Bagian ke 4

9 3 0
                                    

Akankah fakta itu nyata
atau hanya sekedar membuat         hatiku menangis

Hari ini adalah hari special bagiku karna hari ulang tahunku yang ke 18 Tahun. Pagi disaat matahari bersinar senyumku tak pudar-pudar aku saat ini sangat bahagia. Saat menyalakan ponselku aku melihat notif dari beberapa chat dari teman-temanku dan satu yang membuatku tersenyum sangat senang yaitu chat dari Vino. Aku membuka chatnya terlebih dahulu.

Vino A :
Hbd bulet :D semoga panjang umur sehat selalu ya ( :p aku melihat chat itu senang ternyata dia mengetahui hari specialku. Walaupun chat dari dia sangat singkat tapi sangat berharga buatku.

Aleta :
Duhh makasih tinggi ( aamiin yaallah)

Vino A :
PU jngn lupa :D

Aleta :
Haha mau apa emang sebut aja nanti lu yang bayar :D

Vino A :
Suee

Aleta :
Hahaha

Chat kamipun berakhir dan aku pun menuju kesekolah dengan senyum saat mengingat chat dari Vino.

Sesampainya aku disekolah dan memasuki kelas semua teman temanku mengucapkan selamat ulang tahun kepadaku. Aku saat ini benar benar sangat bahagia dan beruntung masih bisa berkumpul dengan orang orang yang aku sayangi.

07:00
Bell Berbunyi……. 2x

Semua siswa berkumpul dilapangan seperti biasa hari rabu adalah pendataan siswa yang tidak masuk. Saat semuanya berkumpul di lapangan seketika temanku mengucapkan selamat ulang tahun (Angela) dan temannya (Lala). Aku mengucapkan terima kasih dan senyum kepada keduanya. Aku baris bersama teman-temanku seperti biasa tiada hentinya ketawa bersama mereka.

Saat Pembina mengabsen seluruh kelas yang berada dilapangan aku melirik kearah kanan ku yang mana itu adalah kelasnya Vino.
aku tidak menemukan sosok dia, kemana dia? Apakah dia tidak masuk? Batinku dalam hati. Aku terus melihatnya sampai akhirnya aku melihat dia yang sedang bercanda dengan seorang perempuan yang sama.

Kenapa hati ini perih saat melihat dia tertawa sebahagia itu,  aku terus merhatikan vino dari kejauhan sampai akhirnya mata kami bertemu dan dia tersenyum kepadaku. Aku yang melihat itu langsung tersenyum dan mengakhiri tatap mata kami.

Setelah Pembina selesai mengabsen seluruh siswa , siswa di bubarkan untuk memasuki kelas masing-masing. Aku sedih hanya bisa melihatnya seketika saja, entah apa perasaan saat ini sangat bercampur aduk.

Bell Istirahat……

Seluruh siswa berhamburan menu kekantin dengan cepat karna malas untuk mengantri. Aku saat ini sedang di kelas bersama kedelapan sahabatku seperti biasa kami selalu istirahat paling awal ketika guru tidak masuk kelas.

Aku tenggelamkan wajah ku kedua tanganku tibatiba salah satu seorang temanku mengambil sepatu yang aku kenakan. Mereka mengerjaiku dari mengambil hp, sepatu,  tas. Untung keadaan kelas sekarang sedang istirahat dan jam seterusnya guru tidak masuk karna ada halangan.

Aku masih terus jaili dengan teman-temanku membuat aku semakin emosi, aku bingung mau pulang dengan siapa sedangkan kunci, tas, sepatu aku disita oleh teman-temanku. Masa iya aku pulang dalam keadaan tangan kosong bagaimana orangtua? Aku terus merengek kepada teman-temanku agar ngebalikin semuanya .

“ Wey balikan, bentar lagi mau pulang ini “ Ujarku sedangkan teman-temanku hanya pada ketawa.

“ Ihh pengen aya, pulang mah tinggal pulang” Salah satu temanku Nanda

“Jahat diih nanti aku pulang ama siapa, ayo bell kita pulang “ Ujarku
kebetulan aku dan Bella memang searah rumahnya.
mereka hanya tertawa saat aku merengek untuk minta ngebalikan semuanya.

Love In SilenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang