat pada tangannya, menoleh pada Jungkook lantas tersenyum ketika pandangan mereka bertemu.
"Maafkan aku, tapi Eunwoo meminta untuk ikut dengan kita."
Taehyung menggeleng sambil tersenyum kecil. Memberikan pengertian bahwa dirinya tidak masalah dengan itu. "Aku senang Eunwoo ikut. Lagi pula, akan terasa lebih menyenangkan dan ramai, benar kan?"
Jungkook tersenyum, mengusap kepala Taehyung sayang sebelum melajukan mobil ke tempat tujuan mereka.
Restoran favorit mereka bertiga.
**
Tbc.
BUNDA__KookV
01/01/19Oweee... Selamet tahun baru yaaawwhhh!!! Ehe ehe. Udah ganti tahun aja niih, semalem gue tidur setahun dooong ahahaha... /apaan dah/
Jadi berhubung ada draft setengah di chapter 12 nya Bunda, jadi sekalian gue lanjut dikit. Lanjutannya, pan kapan okay??
Sekarang biarkan gue berhibernasi bentar.
Obat kangen ajaaa... Semoga sukaa...
/bye!
💜💜💜
KAMU SEDANG MEMBACA
BUNDA : KookV
FanfictionJungkook pikir, ucapan anaknya hanya sekedar ucapan kosong seorang bocah ketika dia mengatakan ingin menjadikan seorang pemuda manis yang setiap sore melukis di taman kompleks rumah mereka sebagai ibu barunya. Namun ketika Jeon Eunwoo demam tinggi d...