BUNDA : 9

8.9K 1.3K 126
                                    













Selepas makan siang ber-empat dengan Hana dan Eunwoo, dua jagoan cilik itu tertidur pulas di jok belakang. Berakhir di titipkan ke rumah Yoongi karna mengingat Jungkook harus mengantarkan Taehyung kembali ke studio.






Keadaan begitu hening di dalam mobil. Hanya suara musik yang mengalun dengan volume kecil di tape milik Jungkook. Jalanan memang cukup macet selepas jam makan siang seperti sekarang. Jadi memang tidak heran jika mereka terjebak di lampu merah cukup lama.





Jungkook berdehem, melirik Taehyung yang nampak sibuk memperhatikan kemacetan di luar. Pria 30an itu tersenyum lembut, menggaruk tengkuknya sedikit ragu—haruskan dia memulai pembicaraan?



Tapi bahkan ketika Jungkook baru berniat membuka suaranya, pemuda manis itu sudah meraih lengan kemeja Jungkook dengan sedikit di goyangkan. Tersenyum cerah menunjuk pada sebuah papan reklame besar di sisi jalan.




"Hyung hyung hyung!"



Jungkook mengigit pipi dalamnya gemas. Mencoba menahan senyum lebar sebelum menanggapi antusiasme Taehyung yang begitu menggemaskan.




"Iya, Tae?"



Pemuda itu menoleh padanya. Menunjuk papan reklame dengan senyum kotak yang luar biasa lebar. "Hyung minggu ini ada acara?"



Mengernyit sejenak sebelum menggeleng dengan senyum hangat. "Tidak ada, Taehyung. Kenapa?" Sedikit melirik papan reklame yang Taehyung tunjuk, lantas kembali memusatkan pandangan pada Taehyung yang menatapnya penuh harap.



Astaga, binar mata coklatnya menggemaskan sekali.




"Pameran?"


Mengangguk antusias. "Pameran dua tahun sekali dan dua tahun yang lalu, aku gagal datang kesana, hyung. Jadi, bisa temani aku kesana minggu ini? Ah—tapi kalau hyung sibuk atau sudah memiliki janji, aku bisa meminta—"


"Bisa!"


Taehyung sedikit berjingkat ketika Jungkook menjawab dengan cepat dan suara yang sedikit meninggi. Mengerjap pelan, menatap terkejut pada Jungkook yang tersenyum tampan padanya.





"Bisa sekali. Minggu ini, ku jemput. Okay? Pukul delapan kan? Satu jam sebelumnya, aku sampai di rumah mu."





Dan pemuda manis itu, hanya tersenyum dengan semburat merah di kedua pipi tembamnya. "Terimakasih banyak, hyung."




"Tidak masalah. Senang bisa menemanimu. Jadi—eumm... Hanya berdua—kan?"




Mengerjap lagi dengan wajah sedikit terkejut. Bergumam beberapa kali, menunduk, menggaruk tengkuknya yang tidak gatal berharap mengurangi sedikit kecanggungan. Tapi nampaknya, sudah terlambat karna Taehyung bahkan sudah merona parah.





"Eung— k-kalau hyung tidak apa hanya berdua, a-aku tidak masalah."




Jungkook tersenyum. Menggigit bibir bawahnya menatap Taehyung yang masih menundukkan kepalanya dengan semburat merah yang begitu kentara.


Ah, Taehyung manis sekali. Dan Jungkook gemas luar biasa.




Sepertinya pendekatan Jungkook berjalan lancar ketika dia sedikit kebingungan langkah awal yang harus dia ambil. Tapi Taehyung bahkan menawarkan sebuah kencan tidak langsung.


Itu terdengar sangat amat baik.



Oh, sepertinya lagi—Eunwoo harus menghabiskan hari Minggunya dengan Hana nanti. Maafkan ayahmu Eunwoo, tapi semua demi kesejetahteraan bersama.









BUNDA : KookVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang