Aku masih aja senyum-senyum sendiri, entah ini perasaan apa? yang pasti aku merasa seneng sekali. Sedikit basah karena hujan, mungkin aku harus mandi.
"Ehh kakakku terncinta pulang hujan-hujanan basah kuyup, maaf tadi aku nya tidur."
"Kamu yaa adik yang paling ngeselin."
"Kan cuma aku adik kakak."
"Bawel, aku mau mandi."
"Tuh CD muhh kak masih di kamar mandi, si kakak mah kebiasaan lupa enggak dibawa masuk."
"Biarin."
"CD lo kecil, enggak sesemok punya haha. Kalah sama aku Kak."
"Udah kamu ini ngaco ya, kaka mau mandi."
"Yaudah mandi, jangan lupa bawa sabun mandi. Jangan mandi selama satu albumnya Noah."
Ku tinggalkan si bawel Karin, bawel sih tapi kalo enggak ada dia kadang aku juga merasakan kesepian, delimakan jadinya diriku ini. Dan saat ini aku sudah selesai mandi, capek seharian kerja rasanya aku ingin tidur lebih lama lagi. Kerja setiap hari cuma diomel-omelin gara-gara aku terus-terusan ngelolosin barang cacat. sudah mau tidur, oke gak jadi tidur karna ada telfon.
"Hallo lang? Kenapa?"
"Aku bawain martabak, gue ada di depan pintu rumahmu"
"Hah ngapain? Martabak? Apaan coba? Bentar aku turun. Tunggu sebentar"
Aku enggak tahu kenapa Galang tiba-tiba datang bawa martabak. Pas aku buka pintu rumah, aku enggak ngelihat galang sama sekali. Tuh anak jangan-jangan cuma ngerjain doang. Ahh seharusnya aku enggak percaya gitu aja.
"Nay."
"Kamu ngapain ngumpet?"
"Sini."
"Ngapain."
Ya mau enggak mau aku berjala ke arah galang. Dia itu ada dibawah pohon besar depan rumahku. Pohon beringin dan bukan pohon beruang.
"Udah ya dramanya, ada apaan sih?"
"Aku mau bilang?"
"Iya, bilang aja."
"Aku kangen sama Kamu."
"Ahh, kita baru tadi ketemu di pabrik."
"Tapi bohong."
"Enggak lucu."
"Hey."
"Apa?"
"Hey tayo hahaha."
"Tadi kamu diaterin sama cowo siapa?"
"Kepo?"
"Ganteng ya?"
"Iya."
"Lebih gantengan aku sih."
"Enggak ah."
Etah hanya perasaanku saja atau memang benar, tapi aku yakin Galang itu suka sama denganku sejak dulu. aku tahu hal itu, tapi aku enggak ingin nodai persahabatan ku sama galang dengan cinta. Karena pacaran itu bisa putus, dan saling membenci. Aku sama Galang makan martabak di bawah pohon depan rumah. Banyak nyamuk namun tak apalah yang penting makan martabak.
Galang Karisma, dia tampan dan baik tapi dia seperti senja hanya datang sekali dalam satu hari. Tapi hadir setiap hari, memberi ketenangan dan suasana yang indah. Dulu kita bertiga, Aku Galang sama Tania kita sahabatan. Dan kini aku enggak mau lagi kenal sama Nia setelah dia menghiatiku. Kadang teman itu suka makan teman, padahal aku sukanya makan nasi. Nia rebut Farrel dariku, tapi gue enggak mau bilang Nia itu jahat kenapa? ya karena Farre mau sama Nia. Sudah bahas mantannya ya itu bikin nyesek sedikit.
"Nay."
"Iya."
"Kamu anggap gue itu apa?"
"Kecowa eh kecebong, kaya kakakku sendiri, kamu tau kan gue pengen punya kakak laki-laki."
"Iyaa, kamu juga aku anggap adik."
TbC

KAMU SEDANG MEMBACA
"Senja dan Pelangi"
RomantikSinopsis: Kalian itu seperti senja dan pelangi yang hanya datang sesaat. Yang terlihat indah meski hanya sesaat, bedanya senja akan selalu datang sedangkan pelangi harus menunggu hujan. Namaku Kanaya putri, biasa dipanggil Naya tinggal di kota Surab...