DIANJURKAN BACA BAB SEBELUMNYA DULU BEB. HEHEHEHE.
Ketukan pintu yang terdengar memenuhi ruang kerja Chanyeol, sukses membuat pusat perhatian lelaki tampan itu jatuh pada sumber suara. Sebuah senyuman, atau lebih mirip seperti smirk nachkal terpantri pada wajah tampannya. Tanpa sadar, Chanyeol merapihkan jas dan kemejanya sekilas, kemudian menarik nafasnya panjang dan tersenyum.
"Ya silahkan masuk."
Pintu pun terbuka. Chanyeol mengangkat kedua alisnya begitu tidak melihat tanda-tanda kedatangan seseorang disana.
"Hai."
"Astagfirullah!" Chanyeol hampir jatuh dari kursi begitu melihat kepala Byun muncul dari balik pintu lengkap dengan senyum lebar.
"Hehehehe. Maaf, Mas." ujar Baekhyun dengan cengiran canggung seraya masuk ke dalam ruangan.
Nafas Chanyeol turun naik. Ia menatap Baekhyun dengan sedikit kesal, walaupun ia gemas sendiri melihat tingkah lelaki mungil itu. "Tutup pintunya."
Baekhyun nyengir. "Ehiya, Mas. Lupa."
Setelah menutup pintu, Baekhyun berjalan ragu ke arah Chanyeol. Ia sedikit salah tingkah karna tatapan Chanyeol yang bikin detak jantungnya tidak karuan.
"Duduk dulu, Byun." instrupsi Chanyeol lalu mengalihkan pandangannya menuju laptop. Bisa kalap kalau dirinya terus memperhatikan lelaki mungil itu. Tau sendiri kan, nafsu lelaki itu bahaya. Hehe.
Baekhyun tanpa banyak cocot langsung saja menduduki paha empuk Chanyeol, eh salah, kursi mahal yang berada tepat di depan meja kerja Chanyeol maksudnya.
"Ada keperluan apa?" tanya Chanyeol singkat dan padat. Lelaki tinggi ini masih jual mahal ceritanya. Dia sok sibuk gitu dengan laptopnya. Padahal kenyataannya dia cuma ngetik asdfghjkl, atau amdlaosusbabalaoshb kayak gini.
Baekhyun menelan salivanya gugup. Sekarang Chanyeol bener-bener terlihat dingin. Nggak ada tuh Chanyeol yang antusias setiap bertemu dengannya. Yah, kan. Baekhyun jadi menyesal.
"Um, saya mau minta maaf." ujar Baekhyun takut-takut.
Chanyeol mengalihkan pandangannya seraya menutup laptop mahalnya. Menatap Baekhyun dengan tajam kemudian mengangguk kecil. "Kamu udah makan?"
"Heh?" Baekhyun kaget. Ia menatap Chanyeol dengan kedua alis terangkat.
Chanyeol melirik arloji di lengannya. "Udah masuk jam makan malam. Kamu pasti belum makan."
"Hah?" Baekhyun belum juga konek sama omongan Chanyeol. Maklum lah ya, badannya dia kan kecil, jadi kemungkinan besar dapet otaknya juga kecil. Nah lemot deh.
Chanyeol hampir saja tertawa kecil melihat tingkah menggemaskan lelaki mungilnya ini. Ah ya, lelaki tinggi ini sedikit bersyukur karna memutuskan untuk lembur. Karna ya, ternyata Baekhyun datang disaat matahari akan tenggelam. Jodoh memang nggak kemana.
"Aku tau restaurant terenak di daerah sini. Ayo." ajak Chanyeol seraya merapihkan pakaiannya.
"Tapi, Mas, saya bukan-"
Chanyeol meraih lengan Baekhyun kemudian tersenyum manis. "Kamu mau aku maafin kan? Syaratnya ya harus nurut sama aku hari ini."
Dan ya, Baekhyun mengikuti langkah Chanyeol begitu saja dengan tatapan yang kosong. Iya, Baekhyun masih ngeblank setelah diberi senyuman manis dari Chanyeol. :)
****
vote eh:(
****
Sejak mereka sampai dan memesan menu andalan restaurant ini, Baekhyun belum juga mengeluarkan sepatah dua kata. Chanyeol juga sejak tadi membiarkannya dan memilih untuk membalas pesan-pesan dari kolega bisnisnya. Ya gimana ya, Chanyeol kan juga pingin lihat perjuangan lelaki mungilnya ini.
"Mas..."
Chanyeol mengangkat wajahnya dengan kedua alis yang terangkat, ponselnya sudah dalam mode lock dan masuk ke dalam balik jas. "Kenapa?"
Baekhyun menggigiti bibir bawahnya gugup. "Saya pengin bahas soal tadi."
"Sejak kapan aku kasih soal ujian ke kamu?" tanya Chanyeol sama sekali tydack lucu.
Baekhyun merengut sebal. "Ish bukan gitu, Mas maksudnya. Saya mau minta maaf."
"Minta maaf untuk apa?"
Baekhyun menunduk, "Tadi pagi saya bikin Mas sakit hati sama perkataan saya."
Chanyeol tersenyum, "Byun.."
Baekhyun mengangkat wajahnya, menatap Chanyeol dengan mata yang berkaca. "Kenapa Mas? Mas gamau maafin saya, ya?"
"Hahahaha." tawa renyah milik Chanyeol lepas begitu saja. "Yaampun Byun, kenapa kamu ngegemesin gini, sih?"
"Eh?"
Chanyeol menarik nafas panjang, kemudian tersenyum. "Pertama, jangan gunain kata panggilan saya. Karna aku ngerasanya kita jauh, Byun. Kedua, aku bakal maafin kamu asal kamu nurutin permintaan aku satu lagi."
"Pe-permintaan apa, Mas?"
"Nikah sama aku, Byun."
******
Author Note:
Hal lo ha!😋
Semoga suka dengan bab ini ya cuyungku. Maaf authornya lemot bgt:(. Btw, gue besok simulasi anjuy dan malah ngetiq cerita daritade. Bd amat lah y:(Jangan lupa vote dan komen❣
Gak janji bsk update, soalnya mau belajar mtk seharian hehehe. Dahh!
KAMU SEDANG MEMBACA
Mas Chanyeol
Fanfiction"Mas, saya serius." - Byun Baekhyun "Ya, saya juga serius mau nikahin kamu." - Park Chanyeol. . Ngajak nikah kok kayak ngajak main ke dufan! -dumel Byun Baekhyun. . [HIGH RANKING] 05/12/2018 #557 in EXO. 27/01/2019 #554 in baekhyun. 31/01/2019 #477...