6

765 84 8
                                    

Chaeyoung tak hentinya merengek saat ia melihat sosok Taeyong yang turun dari salah satu pohon kelapa yang ada di dekat kolam. Dikiranya yang jatuh ke kolam tadi Taeyong, taunya kelapa.

Sedangkan Taeyong cuma cengengesan, Dino dan Rocky geleng kepala. Cowok yang dikenal calm and cool itu, ternyata punya sisi jail juga. Hampir ngira juga Taeyong diculik dedemit—eh, sebab Taeyong kan ganteng.

"KAK TAEYONG! BIKIN CEMAS TAU GAK!" teriak Chaeyoung.

"Udah, Chae. Daripada teriak, mending lo ambilin tu kelapa," Rocky menunjuk beberapa buah kelapa yang mengapung di kolam.

"Kenapa kaga lo aja, ish?!" sungut Chaeyoung.

"Ntar ada buaya, takut!" Rocky bergidik ngeri.

"Sesama jenis kok takut," cibir Chaeyoung. "Lagian lo laki, ngapain nyuru perempuan?! Ambil sono!"

Chaeyoung mendorong tubuh Rocky dan pas banget dibelakangnya itu kolam.

"CHAEYOUNG!" teriak Rocky begitu tau dirinya sudah ada di kolam.

Dino sama Chaeyoung ketawa, kalo Taeyong mah cuma nyengir aja.

"BACOT MULU DIGEDEIN SIH!" Chaeyoung memeletkan lidahnya.

"Cepetan ambil, kepalang udah nyebur juga," titah Dino.

"Ambil sendiri!" serunya.

Tapi, ujung-ujungnya Rocky tetep ngambilin tu kelapa dan melempar satu persatu kelapa ke arah Dino dan Chaeyoung yang ngetawain dia.

Begitu semua kelapa terkumpul, Dino berdiri. "Udah semua nih? Yuk cabut," ajak Dino berjalan sambil menenteng beberapa buah kelapa ditangannya.

"Rocky gimane?" tanya Chaeyoung.

"Biarin, ntar balik sendiri," sahut Taeyong.

Chaeyoung dan Dino ketawa, barusan yang ngomong itu Taeyong lho.

Rocky yang sadar ditinggal segera naik ke permukaan, menyusul dengan berlari kecil, sampai dia lupa mengambil pancingan milik Taehyung.






"ASTAGA PANCINGAN!"

———

"LAMA WOI!"

"Mana sih yang lain?!"

Mina, Woojin, Hyeongseob, Yeri, dan Mark udah sampai duluan di tempat kumpul.

Soalnya kaga nemu apa-apa sih, yang ada mereka malah berpetualang kayak Dora dan Boots gitu. Tentu saja mereka yang jadi Dora, dan Woojin jadi Boots-nya.

Kalau kata Woojin mah, asal mereka bahagia aja.

Untung Woojin selalu diingetin bundanya buat jadi orang yang sabar kalo ada yang nistain dia. Yah, mau gimana lagi, emang tampang kayak Woojin tu cocok banget buat dinistain, apalagi dihujat.

Eh, gakdeng. Bercanda ya ampun.

Gitu-gitu Woojin punya hati Hello kitty, terbukti sih sekarang dia pengen mewek gara-gara keingat bundanya.

Mina yang menyadari sikap Woojin yang daritadi diam aja lantas mendekati cowok itu.

"Jin, lo kenapa? Kaga kesambet, kan?"

Woojin langsung menoyor pelan kening Mina, mungkin sepelan kentutnya yang kini keluar.

"Eh, kadal ijo! Lo kentut ya?!"

Woojin cengengesan. "Mamam tu gas H2S!"

Mina segera menjauh. "SIALAN PARK WOOJIN! LO MAKAN APASIH?!"

"HAHAHAHA!"





Yeri yang dari tadi udah nahan capek juga diam aja. Mau main hp, buka Instagram, sinyal ga ada. Yeri menghela napas. Kemudian datang Mark yang ikut duduk di sebelah Yeri. Mereka berdua kini sama-sama menatap pantai di depan mereka. Sebentar lagi sunset.

"Capek?" tanya Mark begitu mereka hanya diam cuma suara ombak yang sedari tadi berisik.

Yeri mengangguk. Jelas capeklah, dari pagi sampai sekarang mereka ga ada istirahat.

"Yaudah, sini."

Yeri mengernyit bingung. "Apanya?"

"Sini," Mark mengangkat bahu kirinya. Yeri yang melihat itu tambah bingung, ini maksudnya Mark mau minta urut ke dia gitu?

"Lo mau diurut?" tanya Yeri. Gantian sekarang Mark yang mengernyitkan dahinya.

"Bukan," Mark ngegeleng. "Kapala lo, tarok sini." Katanya menepuk pelan bahunya

Yeri mengangguk mengerti maksud Mark. Ia pun segera menempelkan kepalanya di atas bahu kiri Mark—mumpung gratis dengan senyaman mungkin.

"Thanks."

Mark cuma senyum sambil natap pucuk kepala cewek itu.

Dalam hatinya ia bersorak gembira.


Tapi, kebahagiaan Mark untuk duduk berdua dengan sang gebetan—atau mungkin pujaan hati—cuma sesaat. Yeri langsung menegakkan kepalanya saat suara seseorang dari jauh menyeru mereka semua.









"EVERYONE, LUCAS WONG IS BACK!"


Mark mengumpat.

Lucas sialan!

———

Lanjut kaga nih? Lanjut aja lah ya.

Something Between Us | 99 LineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang