7

751 77 7
                                    

Mina langsung nyamperin rombongan Doyeon dan Yoojung yang udah sampai.

Mina langsung khawatir, ngeliat Yoojung yang ada dipundaknya Haknyeon.

"Nyeon, lo apaain temen gue?" Mina memicingkan mata penuh selidik Haknyeon yang memasang tampang lelahnya. Ngegendong Yoojung yang badannya kecil berasa ngangkut beras dua karung, sumpah mengas!

"Temen lo keinjek paku nih," sahut Doyeon. Ia pun segera membantu Yoojung turun dari pundak Haknyeon yang langsung terkulai lemas di atas pasir.

"Lempeng banget jadi cowok," sindir Yoojung.

"Bukannya bilang makasih, malah ngatain." Balas Haknyeon, "Min, minta minum!"

"Mana ada minum, kan di bawa Jihoon."

"Astaga, gue haus woi, haus!" Haknyeon misuh-misuh di atas pasir. Udah ga peduli lagi tu kulitnya ditempelin pasir.

Tiba-tiba Lucas datang, dengan sebotol air ditangannya dan menyodorkannya pada Haknyeon. "Nih, minum."

Mata Haknyeon berkaca-kaca terharu atas sikap Lucas yang tumbenan aja baik. "Cas, ga salah sih Doyeon milih lo jadi pacar, walau tampang lo bangsat, tapi makasih banget."

Haknyeon segera merampas botol minum itu. Ia membuka botol minum itu dengan segera dan langsung meneguk air itu dengan cepat.

BRUSHH


Air yang tadinya masuk ke mulut cowok itu, menyembur dengan indahnya mengenai Mina.

"ANJIR LUCAS! AIR LAUT LO KASIH?!"

Lucas ngakak sampai guling di pasir. Haknyeon sih bego, ga liat dulu itu air sebelum di minum dari warnanya aja udah keliatan itu air agak keruh.

Faktor haus yang luar biasa penyebabnya mungkin yang membutakan mata cowok itu sampai langsung nyambar botol minum dari Lucas. Haknyeon nyesal udah muji Lucas tadi.

Bagaimana pun juga Lucas tetaplah Lucas. Dibalik sikap baiknya yang tiba-tiba, ada maksud lain dari itu.

Sedangkan Mina yang lagi-lagi harus terkena sialnya. Tadi kena kentutnya Woojin sekarang disembur Haknyeon. Terus ntar apalagi?

———

Sekarang mereka bertujuh belas sudah berkumpul. Syukur, semuanya ga ada yang hilang dan selamat, kecuali Yoojung yang kakinya keinjek paku.

Hari juga sudah gelap, mereka berkumpul membentuk lingkaran ditengahnya ada api unggun. Untung Daniel bawa korek, jadi gak perlu lagi mereka harus buat-buat api kayak orang dulu.

"Jadi..." mereka semua menatap Taehyung, menunggu kalimat apa yang akan diucapkan laki-laki itu.

"Kaga usah gitu ngeliatnya," katanya. Mereka semua mendengus kesal.

"Apasih gaje!"

Hening, semuanya kembali hening.





"Suara perut siapa itu?" tanya Daniel.

Semuanya saling menoleh, sampai seseorang mengangkat tangannya.

Lagi-lagi Mina, ia cengengesan. Mina merutuki dirinya sendiri, kenapa disaat semua orang diam perutnya malah berbunyi?

Malu? Jelas malu, apalagi di depan kakak-kakak tingkatnya itu.

"Kalian pada lapar?" tanya Taeyong, kompak semua mengangguk. Ia pun bangkit dan berjalan menuju tumpukan barang yang tak jauh dari mereka.

Tak lama Taeyong kembali, dengan 17 bungkus roti dan dua botol air mineral 1,5 liter. Ia pun membagikan roti itu satu persatu.

"Udah dapet semua, kan?"

"Udah," jawab mereka.

Mereka pun berdoa dan mulai memakan roti tersebut.

Woojin, Lucas, Rocky, dan Haknyeon langsung memasuki roti itu ke mulutnya dalam sekali suap.

"Masih lapar gue," kata Lucas. Woojin dan Rocky mengangguk.

"Gue juga," ujar Woojin.

"Nambah satu roti lagi boleh kaga ya?" tanya Rocky.

"Ya kagaklah, mau di jelit kak Taeyong lo?"

Rocky sontak menggeleng.

Setelah aktivitas makan selesai, mereka pun memutuskan untuk beristirahat.

"Kak, ini beneran mau tidur di atas pasir?" tanya Tzuyu.

"Iya, untuk malam ini aja kita tidur di sini. Jangan lupa buat jaket, pokoknya pakai baju yang tebal. Kalo punya kaos kaki, pake. Yang cowok kalo bawa selimut, kasih ke cewek." Instruksi Taehyung.

"Ini gimana tidurnya kak?" kali ini Doyeon bertanya.

"Yang cewek semua di tengah, cowok jaga pinggir." Taeyong pun mulai menata tempat untuk mereka beristirahat. Taeyong bersyukur, kali ini tidak banyak adu mulut yang terjadi. Jadi, tidak susah untuk mengatur adik-adiknya ini.














"Itu siapa yang ngorok sih?!"

"Aduh... kaga bisa tidur gue."

"Kaki siapa ini kena kepala gue, tolol!"

"WOOJIN LU KENTUT LAGI YAK?!"

Begitulah sekiranya perdebatan kecil yang terjadi, sampai akhirnya mereka lelah sendiri dan memutuskan untuk terlelap.

———

Next?

Belum masuk horornya

Something Between Us | 99 LineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang