Eunwoo—bocah kecil itu menghela nafas jengah dengan melirik tajam pada perempuan seusianya.
Park Hana, teman Eunwoo sejak kecil yang sampai sekarang pun masih begitu menempel padanya. Bukannya Eunwoo tidak suka, tapi lama-lama merasa risih juga.
Seperti sekarang. Eunwoo yang duduk di pinggiran bak pasir, dengan sekrop dan ember mainan, menatap datar kemana saja ketika lengan kecilnya di apit begitu kencang oleh Hana.
Di tambah menyender pada tubuhnya pula. Astaga, Eunwoo ingin lepas. Tapi yang ada, gadis ini akan menangis nanti.
Eunwoo kan tidak ingin di katai laki-laki jahat dengan membuat perempuan semanis Hana menangis.
"Hana-ya?"
Gadis cantik itu menoleh dengan senyuman kelewat lebar. "Hmm?" Bertanya antusias dan semakin mengeratkan rengkuhan pada lengan Eunwoo.
"Kamu tidak pulang? Jemputanmu belum datang?"
Menggeleng sekali, kembali bersandar pada Eunwoo dengan kepala menghadap arah berlawanan. "Tidak. Tapi paman Choi sudah di depan. Tapi—tapi, aku tidak mau pulang."
Eunwoo mengerutkan dahi menatap sengit kepala Hana. "Kenapa tidak mau pulang? Pulang sana, Hana. Kasihan paman Choi pasti lelah menunggumu."
"Tidak mau~, aku masih mau dengan Eunwoo. Jangan suruh Hana pulang." Memberengut sedih di ujung kalimat, menunduk dengan raut wajah yang siap menumpahkan air matanya. Duh, Eunwoo kan—jadi bingung kalau Hana seperti ini.
"Ah ah ah—arasseoo... Jangan menangis. Aku tidak akan menyuruhmu pulang. Di sini saja."
Tangan kecil Eunwoo terangkat, mengusap kepala Hana dengan helaan nafas pelan yang sarat rasa jengah. Eunwoo hanya tidak tahu kalau gadis itu tersenyum licik. "Heh heh heh, pokoknya aku tidak mau lepas kalau ada Eunwoo. Eunwoo kan, punya Hana."
"Jagoan?"
Eunwoo dan Hana menoleh ketika mendengar suara yang begitu familiar memanggil. Tersenyum cerah, beranjak berdiri lantas berlari menerjang ayah dan bunda noonanya yang berdiri di sisi mobil.
Namun sialnya, tubuh Eunwoo hampir terjungkal ke bak pasir karna Hana yang masih memeluk lengannya dengan erat.
"Hana-ya? Lepaskan dulu, ayah dan bunda sudah menjemput. Besok lagi, ya?"
Menggeleng keras. Semakin merapat pada Eunwoo dan menatap tajam pemuda cantik di samping Jungkook dengan mata bulatnya.
"Eunwoo jangan kesana."
Menoleh, mengerutkan dahinya menatap Hana yang nampak sengit menatap ayah dan bundanya. "Hana kenapa?"
"Ada eonni cantik. Nanti Eunwoo di ambil. Tidak boleh."
Menghela nafas jengah. Menepuk kepala Hana halus hingga gadis itu menoleh padanya. "Tidak apa. Itu Bunda noona. Bundanya Eunwoo. Ayo, Eunwoo kenalkan."
Melepas lengan kecil Hana lantas menggenggamnya erat. Meraih tas masing-masing di dekat bak pasir lantas berjalan menuju Jungkook dan Taehyung.
Jungkook terkekeh, sedikit mencondongkan tubuhnya pada Taehyung yang tersenyum menatap dua bocah menggemaskan tersebut.
"Itu Hana, Park Hana putri Yoongi hyung."
Mengangguk-anggukkan kepalanya. "Cantik sekali, hyung. Tapi kenapa dia menatapku seperti itu ya?"
Jungkook tergelak pelan. Mengangkat tangannya demi mengusap puncak kepala Taehyung. "Dia memang seperti itu kalau merasa terancam."
"Terancam?! Apa aku seperti orang jahat, hyung?"
"Tentu saja tidak. Hana terlalu menempel pada Eunwoo. Dan semua yang di anggap akan menjadi ancaman untuknya dan Eunwoo, dia akan bersikap seperti itu. Aku sudah sering mendapat tatapan sengit darinya."
Taehyung terkekeh. Menggeleng kecil dengan punggung tangan menutupi bibirnya. "Lucu sekali, astaga."
Menatap dua bocah se-usia dengan senyum lebar yang manis katika Eunwoo dan Hana sampai di depannya. Gadis kecil itu masih nampak menatapnya penuh curiga. Mengapit lengan Eunwoo semakin erat hingga setengah tubuhnya menempel pada Eunwoo.
Taehyung berjongkok di depan Eunwoo. Mengusap puncak kepala Eunwoo lantas menyapa jagoan kecil Jeon seperti biasa. Mengalihkan pandangan pada Hana, tersenyum ramah sambil mencubit halus pipi Hana.
"Ini teman Eunwoo, sayang?"
Eunwoo mengangguk antusias sambil tersenyum lucu. Menoleh pada Hana, menggoyangkan sejenak tautan lengan mereka hingga gadis itu menoleh pada Eunwoo.
"Hana, kenalkan ini Bunda Eunwoo. Tadi Hana bilang akan berkenalan dengan Bunda Eunwoo?"
Memberengut kecil. Melirik Taehyung yang masih berjongkok di depan mereka dengan senyum manis yang nampak begitu ramah.
Berdiri di depan Taehyung. Membungkuk sopan sambil memperkenalkan dirinya. "Anyyeonghaseo. Park Hana imnida."
Terkekeh pelan. Mengusap puncak kepala Hana dengan halus. "Hallo juga, sayang. Kim Taehyung imnida."
Hana merapat pada Eunwoo lagi. Kini menatap Taehyung penuh rasa penasaran dengan mata bulatnya. Mengerjap beberapa kali. "Tae—eonni."
Taehyung dan Jungkook terkekeh. Sedang Eunwoo tersenyum puas ketika Hana tidak lagi menatap Bundanya se-sengit itu. Eunwoo kan ingin membuat Hana dekat dengan Bunda noona juga.
Jadi nanti ketika besar dan mereka menikah, Eunwoo tidak perlu membuat pendekatan lagi antara Hana dan Bunda noonanya.
Dasar bocah.
Jungkook ikut berjongkok setelah menoleh pada paman Choi, salah satu supir pribadi kakak sepupunya yang memang menjemput Hana seperti biasa.
"Jja—sekarang, paman Choi sudah menjemput. Hana ingin pulang, atau ikut makan siang dengan Ayah Kookie?"
Gadis itu nampak mengerjap pelan. Menoleh pada Eunwoo yang menatapnya dengan senyum lebar. Lantas bersandar pada Eunwoo dengan kepala menoleh pada Taehyung.
Pemuda manis itu mengangkat kedua alisnya sejenak dengan senyum yang tersungging lebar.
"Apa Tae-eonni juga ikut makan siang dengan Ayah kookie?"
"Tentu, sayang."
"Kalau begitu, Hana mau ikut."
Naah, sepertinya bukan Eunwoo saja yang jatuh hati pada Bunda noona.
BUNDA__KookV
[26/11/18]
Tbc.Naah, selamat pagi. Semalam hujan jadi udara kerasa sejuk banget disini.
Happy reading yaa loves. Jangan lupa senyum buat hari Senin.
Semoga harinya menyenangkan. Bolahae... Puple puplee... 😚💜💜
KAMU SEDANG MEMBACA
BUNDA : KookV
FanfictionJungkook pikir, ucapan anaknya hanya sekedar ucapan kosong seorang bocah ketika dia mengatakan ingin menjadikan seorang pemuda manis yang setiap sore melukis di taman kompleks rumah mereka sebagai ibu barunya. Namun ketika Jeon Eunwoo demam tinggi d...