3-

43 10 8
                                    

"MANA UANG LO HAAH SUSAH AMAT?!! suara yang cukup keras dan penuh penekanan menggelegar dilorong dekat gudang sekolah. Suara siapa lagi kalau bukan si cabe Anne.

"M-mmaaf kak aku gak punya hiks hiks" rintih gadis itu dengan kepala tertunduk

"BOHONG LO! LO TAU KAN KALO BOHONG SAMA GUE HUKUMANNYA APA?!" sentak Anna dengan mencekram dagu si gadis dengan erat hingga si gadis tersebut menangis lebih deras.

Saat Novel sedang berlari untuk keperpustakaan untuk mencari buku yang ia inginkan. Dan kebetulan perpustakaan itu melewati sebuah gudang sekolah dia. Ia menemukan sicabe Anna yang sedang membully adik kelas yang tak berdosa. Sungguh Anna setan.

"Ada apa tuh? Cih pasti si cabe lagi malakin adik kelas" Gumam novel dalam hati.

Suara itu cukup keras bahkan novel pun tersentak dari lamunannya. Dia berusaha berjalan dengan mengendap ngendap untuk memastikan Anna tidak sadar tentang ada dirinya. Dan tap Anne si cabe yang so senior disekolahnya sedang memarahi adik kelas yang tak berdosa tidak menyadarinya.

"Ah syukurlah" dalam hatinya

Novel pun geram dan akhirnya ia turun tangan menarik Anne dengan kasar bahkan sampai tersungkur kelantai.

"APAAN SIH LO?" marah Anne

"JUSTRU LO YANG NGAPAIN NGEBULLY ORANG. GAK ADA BOSEN BOSENNYA JUGA LO!" geram novel dengan suara yang lantang dan cukup keras, tak mau kalah amarahnya pun keluar.

"SUKA SUKA GUE DONG. NGAPAIN JUGA LO IKUT CAMPUR MASALAH GUE HUUH?" Marah Anne sambil menjambak rambut novel.

Tapi novel tidak putus asa langsung saja dia meampar pipi Anna dengan tangan kanannya. Hingga Anna meringis kesakitan dan memegangi pipinya yang mulai panas.

"Mau apalagi huhh? Mau di tampar lagi lebih dari ini ?" Suara novel menantang

"Dasar lo ya cewek aneh" Sahut Anna sambil pergi.

Sementara itu, genk Natha yang akan melewati lorong itu terhenti karena melihat Novel sedang menendang perut Anna dengan keras. Mereka merinding ketika melihat kejadian itu bahkan Emilio sampai terngaga.

"Gilaa tuh cewek sadiss abeess" Emilio sambil geleng geleng kepala

"Bukan nya itu si novel ya?" Elmero bersuara

"Wuissshhh sadessss amat ya itu namparnya. Udah kaya atlet tampar huakakaka" seru Emilio

"Jarang jarang lho ada cewek gitu. Gue ambil ah" sahut Rava dengan gelengan kepala

"Bisa dijerat pasal kekerasan kayaknya" lanjut Emilio dengan seru

Sedangkan Natha ia hanya bisa tersenyum kaku sambil melipat tangan didada.

"Gak papa kan?" Tanya novel kepada gadis itu

"Gak papa kak makasih ya" jawab gadis itu dengan menunduk

"Besok lagi kalo kemana mana sama temen. Kamu tau kan si Anna itu tukang bully" nasihat novel

"I-iya kak. Makasih" gugup gadia itu lalu pergi dan diangguki Novel.

Dan akhirnya novel menyadari bahwa sedari tadi banyak mata yang melihatnya secara terang terangan.

"Ngapain tuh liatin gue" gumamnya dalam hati lalu tersenyum kecut dan bergegas pergi tanpa menghiraukan mereka yan sedang terang terangan melihatnya bahkan sampai geleng geleng kepala karena takjub.

"Eh eh tuh anak maen pergi aja ya?" Heran Emilio

"Cantik ah gue embat suka gue" lanjutnya. Bahkan ia mendapat jitakan dari Rava

NOVELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang