1-Perkenalan

77 11 11
                                    

Gebrukk

Suara seseorang yang jatuh didekat pintu.

"Ihh Dhit kamu ya jadi cewek jail amat" kesal salah satu siswa dekat pintu yang sedang mengintip apakah ada guru atau tidak.

"Haha biarin. Abisnya boring sih"

"Ah elah bakar nih sekolah pasti seru." Seru Ferisha sambil melempar kacang rebus yang dibeli dari kantin saat jam istirahat pertama setelah menyelesaikan PR fisika dari gurunya.

Dhita verissa, versi cewek yang cerewet dan jailnya minta ampun. Kalo bisa dibandingin sama sikabayan mungkin dia yang paling jago jailin orang orang.

"Mori,lo gak bosen apa sama oppa oppa korea? Gue aja bosen liat ditv tv" ujar Dhita disamping Moria dengan kesal karena tadi dia gagal menjaili moria.

"Gak lah. Kalo lo nanya apa gue bosen liat muka lo gue pasti jawab B O S E N " jawabnya dengan teriakan dan penuh penekanan. Sontak membuat semua penghuni kelas melihatnya dengan penuh tanda tanya.

"Eh maaf"

"Eh kmvret awas lu" lanjutnya

Moria Kezia, versi cewek yang tidak ada bedanya dengan cewek yang suka dengan oppa oppa korea. Yang nyanyi yolo yolo semacam itu lah.

Sedangkan dimeja depan Dhita berusaha untuk memecahkan rumus fisika yang diberikan pak Bambang "Duhh kok bisa beda jawaban sih? Susah lagi nih" kesal Ferisha sambil memijit pelipisnya .

"Coba deh pake jalan yang lain. Soalnya jawabannya pas, gak gede gede banget nilainya" Jawab Novel sambil menunjukan rumus yang sudah ia pecahkan.

"Lama lama pak Bambang gue rebus tuh otaknya kayak kacang bu De. Bikin otak gue pusing aja tuh guru!!" kesel ferisha sambil memukul mukul pensil kemeja.

"Untuk yang ini kamu hanya perlu masukin ini sama ininya. Dan perlu teliti juga" kata novel sambil memijit pelipisnya yang mulai pening akibat soal fisika yang sangat amat menyusahkan.

Ferisha Jesslyn, versi cewek pintar dikelasnya bahkan suka ikutan olimpiade disekolah. Cita citanya ingin mendapatkan beasiswa dilondon biar kaya film london love story katanya. Sungguh absurd memang.

Tidak seperti yang siswa lain Novel yang mereka kenal dingin dan kasar. Tapi menurut sahabatnya Novel itu anak periang,cerdas,sabar dengan sifat sifat mereka yang absurd. Tapi dibalik itu dia menyimpan kerinduan yang belum terobati. Bahkan jika diobati tidak ada penawarnya. Jika rindu itu datang, dia akan melihat senja lewat jendela kamarnya atau sekedar main ditaman saat sore hari. Atau juga jika sedang ada hujan dia akan duduk didekat jendela dengan sebuah liontin dan segelas susu coklat hangat.

Setelah mengerjakan tugas novel selalu melihat jendela dan kebetulan saat itu sedang hujan.

"Mah,Novel kangen mamah pengen meluk mamah" lirih novel ketika melihat hujan turun dari balik jendela kelasnya.

Sejak berumur 12tahun novel sudah ditinggalkan ibunya untuk selama lamanya. Ibunya meninggal karena insiden kecelakaan pesawat dengan tujuan Jakarta-London. Sedangkan ayah novel dia bekerja di London yang mengharuskan novel tinggal bersama Neneknya.

"Novel, lo gapapa?" Tanya ferisha khawatir
"Enghh. Gapapa kok sha" jawab novel dengan sedikit tersenyum untuk meyakinkan kalau dia sedang baik baik saja.

Ferisha sudah memperhatikan novel yang sedang melihat kearah jendela. Dia tau kalau novel sedang merindukan ibunya jika turun hujan. Bahkan ferisha juga tau kalau novel sedang berbohong.

"Novel nanti kita main kerumah lo ya?" Ajak Dhita dengan serunya. Novel tersentak, lalu diangguki oleh Novel.

"Novel gue mau baca buku yang kemarin lo ceritain ke gue" akhirnya moria bersuara dan lagi lagi diangguki oleh novel.

NOVELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang