1

276 23 10
                                    

بسم الله الرحمن الر حين


أما إني أحبّك

"Sungguh saya mencintaimu."

أحبك الله الذي أحببتني له

"Semoga Allah yang membuatmu mencintaiku turut mencintaimu."

-----------------------------------------------------------

ana uhibuki fillah :'(

aku mencintai hanya dari sisa sisa ke ikhlasan yang terasa.
mungkin aku belum bisa melpasmu jauh dari bayangan hidupku.
tapi Insyaallah aku ikhlas ridho lillahi ta'ala engkau bersamanya ...

karnamu lah, aku ikhlas mencintai.
Karnamu lah, aku belajar sabar mencintai.
Karnamu lah, aku belajar untuk meridhoi mu pergi dengannya.

Bandung, 31 october 2018

Aisyah menutup buku diary-nya. Dia menghela nafas sebentar sebelum akhirnya ia berucap dalam hati .

"apa rasa nya selalu begini, sakit. Jika kita mencintai sahabat kita sendiri secara diam-diam. Dan kita tidak bisa memilikinya, namun kita masih saja memperhatikannya dari kejauhan. Memberikan senyum terindah kita untuknya, tanpa memberi tau bahwa disini ada hati yang menanti. "

Drtt...
Dering telfon itu membuyarkan aisyah tentang dia.

"halo assalamualaikum syah? "

"wa alaikum salam daffa. Kamu kenapa nelfon? " jawab aisyah

"nggak. Aku cuman mau minta tolong, bolehkan? "

"iya Insyaallah bisa. Emangnya mau minta tolong apa daf? "

"aku mau minta tolong kamu tanya marwah yah kalau aku ngak jadi ngajak dia jalan hari ini soalnya aku ada urusan, sampaikan juga permimtaan maafku sama dia yahh.. "

Deggg... Jadi Daffa menelfonnya hanya untuk memberitau marwah bahwa saat ini dia tak jadi ngajak marwah jalan. Ya Allah kuatkan hati hamba, teguhkan perasaan hamba untuk tidak mencintainya terlalu jauh sebab aku tak ingin merusak persahabatan antara aku dan marwah hanya karena aku mencintai kekasihnya. Sekarang aku sadar ternyata kata orang bahwa jika kita bersahabat antara laki laki dan lerempuan pasti takkan bertahan lama. Karena, pasti salah satu dari kita akan ada yangg salah faham akan perhatian ini. Bahkan sampai mencintai sahabat nya sendiri.

Seperti saat ini aku mencintai daffa namun cintaku hanya bertepuk sebelah tangan. Dia yang dulu kuharap bisa menguatkanku, bisa menenangkan hatiku kala aku terpuruk hancur sudah. Seandainya dulu aku tidak mengenalkan marwah dan daffa mungkin saat ini daffa masih berada disisiku.

Bukannya menyesal memperkenalkan mereka berdua namun aku merasa semenjak Daffa berpacaran dengan marwah aku serasa di campakkan. Dulu, dia selalu ada untukku namun sekarang dia menelfonku hanya sebagai alat komunikasi antara dia dan marwah.

"syah.. "

Pamggilan itu membuyarkan lamunanku tentangnya

"iya daf nanti aku sampaikan sama marwah kebetulan saat ini marwah ada dirumah"

"ohhh ok deh terima kasih yah aisyah. Makin cantik dehh hhehehheh" ucap daffa sambil terkekeh.

"iya sama sama. Udah dulu yahh assalamualaikum daffa"

"iya wa alaikum salam syah"

Aku menghela nafas berat setelah menutup telfon itu. Rasanya begitu berat...

Tok tok tok

"ya masuk aja nggak dikunci kok"

"aisyah aku duluan yah soalnya ada janji sama daffa hari ini "ucap marwah yg kini tengah berjalan kearahku

"ehhh tunggu marwah. Tadi daffa telfon aku katanya jalannya gak jadi soalnya dia ada urusan, dia juga bilang maaf karna gak jadi ngajak kamu jalan"

"lahh kok dia gak telfon aku sih malah nelfon kamu"

"dia udah telfon kamu tadi cuman katanya nomer kamu nggak aktif jadi dia telfon aku kan dia tau kita tetanggaan "

"iya juga yah. Yaudah deh kalau gitu gimana kalau kita aja jalan ke mall bosen tau ngak ngapa ngapain dari tadi"

"gimana yahhh...

"ayolah syahh pleaseee"

"iya iya tunggu yah aku ganti baju dulu"

"oke sipp"

.
.
.
.

Kini aku dan marwah telah berada di mall dekat rumah. Karena kebetulan rumahku dekat dengan mall yang akan kita kunjungi. Kali ini aku memakai gamis berwarna cokelat muda dipadukan dengan kerudung berwarna putih menurut marwah aku kelihatan sangat cantik.

Kini aku duduk di kafe dekat mall tadi sambil mengetikkan sesuatu di catatan handphone ku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kini aku duduk di kafe dekat mall tadi sambil mengetikkan sesuatu di catatan handphone ku.

"aku mencintaimu dengan segenap hati, mengagumimu secara rahasia tanpa ada yang tau besarnya rasa cinta ini. Tarkadang, aku berfikir aku ini bagaimana. Bodoh atau memang rasa cintaku padanya yang terlalu besar. Dibilang bodoh pun benar karena mau mencintai dia yang belum tentu mencintaiku. Mengharapkan dia disisiku namun terlalu takut untuk mengungkapnya. Malah aku yang mempertemukan mereka dan kini mereka telah bahagia dan berjalan jauh dariku, sedangkan aku masih tetap berdiri diposisiku. Menanti dia akan kembali kepadaku dan berharap mengatakan ' aku mencintaimu ' ".

.
.
.
.
.
.
.

Yeayyy akhirnya selesai juga Part 1 nya maaf yah kalau ada kesalahan kata dalam penulisan. Maklum aku baru belajar.

Syukroon

Salam hangat dari aku

~nurul

Cinta dalam DoakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang