BRESSSS
Suara jutaan butir hujan menghantam tanah membuat Verina mengerucutkan bibirnya. Kalau sudah hujan begini gimana ia pergi ke kampus? Mana ada kuis lagi, sial amat yak hidup Verina.
Diliriknya seseorang juga satu rumah kost'an dengannya. Itu Sagaara Al-Rasyid, pria yang satu kampus dengannya, dia juga adalah senior Verina dan seorang mahasiswa teknik. Ia terlihat sedang bersiap pergi ke kampus dengan motor besar miliknya, jangan lupakan mantel superman yang dipakainya itu. Ck, kalau Verina nebeng boleh nggak ya? Tapikan Verina nggak akrab dengannya. Coba dulu aja dah.
"Mas Saga, Verina boleh nebeng nggak?" tanya Verina dengan sedikit menundukkan wajah. Shy bangetlah mukanya Verina.
"Nggak salah nih kamu mau nebeng? Biasanya langsung jalan aja, pura-pura nggak kenal.." sindir Saga dengan senyum menggoda Verina.
"Mas Saga mah gitu, kan kita emang belum akrab, lagian Mas Saga diem aja gak pernah nyapa Verina duluan.." balas Verina yang menurut Saga sangat menggemaskan.
"Oh jadi mau disapa duluan?"
"Enggak juga, udah ah! Boleh nggak ini nebeng?" tuntun Verina.
"Hahahaha, ya udah ayo! Masuk kedalam mantel yak, biar gak basah.." suruh Saga dengan senyum tulus dibibirnya.
"Makasih ye Mas.." ucap Verina segera menaiki motor besar milik Saga.
Verina menyusupkan tubuhnya kedalam mantel hujan yang dikenakan Saga. Dipeluknya punggung Saga, lalu merapatkan mantel Saga agar menutupi punggungnya. Andai saja yang bisa diajak begitu adalah kekasih hati, Verina pasti bakal bahagia karena bisa romantisan dibawah hujan. Sayangnya, ia bukan gadis yang bisa bermesraan seperti itu dengan pacarnya. She's solo guys.. 😆 Duh, jadi ingat judul lagu.
Setelah dirasa semuanya siap, Saga menjalankan motornya dengan kecepatan sedang. Kalau boleh jujur, sebenarnya Saga sudah lama memendam rasa terhadap gadis yang kini diboncengnya itu. Hanya saja, kedua orangtuanya telah menyiapkan seorang calon istri yang katanya baik untuk dirinya. Bahkan Saga telah dijodohkan jauh sebelum ia bertemu dengan Verina.
Jadi itulah alasannya tak pernah menyapa Verina padahal hampir dua tahun sejak Verina tinggal dikost'an ini. Percuma saja ia dekat dengan Verina jika akhirnya gadis itu tak akan pernah jadi miliknya.
"Mas.."
"APA?" tanya Saga dengan sedikit berteriak karena suara hujan yang jauh lebih keras.
"Mas udah punya pacar belum?" tanya Verina langsung.
"APA URUSAN ANDA MENANYAKAN HAL ITU? HAHAHA" balas Saga diselingi tawa karena menirukan hal yang pernah viral di media sosial.
"Basi Mas, udah nggak viral lagi itu.." cela Verina.
"Lah kamu ngapain sih nanya gitu? Kamu mau daftar jadi pacar saya?" goda Saga pada gadis cantik dibelakangnya.
"Kalau Mas Saga kaya, daftar juga nggak masalah.." sahut Verina santai.
"Kedengerannya agak matre ya?" sindir Saga pada Verina.
"Realistis Mas, bukan matre. Apalagi uang semesterkan selangit tuh, kan lumayan kalau dibayarin.." jelas Verina membuat Saga tertawa kecil mendengarnya.
Ternyata mengenal Verina lebih dekat itu jauh lebih memyenangkan dibanding hanya memandang dari jauh. Gadis yang tengah memeluk punggungnya dari belakang itu begitu jujur dalam mengungkapkan isi hatinya. Sama sekali tidak ada hal yang menurut orang palsu. Dia cantik, pekerja keras, dan begitu indah di matanya.
"Kamu lagi butuh uang?" tepat sekali Mas Saga, Verina lagi butuh banyak uang. Tapi kalau Verina mengakui, mau taruh mana muka Verina yang imut ini?
KAMU SEDANG MEMBACA
KETIKA VERINA JADI PELAKOR REPOST [END FULL DI KARYAKARSA]
Romance#1stSimpananSeries Terkadang hidup sendirian dikota besar seperti Jakarta menjadi tantangan tersendiri bagi sebagian orang. Beda lagi dengan Verina Faiz yang menyebut hidup di Jakarta lebih merajuk pada istilah siksaan batin untuknya. Uang kuliah ya...