1. Awal

7 2 2
                                    

Rumah itu sudah sepi karena hampir semua penghuni sudah melakukan aktivitasnya di awal minggu ini.

Tapi masih ada tiga remaja yang masih setia duduk di kamarnya dengan ponsel di tangan masing-masing. Hingga suara teriakan terdengar memanggil mereka.

"TRISAAAAAAA!"

Ketiga remaja itu melihat satu sama lain kemudian mengangguk dan mulai bergerak memasukkan ponselnya ke dalam saku kemudian menyahut tas yang sedari tadi tergeletak di di meja belajar.

"Kita turun kuy, bunda udah manggil tuh!" ucap salah satu dari mereka.

"Kalian duluan deh, gue mau beresin ini dulu." sahut yang lainnya.

Dua di antara tiga gadis itu turun bersama kemudian menemui seorang wanita paruh baya yang kerap mereka panggil Bunda.

"Morning bunda!" sapa keduanya bersama.

Wanita itu menoleh dan memasang wajah setengah geram melihat dua gadis di hadapannya.

"Kalian tau ini jam berapa?"

Dengan kompak kedua remaja itu mengangkat tangan kirinya dan melihat jam yang sudah melingkar manis di pergelangannya.

"Jam enam lewat empat lima bund."

"Emang jam rumah lagi mati ya bund??"

Wanita itu semakin geram dibuatnya, "Salsa, Elsa! Hari ini awal masuk tahun ajaran baru dan kalian masih di rumah di jam yang hampir menunjukkan pukul tujuh?"

Salsa dan Elsa cengengesan.

"Bund, ini hari senin loh. Kalo kita berangkat pagi ntar malah ikut upacara dong!"

"Di tengah lapangan di jam segini itu bund, panas banget. Mending kita ke sekolahnya pas jam pelajaran aja kan gak panas!"

Wajah bunda kini mulai merah padam, "KALIAN!"

"Bunda, kenapa teriak-teriak sih? Ini kan masih pagi." tiba-tiba Nessa datang.

Bunda menarik nafas sejenak, "Bawa teman-teman kamu berangkat sekolah sekarang Nes! Kalau kalian lebih lama lagi di sini, bunda bisa jantungan. Kalian mau melihat bunda mati sekarang?"

"Bunda gak boleh ngomong gitu ih!" kata Elsa.

"Kalo gak ada bunda kita sama siapa dong?" tambah Salsa.

"Bunda jangan gitu, nanti yang depan rumah cariin loh! Kan kasihan bund." Nessa mengerjapkan matanya.

Bunda melotot, "TRISAAAAA!"

Trisa berlari keluar rumah dan langsung berangkat ke sekolah mengendarai motornya masing-masing.

***

Sampai di depan sekolah gerbang sekolah sudah dikunci dan di tengah lapangan sudah berkumpul semua murid SMA Galaksi untuk melaksanakan upacara.

Trisa saling pandang satu sama lain kemudian tersenyum.

"Titip motor dulu deh, baru masuk ke sekolah!" ucap Nessa dan yang lainnya hanya mengangguk.

Mereka melajukan motornya ke sebuah warung yang berada di belakan sekolah. Si pemilik warung sudah hafal dengan mereka bertiga karena mereka sering titip motor saat terlambat atau saat berencana ingin kabur.

"Budhe, biasanya ya!" ucap Nessa pada pemilik warung itu.

Budhe keluar dari warung mendekati Trisa, "Ini awal masuk sekolah tapi kalian malah titip motor disini."

"Budhe kayak baru kenal kita aja sih." Salsa cengengesan.

"Ya sudah, cepet masuk sebelum bu Nora priksa kesini." peringat Budhe.

QuinnessaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang