Pada kerlap kerlip lampu sen serta baju lusuh gelandangan di emperan toko,
aku sedang mengikuti nafas jam dinding kota,
lalu lalang asap seakan mempersempit ruang udara dalam pernafasan,
dan aku tidak berada disana,
semua cerita itu hanya fiktif,
aku berada, diantara kerinduan dan tanda tanya besar tentang bagaimana kenyamanan dapat diukir, dan diukur.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKSARA PATAH
Poetrypada sebuah curahan hati, semua aksara tertulis rapi tanpa niat apapun, selain sebagai pelupa dari segala janji-janji.