MENULISMU

37 4 0
                                    

Aku selalu larut pada tiap keindahan, tidak cukup bagiku hanya menguntai kata perihal kerinduan, pesona tak gemintang yang memberi kesejukkan, gemulai bak rembulan yang selalu bersinar tatkala gelap bermunculan. Ditemani secangkir kopi diantara tumpukkan buku tua, dengan setitik tinnta aku sematkan sebuah nama di penghujung puisi, diawali dengan santun untuknya, menyaksikan merpati yang saling menampung jeda, memberi pesan dengan desirnya nun menggoda.


-Shilospink

Sajak Tanpa ArtiWhere stories live. Discover now