Bagian Ke 9

14 3 0
                                    

                     Kau adalah embun
         Menyejukkan namun tak abadi

Seperti pagi hari ini semua siswa harus berkumpul dilapangan karena akan mengadakan senam. Sekarang Semua siswa sudah memakai pakaian olahraga.

Saat ini aku sudah berada dilapangan bersama teman-temanku. Senam akan dimulai beberapa menit lagi. Semua siswa yang berada dilapangan sibuk dengan Ponselnya masing-masing, ada yang sedang bercanda dan ada juga yang berfoto-foto.

Aku memperhatikan kearah kiri dan kananku. Mencari seseorang yang sudah beberapa hari ini aku tidak melihatnya. Sampai akhirnya aku melihat kearah kananku yaitu seorang Vino Alfarizi dengan memakai kaos Hitam,celana hitam, dan memakai topi yang dia belakangi. Disampingnya Vino ada Farhan, dan fathan. Aku tersenyum sekarang aku bisa melihat vino walau jarak kami sangat berjauhan​. Vino tetaplah vino, dia kalau sudah bersama kedua sahabatnya tidak pernah lepas pandangannya. Seperti sekarang vino tidak melihat kearahku, walaupun vino tidak melihatku tapi hatiku senang karena melihat vino tertawa bersama kedua sahabatnya.

Senam akan segera dimulai, aku terus memperhatikan Vino secara diam-diam. Lelaki itu masih berada dilapangan bersama Fathan dan farhan. Saat aku menengok kembali kearah vino, tiba-tiba vino sudah tidak ada dilapangan, aku cuma melihat ada Farhan dan fathan. Aku terus bertanya kepada hatiku kemana vino? bukankah tadi dia ada dilapangan bersama Fathan dan farhan batinku.

Tidak biasanya vino menghilang seperti ini setiap kegiatan, biasanya lelaki itu akan mengikuti kegiatan walaupun moodnya sedang tidak bagus. Senam akhirnya selesai, semua siswa diberi kesempatan untuk istirahat, aku dan teman-temanku sedang duduk dipinggir lapangan dekat ring basket. Aku mengeluarkan ponselku dari dalam sakuku, aku membuka watshapku, dan melihat beberapa postingan dari teman-temanku. Mataku tertuju pada satu postingan yaitu dari Vino Alfarizi. Lelaki itu ngepost foto dirinya berada didalam kelas. Ternyata lelaki itu berada didalam kelas, aku hanya menggelengkan kepalaku, memang seperti itu kelakuan vino jadi sudah tidak heran lagi.

Saat ini keadaan kelasku sangat berisik, walaupun keadaannya berisik setidaknya tidak ada yang keluar kelas karena sekarang adalah pelajaran Matematika. Bu Idha salah satu guru Killer di SMA NUSANTARA, Bu Idha masuk kekelasku sedikit telat karena Bu Idha sedang membuat soal-soal Ujian.

Aku saat ini berada didepan kelas menjaga jaga takut Bu Idha tiba-tiba masuk kedalam kelasku. Aku memperhatikan kearah kiriku ternyata ada Agil, dia adalah salah satu teman dari vino. Aku menyapa Agil walaupun dia sedang ada didepan Lab Computer.

" Gil, Ngapain disitu? " Ucapku sambil tersenyum kearah Agil.
" Biasa Ta, " Ucap Agil.
Aku hanya mengangguk kepala saat Agil menjawabnya. Aku tidak sadar ternyata disamping Agil ternyata ada vino dan temanya. Aku tidak tau teman yang berada disamping vino itu, memang aku tidak semuanya kenal dengan teman sekelasnya vino hanya beberapa saja.

Aku melihat vino dan temannya sedang sibuk dengan ponselnya. Aku tersenyum saat melihatnya, tidak tau kenapa saat melihatnya hatiku sangat nyaman,walau jarak kami sangat berjauhan. Aku terus memperhatikan dirinya sampai akhirnya ada seseorang yang menemaniku berada didepan kelas yaitu Yosi. Dia teman kelasku.

Aku sadar ternyata Yosi sekarang berada disampingku. Dia terus bertanya kepadaku. Aku menjawab pertanyaan Yosi sambil melirik kearah vino. Vino masih tidak menyadari kalo aku terus memperhatikannya. Sampai akhirnya vino dan temannya lewat didepan kelasku. Aku sekarang masih berada didepan kelas walau Yosi sudah masuk kekelas dulua, awalnya lelaki tersebut menyuruh aku masuk kedalam kelas, tapi aku bilang kalau dia duluan saja. aku berharap vino  menyapaku, tapi apa yang aku harapkan lelaki itu sama sekali tidak menyapaku, senyum saja tidak.

Apa yang kalian rasakan saat seseorang yang kau cintai, yang selalu kau pikirkan
Hanya melewati dirimu saat kalian berpaspasan atau tidak sengaja ketemu?
Apa yang kau rasakan?

Sakit?

Iya pasti sakit, itulah yang dirasakan oleh seorang Aleta.

Sampai akhirnya aku melihat punggung vino benar-benar menghilang dan sudah tidak ada lagi dihadapkanku. Aku memutuskan untuk masuk kedalam kelas dalam hati masih bertanya-tanya.
Ada apa dengannya?
Apa aku mempunyai salah dengannya?
Apa dia mempunyai masalah?
Aku terus bertanya dalam hatiku. Tidak biasanya vino tidak senyum kepadaku, walaupun lelaki itu tidak  menyapa,tetapi lelaki itu biasanya akan tersenyum saat kami berpaspasan. Aku cuma bisa berharap agar semuanya baik-baik saja.

Jangan lupa Vote dan komentarnya ❤️😚😚
Maaf kalau ceritanya gak nyambung 🙏🙏
Salam ndh

Love In SilenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang