Prolog

7.4K 1.1K 158
                                    

Malam ini turun hujan, cukup deras meski tidak berangin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam ini turun hujan, cukup deras meski tidak berangin. Terlihat seorang pria dengan hati-hati melangkah di bawah payung berwarna merah pekat yang ia pegang. Tubuhnya tinggi dan cukup ramping bagi seukuran pria. Sebelah tangannya lagi tersembunyi di balik kantung jaketnya, mencari kehangatan.

Mata pria itu mengedip-ngedip lucu. Terlebih lagi saat ia melihat seorang anak laki-laki berdiri di sebuah truk es krim dengan punggung yang basah.

Orang gila mana yang membeli es krim di malam dengan hujan yang turun deras dan bajunya yang hampir basah kuyup.

Anak laki-laki itu berbadan tinggi besar. Punggungnya lebar dan kakinya jenjang. Terlihat seperti seorang anak muda berumur 20 tahunan, seorang mahasiswa mungkin?

Ia mengangkat bahu enteng. Untuk apa juga berlama-lama memperhatikan orang asing di tengah hujan seperti ini. Setelah kembali pada akal sehatnya, pria itu melanjutkan jalannya.

"PERGI SANA DASAR GILA! SIAPAPUN TOLONG BAWA PERGI ORANG INI!"

Ia terlonjak saat melewati truk es krim tempat anak laki-laki itu berdiri. Paman yang menjual es krim itu berteriak marah, tangannya bergerak-gerak mengusir anak laki-laki yang sekarang terlihat tubuhnya menggigil.

"Pergi sana! Mau kupukul ya?!"

Tangan paman penjual es krim sudah terangkat untuk memukul anak laki-laki itu. Dengan cepat ia berlari untuk menahannya.

"Ada apa ini? Kenapa pakai kekerasan segala?" Ucapnya.

Sang paman mendengus marah, "Akhirnya ada seseorang yang datang. Cepat bawa pergi anak gila ini!" Serunya marah.

Pria dengan mata bulat seperti bambi itu merengut tidak suka, "Atas dasar apa paman memanggil orang lain seperti itu?"

"Dia gila! Dasar bodoh!"

Ia baru saja ingin menegur paman penjual es krim itu sebelum ada suara lain yang menyelanya, "Gila tidak gila, tidak tidak bodoh!" Berat dan serak, namun terbata dan tidak terususun dengan rapi.

"Es krim.. es krim.." Racau anak laki-laki itu lagi.

Pria itu sedikit bingung dengan cara berbicara anak laki-laki yang ternyata memiliki wajah yang sangat tampan. Dengan mata kecil, hidung bangir, bibir penuh dibingkai dengan rahang yang tegas.

"Paman, dia hanya ingin es krim," Seru pria manis.

"Sudah kuberikan dari tadi kalau saja dia membayarnya!"

Ah.. jadi masalahnya hanya uang. Dengan cepat pria itu mengambil uang kecil yang biasanya ia simpan di saku celana belakangnya dan memberikannya kepada paman penjual es, "Ini, sekarang berikan dia es krim."

Suara tepuk tangan keras mengalihkan perhatian pria manis kepada anak laki-laki di sebelahnya.

"Coklat! Coklat!" Serunya riang, meski bibirnya mulai berubah warna.

"Ini! Sudah sana pergi kalian!" Seru paman penjual es krim setelah membuatkan pesanan.

Pria yang memiliki bibir tipis merona itu mencebik, "Tanpa paman suruh," Ujarnya galak.

Setelah sekiranya lima langkah ia berjalan, ia bisa mendengar anak laki-laki tadi berucap terima kasih dengan suara kencang. Saat ia berbalik, anak laki-laki itu sedang membungkuk hormat kepada paman penjual es krim, membuat tampang paman itu sedikit melembut.

Entah apa yang membuat perasaannya menghangat di tengah hujan hanya dengan melihat itu. Setelah sempat menyesal karena telah mencampuri urusan orang lain, kini ia merasa sedikit bersyukur.

Meski begitu, detik selanjutnya ia melebarkan pupil matanya ketika anak laki-laki itu berlari ke arahnya dengan cengiran lebar, menembus hujan. Anak laki-laki itu memaksa masuk ke dalam payung merah miliknya, membuatnya harus sedikit meninggikannya karena tinggi anak itu yang lebih beberapa centi dari dirinya.

Anak laki-laki itu cekikikan di depan wajahnya. Rambutnya basah, bibirnya biru dan tubuhnya sudah sepenuhnya basah. Dengan kondisi seperti itu orang biasanya tidak akan memegang es krim di tangannya dengan suka cita dan berkata,




"Es krim, habiskan bersama, ayo!"












🍦🍦🍦
STARRING
🍦🍦🍦



Kang Daniel WANNA ONE

Ong Seongwu WANNA ONE

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





Ong Seongwu WANNA ONE

Ong Seongwu WANNA ONE

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Continue?

☆*☆*☆*☆*☆*☆*☆*☆*☆

My Name is DanielTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang