3

1K 121 18
                                    

"Pantainya bagus gilakkk!" Teriak Doyeon sambil berlari.

Yang lain ikut memandang ke pantai yang emang bagus banget. Pasir putih, air biru, ombaknya juga ga besar jadi bisalah buat mereka nyebur ke pantai.

"Guys, kumpul dulu sini!" Intruksi Taeyong. Mereka yang lagi main sama air laut mendekat.

"Gue harap disini kita bisa jaga sikap, karena ini bukan tempat kita, jangan ada yang saling ngumpat, ingat jaga sikap! Gue sebagai orang yang paling tua disini, punya tanggung jawab besar buat ngejaga kalian. Gue harap kita bisa kerja sama, layaknya tim." Kata Taeyong.

"Siap!" Jawab mereka.

"Oke, sekarang kita pergi kepenginapan."

——

Setelah berjalan nggak cukup jauh, akhirnya mereka sampai.

Tapi, tampak raut wajah mereka menunjukkan kebingungan menatap bangunan di depan mereka.

"Min, ini penginapannya?" Tanya Hyeongseob menatap tak percaya dengan apa yang ada di hadapannya.

Mina segera mengambil brosur dari tasnya. Di lihatnya gambar penginapan yang terpampang jelas di brosur itu yang ternyata jauh berbeda dengan keadaan aslinya.

Penginapan yang tampak mewah, nyaman untuk di tempati. Namun aslinya, mereka malah menemukan bangunan yang udah runtuh.

"Di sini, ini penginapannya." Kata Mina menatap satu persatu teman-temannya yang kini menatapnya menuntut penjelasan.

Haknyeon menghela napas berat. "Lo yakin ngebawa kita ke sini?"

Mina mengangguk, "Ngapain gue main-main. Toh, gue juga mau have fun sama kalian."

"Terus semua ini apa? Lo nipu kita, hah?" Jihoon narik bahu Haknyeon saat cowok itu udah mau maju mendekati Mina.

"Udah, nyeon. Jaga sikap," tenang Jihoon pada sahabatnya itu.

"Min, lo tau dari mana pulau ini?" tanya Daniel.

"Dari kak Jackson, sebelumnya Mina juga udah searching pulau ini. Dan emang gambarnya sama kayak yang di brosur itu kak." Kata Mina matanya mulai berkaca-kaca. "Guys, gue minta maaf. Gue ga bermaksud nipu kalian."

"Gampang banget lo bilang maaf," ujar Haknyeon masih kesal.

"Nyeon, Mina udah minta maaf. Udahlah," kata Tzuyu nenangin.

"Kita udah dewasa, bersikaplah layaknya orang dewasa." Tegas Taehyung.

"Gue mau pulang," kata Yeri tiba-tiba semua langsung menatap Yeri. "Kak Taeyong, tolong hubungin pak Heechul, suruh dia balik buat jemput kita."

"Kita ga punya nomor pak Heechul, lagian di sini ga ada jaringan."

"Gue takut, ntar ada apa-apa gimana?" Yeri menggigit jarinya, karena khawatir Mark langsung merangkul Yeri.

"Yer, kita pergi bareng, pulang harus bareng. Nikmati aja liburan ini, anggap aja kita lagi ujian bertahan hidup di pulau tak berpenghuni." Kata Dino yang dari tadi anteng aja.

"Terus kita makan pake apa dong? Tidur dimana selama dua minggu?" tanya Doyeon.

Semuanya diam.

"Kalian ada yang bawa makanan ga?" tanya Tzuyu tiba-tiba.

"Gue," kata Lucas, begitupun Hyeongseob, Chaeyoung, Jihoon, Dino, Daniel, Mark, dan Yeri.

"Kumpulin semua makanan dan minuman kalian."

Mereka pun mengeluarkan apa yang Tzuyu bilang. Setelah semua terkumpul Tzuyu menghitung makanan itu.

"Kita punya 2 pack roti, 13 cemilan, 3 bungkus jelly, dan 8 botol air mineral." Kata Tzuyu, "Cukup buat kita selama dua minggu?"

Taehyung menggeleng. "Kita bisa cari makanan lain di pulau ini, kebetulan gue bawa alat pancing," kata Taehyung.

"Oke, urusan makanan kayaknya bisa diatasi, air minum?" tanya Taeyong.

"Kita bisa cari sumur, pohon kelapa juga banyak tuh."

Woojin tersenyum, "kalau urusan panjat memanjat serahkan ama gua, gue juara bertahan panjat pinang di kampung."

"Yeuh.. ga nanya!" Kata Yoojung.

"Sekarang kita mencar 4 kelompok ya, karena bangunan ini bekas penginapan, gue yakin pasti banyak barang yang bisa kita gunain nantinya. Gue, Rocky, Dino, sama Chaeyoung ke arah selatan. Taehyung, Jihoon, Tzuyu, sama Daniel kalian ke utara. Lucas, Yoojung, Haknyeon, sama Doyeon ke Timur. Sisanya, Mina, Woojin, Hyeongseob, Yeri sama Mark kalian ke barat." Kata Taeyong.

"Sekarang jam 3, sebelum matahari terbenam kita kumpul lagi di sini, paham?"

Mereka mengangguk. Mulai berpencar sesuai kelompok yang ditentukan Taeyong.

Vote+commentnya, thank u:)

Something Between Us | 99 LineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang