2 - Jodoh kali

3.8K 604 22
                                    


"Kuy lah nongki dulu," ajak Baekhyun kepada ketiga teman gengnya.

Xi Luhan memicingkan matanya menatap Baekhyun. Tumben-tumbenan, pikirnya. "Ada angin apaan, nih? Biasanya kudu kita-kita dulu yang ngajak, iya gak, Soo?"

"Iya lo, tumben. Mau traktir kita ya?" sambung Do Kyungsoo, lelaki dengan mata bulatnya.

"Sini dede cium dulu baru di traktir," sahut Baekhyun kesal. Ya memangnya salah gitu kalau dirinya ingin nongki. Baekhyun kan juga mumet dan butuh pencerahan, seperti cogan-cogan di moonbucks misalnya.

Luhan dan Kyungsoo lantas kompak mual berjamaah mendengar penuturan Baekhyun. Walaupun mereka belok, ya tapi seenggaknya lelaki yang menjadi pasangannya itu harus lebih-lebih dari mereka. Lebih kekar, lebih macho, dan lebih panjang. Eh nggak, maksudnya panjang kakinya, Tinggi gitu. Mereka kan imut-imut menggemaskan yang kalau diliat-liat pengin banget nampol bawaannya, jadi ya nggak balance aja gitu kalau mereka homonya sama yang satu spesies kayak mereka. Geli.

"Amit-amit, gue belok juga milih-milih kali," ujar Luhan seraya mengelus perutnya, seolah berharap dijauhkan dari godaan lelaki yang sama manisnya.

Kyungsoo mengangguk setuju. "Kalo cowoknya kayak elu mah, Bek, mending gue balik normal aja dah,"

"Tai banget sih! Gue juga ogah kali ama elu-elu pada." Baekhyun mencebikan bibirnya kesal. "Buruan ih anterin gue, kita kan udah lama nggak nongki cantik."

"Halah, baru juga tiga hari." sahut Luhan seraya merapihkan catatan kecilnya yang berserakan di meja. "Buruan dah jangan banyak bacod."

"Yeyyy! Kuylah berangkat!"

Kyungsoo cuman bisa memutarkan bola matanya malas. Terkadang dirinya bingung kenapa mempunyai teman sepermainan yang nggak ada benarnya. "Istigfar gue," gumamnya.

"Hah? Apaan, Soo?"

"Nggak."

Baekhyun mendelik tajam melihat kepergian Kyungsoo. Harus banyak bersabar sebenarnya kalau punya temen main kayak Kyungsoo gini. Super judes dan kalau ngomong seperlunya aja. Untungnya Kyungsoo asik diajak main terus paling dewasa diantara Baekhyun dan Luhan. Jadi ya kalau mereka mau bandel juga ada yang ingetin.

***

"Bek, Bek, kayak mas-mas itu suka deh sama lo. Dari tadi liatin lu mulu, njir." Bisik Luhan seraya menyeruput kopi dihadapannya. Sudah satu jam mereka bertiga asik mengobrol –atau lebih tepatnya gosipin orang– dan mas-mas berdasi yang duduk tidak jauh dari mereka, terus saja memperhatikan Baekhyun. Ya awalnya sih Luhan kepedean kalau mas-mas ganteng itu memperhatikan dirinya. Well, namanya juga lelaki manis dan cantik, jadi tingkat kepedeannya tinggi.

Baekhyun mengalihkan pandangannya yang semula menatap ponsel menuju arah yang ditunjuk Luhan. Dan seketika matanya membola. Mas Chanyeol!

"Hai!" sapa Chanyeol begitu akhirnya di ­notice kehadirannya oleh Baekhyun. Tangannya melambai seiring senyuman mautnya yang mengembang. Tanpa sadar membuat Luhan dan Kyungsoo meremas tangan mereka masing-masing karena greget.

"Gilaaaa! Ganteng banget!" pekik Luhan tertahan. Kyungsoo sih ngangguk sambil menatap Chanyeol layaknya pujaan hati.

"Hollyshit! Nggak ada kapoknya banget sih, itu, Mas-Mas!" dumel Baekhyun.

Luhan dan Kyungsoo menoleh ke arah Baekhyun, "Lo kenal dia?" tanyanya kompak.

"Nggak,"

Tapi detik kemudian, Chanyeol bangkit dari tempat duduknya untuk menghampiri meja Baekhyun. "Ternyata bener ya kata pepatah. Jodoh nggak kemana."

"Anjir-anjir-anjir!!!!" histeris Luhan dan Kyungsoo.

Baekhyun menghela nafas kesal. "Mas ngapain disini sih!? Mas ikutin saya ya!"

"Setau saya, moonbucks ini masih jadi tempat umum kok. Belum jadi hak milik kamu." jawab Chanyeol dengan senyuman nachkalnya, "Dan lagi, saya nggak ikutin kamu. Kebetulan saya habis meeting dengan klien di tempat ini. Ya dan ternyata kamu di tempat ini juga."

"Ya terus, kenapa Mas nggak langsung pulang aja sehabis meeting? Ngapain masih disin, coba!? Ketauan kan tuh ngintilin saya!"

"Bek, lu sensi amat sih. Terserah dia lah mau ngapain." sahut Kyungsoo. Agak kasihan dengan mas-mas ganteng dihadapannya ini karena terus-terusan dipojokin sama si Baekhyun.

Chanyeol tertawa pelan, "Saya ada janji sama temen saya."

Ting

Chanyeol sontak menoleh ke arah pintu yang berdenting, yang menandakan kedatangan seseorang. "Nah itu mereka," ujarnya. "Sebelumnya saya minta maaf. Kalau kamu nggak nyaman sama keberadaan saya, saya bisa pergi dari sini. Lagipula temen saya udah dateng."

Baekhyun jadi nggak enak hati. Dia memang risih sama kehadiran Chanyeol, tapi, agak nggak tega juga kalau Chanyeol harus pergi dari sini. Bagaimana pun juga ini kan tempat umum. Siapapun bebas untuk datang ke tempat ini. "Engg-"

"Weits, ada apaan nih?"

Chanyeol sontak menoleh dan tersenyum cerah melihat kedua temannya. Sehun dan Jongin. "Si anjir kan, gua nunggu lama disini, mana sendirian." sahut Chanyeol.

Sehun tertawa, "Sori lah, Jakarta macet bos."

"Yang begini lu kata sendirian? Mending sendirian dah gua, lumayan ditemenin sama yang seger-seger." timpal Jongin.

Chanyeol memutar bola matanya malas, "Hadeh, Jong, kebiasaan di lembur jangan suka dibawa kesini, kek," ujarnya. "Maaf banget ya, Baekhyun. Saya bakal pergi,"

"Eh Mas, nggak usah," sergah Baekhyun cepat. "Maksud saya, ya gapapa kalau emang mau disini. Saya minta maaf atas ucapan saya tadi yang kesannya nuduh, Mas."

Chanyeol tersenyum, dirinya tahu kalau Baekhyun sebenarnya tidak benar-benar terusik selama ini dirinya dekati. "Iya gapapa, saya ngerti,. Tapi saya mending pergi aja, iya kan, Hun?" tanyanya seraya menoleh ke arah temannya itu, yang sialnya, Sehun tengah pedekate dengan Luhan. "Heh cadel!"

Sehun menoleh, "Tsk! Apaan sih?"

"Ayo pergi," ajak Chanyeol lalu menatap Jongin yang tengah mengobrol dengan Kyungsoo itu dengan kesal. "Ini lagi! Modusnya kurang-kurangin!" ujarnya seraya menarik kerah Jongin agar menjauh dari lelaki manis bermata bulat itu.

"Udah sih, kita join aja sama mereka." ujar Sehun lalu kembali mengajak Luhan untuk berbicara.

"Tau lu, nggak asik!" timpal Jongin seraya menarik Kyungsoo untuk duduk kembali.

"Lah?"

Dan Baekhyun hanya bisa menepuk jidatnya. Memang benar, godaan bagi gengnya itu cuman satu. Lelaki tampan. Dan sepertinya, Baekhyun harus rela setengah harinya diisi bersama Chanyeol. Mas-mas stranger yang mengajaknya menikah di tempat ini dua hari yang lalu.

****

Hai, sori ya baru di up tengah malem gini. Sinyal lemot hehehe. Btw, gue mau klarifikasi soal yang katanya  cerita gue ini ada kemiripan sama tetangga. Agak kaget juga pas bacanya hehe. Tapi seriously, gue bahkan udah hampir satu tahun nggak baca cerita chanbaek di wattpad/ffn. Dan gue juga udah inbox ke author yang bersangkutan untuk klarifikasi. Karna sekali lagi jalan cerita ini bener-bener beda, hehehe.

Well, thank you buat yang udah vote dan komen. Jangan lupa vote dan komen lagi, biar gue semangat. Dah

Mas ChanyeolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang