Bagian Ke 3

11 3 1
                                    

Hari ini adalah hari senin dimana semua anak murid berkumpul dilapangan. Hari ini aku dan teman-temanku datang lebih awal dan kamipun ikut berbaris dilapangan. Selama upacara belum dimulai aku dan teman-temanku tertawa bersama, tanpa sepengetahuanku ternyata ada yang merhatiin aku saat bercanda, Iya, dia adalah Vino. Akupun melihat kiri kanan ku akhirnya aku melihat Vino sedang bercanda dengan seorang cewek teman sekelasnya. Aku yang masih memperhatikan Vino dari kejauhan tiba-tiba dia melihatku dan mata kamipun bertemu diapun tersenyum kepadaku.

Upacara pun selesai tetapi masih ada beberapa pengumuman dan razia akan diadakan. Razia kali ini adalah razia make up dan razia rambut, Satu persatu kelas maju kedepan untuk di razia, selama menunggu kelas berikutnya aku pun berfoto bersama teman-teman dan kelas lain, disaat aku sedang sibuk berfoto ternyata vino sedang merperhatikanku, aku yang merasa diperhatikannya sangat malu dan langsung kearah temanku yang sedang duduk. Setelah semua kelas dirazia semua kelas berbaris dilapangan seperti semula karena ada beberapa pengumuman. Aku maju barisan paling depan.aku tidak menyadari kalau disampingku ternyata vino bersama kedua temannya. Tanpa aku sadari ternyata vino sering melirik ke arahku. Saat pengumuman dibacakan oleh Kepala sekolah semua siswa sibuk dengan sendirinya. Aku tidak menyadari ternyata vino mendekatkan diri tepat disampingku, dan ternyata salah satu temanku yang melihat vino sering melirik dan mendekatkanku tiba-tiba seketika heboh.

“Weyyy Aleta dengerin pengumuman, hadehhh malah main lirik lirikan..” Ujar temanku Nanda sambil tertawa dan menggoda ku

“ Ah, apaan sii lu nan gak ko”  kataku pada saat itu, aku merasa pipiku panas karna malu temanku mengucapkannya sangat keras.

“ Uhh pantesan pengen barisan paling depan ternyata ada dia” Ujar temanku Bella

“ Ihh apaan si, aku aja gatau kalo dia ada disamping aku bell"

aku seketika melirik vino ternyata dia melihatku dan tersenyum.

“ Lah, apaan, orang gua yang ngeliat dia ngelirik ke lu udah gitu ngedeketin lu, kaya mau nyenggol tangan lu tuh, HAHA.“  kata Nanda sambil tertawa.

“Apaan sii nan jangan gitu, malu diliatin sama orang “ kataku sambil menutup mukaku dengan kedua telapak tanganku.

Seketika semua yang berada disampingku dan dibarisan kelasnya vino pun melihat kearahku, sedangkan vino, dia masih bersama-sama dengan kedua temannya.

Pengumuman yang disampaikan oleh kepala sekolah akhirnya selesai semua siswa diharap masuk kedalam kelasnya masing-masing. Aku melihat kearah vino bersama kedua temannya dia pun tersenyum sebelum memasuki kelasnya dan aku hanya membalas senyumannya.

Love In SilenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang