6

2.3K 187 0
                                    

Autor POV

"Chanyeol!" teriak jungkook seketika Chanyeol menoleh ke arah suara itu. Dia melihat pria itu mengejarnya. Chanyeolpun berhenti.

"Ya? Ada apa?"

"T-Terimakasih sudah membantu Rose." Kata Jungkook canggung

"Ya itu tidak masalah aku dan dia juga tetangga." Memang tidak ada yang tahu Jungkook memiliki apartermen pribadi.

"Sudah lama kita tidak berbicara." Senyum Jungkook canggung. Memang jungkook dan Chanyeol dulu adalah teman satu kelas dan satu geng tetapi karna ada masalah membuat Jungkook dan Chanyeol tidak berbicara sampai sekarang.

Rosè POV

Aku melihat Jungkook tertidur menggengam tanganku. Aku melihat wajah Jungkook dan tersenyum. Ntah apa yang aku pikirkan aku hanya menyukai pria ini dia bisa membuatku nyaman aku sangat senang ketika aku berada di dekatnya. Apa aku salah? Apa yang harus aku lakukan. Tanpa sadar tanganku menyentuh rambut dan kemudian pipi Jungkook. Jungkook perlahan membuka matanya.

"Kau sudah bangun?" Kata jungkook sambil mengusap matanya.

"Iya. Kau belum mengganti bajumu?"Senyumku tipis.

"hahaha iya aku sampai lupa."

"Jungkook. Aku akan kembali ke desa."

Mata jungkook membulat.

"Kenapa?"

"Kau seorang idol. Aku tidak pantas berada di dekatmu. Aku harus kembali ke desa. Jika aku berada di dekatmu aku akan membuat masalah. Dan mungkin masalah besar. Aku tidak mau menyusahkanmu." Mataku mulai panas.

"Tidak. Aku tidak akan membiarkanmu pulang ke desa. Kau tidak membuat masalah Rose. Tolong. Jangan pergi." Jungkook menundukkan kepalanya.

"Tapi bagaimana aku bisa bertahan dengan statusmu sebagai idol? Bagaimana aku bisa berada di dekatmu? Bagaimana jika aku membuat masalah?"

"Tidak Rose. Kau tidak akan membuat masalah. Aku yakin itu." Jungkook memelukku. Aku sudah tidak tahan lagi air mataku menetes. Apa yang harus aku lakukan? Keputusan apa yang harus aku ambil? Apa aku harus kembali ke neraka? Atau bertahan dengan memulai hidupku yang baru dan mengejar citacitaku untuk menjadi Idol juga?

"Biarkan aku berfikir. Beri aku waktu. Sekarang kau pulang lah. Kau memiliki banyak jadwal. Kau harus beristirahat."

"Baik lah. Ini handphone, card dan kunci yang kau tinggalkan. Jika kau berubah pikiran telfon aku jika tidak juga tolong beritahu aku."

"Baiklah. Aku akan menelfonmu nanti."

"Aku pergi dulu." aku melihat bahu Jungkook menghilang dari hadapanku. Aku memutuskan untuk tidur karna kepalaku sangat sakit.

Besoknya

"Selamat pagi nona Rose. Hari ini kamu sudah boleh pulang tetapi kamu harus menjalani theraphy dulu." senyum dokter

"Baiklah dokter. Jam berapa aku menjalani theraphy?"

"Jam 11:30."

"Baiklah. Trimakasih dokter"

Aku sarapan dan meminum obatku. Aku mencoba untuk berjalan. Aku berjalan menelusuri lorong dan berjalan menuju taman untuk menenangkan pikiranku. Aku duduk di bangku taman yang menghadap ke anak-anak yang sedang bermain bola. Aku mulai berfikir lagi tentang keputusanku. Apa yang harus aku lakukan? Jika aku kembali ke desa aku akan menjadi orang tidak berguna dan akan mati di tangan appaku. Jika aku bersama Jungkook aku harus menerima konsekuensi yang akan terjadi kedepannya. Keputusan apa yang harus aku ambil. Setelah berfikir hampir 30 menit. Aku memutuskan untuk tetap bersama Jungkook dan menerima semua konsekuensinya. Aku tidak mau mati sia-sia. Aku akan membuat oemma bangga kepadaku. Meski aku tidak tau apa yang akan terjadi kedepannya. Aku harus menghadapinya! Setelah pulang nanti aku akan memasak untuk Jungkook dan membicarakannya langsung. Anak-anak yang bermain bola berteriak tapi teriakan anak-anak itu tidak terdengar jelas di telingaku dan tanpa sadar bola menuju kepalaku. Tibatiba seorang pria menghalangi bola dengan badannya dan sontak membuatku kaget.

 Tibatiba seorang pria menghalangi bola dengan badannya dan sontak membuatku kaget

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


THE DAY I MEET YOU [ROSEKOOK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang