25

2.2K 214 4
                                    


"Tuan, tolong jangan berlarian di lorong!"

Jungkook menambah laju kakinya, ia mengabaikan teriakan resepsionis yang berada di lobi rumah sakit dan melesat menuju kamar Hyera.

Saat ini dia ingin menemui Hyera. Saat ini ia ingin memeluk Hyera, melepas rindunya yang membuncah dan berbicara banyak hal dengan gadisnya itu.

Ada banyak hal yang ingin ia ceritakan. Ada banyak hal yang ingin ia tunjukkan dan ia tak sabar untuk melakukan hal yang selama ini hanya tersimpan di otaknya itu bersama Hyera.

Langkah Jungkook berhenti di ruangan nomor 235. Napasnya terengah-engah karena habis berlarian seperti orang gila.

Tanpa ragu, Jungkook membuka pintu kamar itu dan melangkah masuk. Tangannya menutup pintu di belakangnya seiring matanya menatap Yoongi takut.

"Oh kau sudah datang." kata Yoongi. Ia kemudian berdiri dari kursinya. "Mendekatlah."

Jungkook mengangguk lalu ia berjalan mendekat. Ia kemudian menatap Hyera yang sedang menatap ke arah jendela rumah sakit yang dibiarkan terbuka lebar sehingga angin dari luar menerpa tubuhnya.

Rasa bahagia membuncah di dadanya. Ia mungkin sudah memeluk Hyera saat ini juga jika Yoongi tak berada di ruangan yang sama.

Tapi ada yang aneh, tatapan Hyera kosong sekali. Jungkook menyadari itu.

Yoongi menyentuh pundak Hyera lembut hingga gadis itu menoleh ke arahnya. "Hyera, Jungkook sudah datang."

Hyera tersenyum cerah. "Jungkook? Kau sudah datang?" Tangannya meraba ke sembarang arah, berusaha menemukan tubuh Jungkook.

Napas Jungkook tercekat, hatinya seperti merosot ke rongga bawah perutnya dan matanya terasa berair saat ia melihat keadaan Hyera yang sekarang.

Hyera buta? Gara-gara kecelakaan itu?

Tangan Yoongi meraih tangan Hyera lalu ia meletakkan tangan sepupunya itu di wajah Jungkook.

Tangan Hyera meraba wajah Jungkook dengan seksama lalu ia tersenyum, "Benar, ini Jungkook!" serunya senang.

Sebelum Jungkook bertanya apa yang terjadi, Yoongi sudah bergerak untuk menjelaskannya. "Hyera mengalami kebutaan akibat kecelakaan itu. Satu-satunya cara agar dia bisa melihat lagi adalah dengan mencari pendonor kornea mata yang cocok."

"Tidak mungkin..."

Yoongi menepuk bahu Jungkook pelan lalu ia pergi keluar ruangan. Membiarkan sepasang kekasih itu berduaan saja di ruangan itu.

"Hyera...."

"Hm?"

"Kau bercanda kan? Maksudku, kau hanya berpura-pura kehilangan indra penglihatanmu saja kan?"

Hyera tertawa kecil, "Ya ampun Jung. Aku tidak memainkan permainan semacam itu. Seperti yang Kak Yoongi bilang, aku kehilangan indra penglihatanku untuk sementara waktu hingga aku mendapatkan pendonor yang cocok."

Jungkook sudah tidak bisa menahan air matanya lagi saat mendengar jawaban Hyera. Ia menangis sembari menggenggam tangan Hyera erat.

Hyera sedikit terkejut saat ia menyadari ada air mata yang terasa di telapak tangannya.

"Jung, aku tahu kau sedih dengan keadaanku saat ini. Tapi kau tidak perlu terlalu bersedih. Aku sendiri sudah menerima keadaanku kok. Mungkin ini ujian yang diberikan Tuhan padaku. Selama ini hidupku selalu dilimpahi keberuntungan dan hal-hal yang menyenangkan saja sih." ujar Hyera, ia tersenyum tulus seiring ia berujar.

Mengusap air matanya pelan, Jungkook kemudian menggerakkan tangannya mengelus wajah Hyera. " Kenapa kau bisa setabah ini?"

"Yah, banyak hal yang sudah terjadi. Lagipula, masih ada kemungkinan aku bisa melihat lagi Jung. Jangan sesedih itu."

Perfect Couple [JJK] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang