Bagian : 9

7 5 1
                                    


Kringg... Kringg...

Terdengar suara bel pulang sekolah berbunyi di seluruh penjuru kelas.

Dan semua murid langsung bersiap-siap untuk pulang ke rumah masing-masing, ada yang masih di sekolah untuk latihan eskul dan ada yang pergi untuk nongkrong-nongkrong di warung atau di Cafe.

Berbeda dengan Elsa yang sedari tadi gelisah. Walaupun dia mencintai dan menyayangi Deon, tapi hatinya ada rasa sedikit keraguan. Dia juga tidak tau mengapa dia merasa gelisah, ragu, dan ditambah keringat dingin di sekujur tubuhnya. Padahal dia hanya menemui Deon dan menjawab pertanyaan Deon tadi malam.

Dan dia merutuki Airin yang sudah pulang duluan. Tidak menunggunya untuk pulang bersama.

Setelah kelas kosong tinggal beberapa murid yang sedang piket. Elsa berjalan keluar kelas dan sesekali menghela napas untuk mengatur detak jantungnya dan rasa gelisah yang membuncah.

Terlihat di depan pintu kelas, Deon sedang berdiri disana sambil memegangi ponselnya. Entah sedang apa?!.

Merasa ada orang yang berjalan melewatinya, Deon pun berhenti dan memasukkan ponselnya.

Dia melihat Elsa berjalan dengan terburu-buru seperti dikejar orang gila.

Deon buru-buru menghampiri Elsa, dia menyeimbangi langkah Elsa. Dan langsung bertanya to the poin. "El. Jadi jawabanya apa?".

Elsa yang mendengar itu lantas kaget karna Deon yang tiba-tiba menanyakan hal itu.

"Emm... Anu.. Yon.. Gue..!"Elsa yang tidak tau mau menjawab apa hanya bisa berkata tidak jelas.

Deon yang melihat itu sedikit kesal dicampur gemas oleh tingkah Elsa yang merasa gugup.

"Lo tinggal jawab iya atau enggak" Deon menghela napas "dan gue berharap lo jawab iya"lanjutnya.

Elsa yang gugup hanya bisa menganggukan kepala saja.

Deon yang melihat itu pura-pura tidak tau kenapa Elsa menganggukan kepala lantas bertanya, "maksudnya apa? Gue nggak ngerti! " ucap Deon sambil menahan senyumannya yang akan merekah.

Ish.. Masa Deon nggak tau sih kenapa gue nganggukin kepala. Sebel deh gue jadinya. Batin Elsa.

"Iya" jawab Elsa setelah itu dia langsung lari keluar gerbang sekolah untung mencari angkot.

Deon yang mendengar itu lantas berteriak gembira dan setelah itu dia berjalan keparkiran untuk mengambil motornya dan mengajak Elsa pulang bersama.

Elsa yang gelisah karena sedari tadi tidak ada angkot yang lewat pun lantas berjalan menuju rumahnya karena hari sudah semakin sore.

Drumm..

Drumm..

Terdengar suara motor yang melaju dengan pelan dan si pengendara motor berhenti tepat disamping Elsa.

Si pengendara motor membuka kaca helmnya. "Ayo aku antar pulang, nanti keburu sore dan kamu kalo pulangnya sore pasti nanti dicariin sama camer" ucap Deon dengan suara lembut, dan sekarang merubah sebutan di antara mereka yang tadinya Gue - Elo jadi Aku - Kamu.

Apaan lagi! Kenapa dia ngomong nanti dimarahin camer, baru aja jadian langsung bilang ke orangtua gue camer trus sekarang ngomongnya Aku-Kamu lagi. Batin Elsa.

"Ta.. Tapi nggak ngerepotin nih, kalo lo nganterin gue pulang" Elsa yang merasa malu pun menundukan kepalanya.

"Nggak ngerepotin kok, malah akunya seneng kalo kamu nerima tawaran aku. Dan satu lagi, sekarang nggak boleh ngomong Gue-Elo bolehnya Aku-Kamu"Deon memperingati.

JEALOUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang