bagian : 6

18 6 0
                                    

Seminggu sudah Sandy di Indonesia,  dan sekarang waktunya Sandy kembali ke Korea untuk melanjutkan studinya .

Dan sekarang Airin sedang memeluk erat Sandy, dia tidak mau ditinggal oleh kakaknya. Dia selalu menempel dengan Sandy. Kemanapun kakanya pergi -kecuali ke kamar mandi- pasti Airin akan mengikutinya dari belakang.

"Kak jangan pergi sekarang yaa!!" ucap Airin sambil memasang muka memohonnya.

Kakanya yang melihat itu tidak tega, tapi harus gimana lagi ini sudah waktunya dia pergi. Dan dia hanya menjawab dengan menggelengkan kepala sambil tersenyum manis kepada adiknya itu yang sangat manja hari ini, menurutnya.

Ayah dan bundanya yang melihat hanya menggelengkan kepala melihat anak bungsunya yang selalu menempel dan merengek kepada kakanya.

"Sayang! Kan kakakmu mau study, pasti kalo libur dia pasti pulang lagi. Kalo enggak besok ayah bawa kamu sama mamah nyusul kakakmu tapi kalo kamu libur. Okee!!"ucap ayahnya dan langsung berjalan mendekati Airin yang selalu menempel kepada kakaknya.

Airin yang mendengar itu hanya menggeleng-gelengkan kepala seperti anak kecil sambil memasang muka cemberut.

"Ayah janji kok! Tapi kalo kamu libur"ucap ayahnya lagi, untuk memastikan anak bungsunya itu.

Dan setelah itu Airin pun langsung menganggukkan kepala sambil tersenyum manis kepada mereka.

"Tapi janji!! "Jawab Airin sambil mengacungkan jari kelingkingnya kepada ayahnya sebagai tanda perjanjian dan langsung disambut oleh kelingking ayahnya setelah itu mereka pun berangkat menuju bandara.

√•√

Dikamar yang bercat hitam putih terdapat seorang lelaki yang sedang tidur sambil mendengkur. Padahal sekarang sudah jam 08:15 pagi. Dan untungnya hari ini libur jadi dia tidak usah bangun cepat.

Tetapi dari tadi ponselnya berbunyi menandakan ada pesan yang masuk. Dan suara ketukan pintu dari luar.

Merasa ponselnya yang berbunyi terus dan suara ketukan pintu tak kunjung berhenti akhirnya lelaki itu bangun dan langsung menuju ke kamar mandi untuk mencuci muka dan menyikat gigi.

"Kakak bangun udah siang!"teriak orang sedari tadi mengetuk kamar Adit. Ya, lelaki itu adalah Adit dan yang mengetuk pintu adalah mamahnya.

Kenapa mamahnya tidak masuk saja kedalam kamar Adit. Karena pintunya dikunci oleh Adit, emang Adit adalah anak yang kurang ajar .ujar mamahnya di dalam hati.

Setelah selesai di kamar mandi Adit pun keluar dan langsung membuka pintu kamarnya untuk melihat mamahnya yang sedari tadi mengetuk pintu kamarnya yang tidak henti-hentinya.

"Morning my family!" ucap Adit dan setelah itu langsung mencium pipi mamahnya. Sudah kebiasaan bagi Adit setiap bangun tidur untuk sekedar mencium pipi Regina.

Mamahnya tersenyum melihat anaknya yang baru bangun "morning too". Setelah itu mereka pun turun dan berjalan menuju meja makan.

Di meja makan sudah ada Raeya -adiknya- dan Athur -ayahnya- sudah menunggunya sejak tadi.

"Kakak lama banget sih. Laeya kan lapell"ucap Raeya sambil mengelus-ngelus perutnya.

JEALOUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang