Gangwondo

427 95 7
                                    


Senja ternyata memiliki makna tak terkira,dimana dia meyakinkan bahwa seindah apapun yang datang pasti akhirnya akan menghilang

---------------

Patung.Mematung.Membeku.Itulah yang terjadi pada oknum bernama Lai Guanlin sekarang.

Mematung.Entah sudah berapa kali ia mematung seperti ini di hari yang lumayan panas ini.

Melamun.banyak peristiwa pada hari ini yang membuat seorang CEO sepertinya berkali-kali melamun.

Entahlah,sudah berapa lama ia hanya terdiam membatu di depan wastafel putih bersih ini.Ia tak perduli.Ia masih shock,benar-benar shock bahkan ia hampir pingsan.Untungnya,sebelum tubuh kurus itu tumbang,HyunBin menghampirinya.

Bertanya apakah sang sahabat baik-baik saja.Menanyakan apa yang terjadi pada si sahabat.Dan memapah tubuh yang masih shock itu ke atas kursi yang baru saja ia gunakan untuk makan 15 menit yang lalu.Ya,selama itu Guanlin membatu di depan kaca depan dengan wastafel tadi.

Dengan keadaan Guanlin yang masih seperti itupun,HyunBin terpaksa membawa tubuh itu ke dalam mobil.Menunda rencana mereka untuk pergi ke daerah kumuh Gangwondo itu


----------------

Jihoon tengah asik menonton Televisi sembari memangku satu toples makanan yang tadinya penuh sekarang tinggal sepertiganya saja,ketika sebuah ketukan terdengar dari luar rumah.Memaksa kaki pendeknya untuk melangkah menuju pintu dan meninggalkan barang favoritnya --makanan--.

Knop itu teraih kemudian terputar menimbulkan bunyi tik dari dalamnya.

Mata yang memang sudah lumayan besar itu kini makin membesar.Membulat lebih tepatnya.Ketika tubuh sang suami di papah tak berdaya oleh seseorang yang kita kenal bernama Kwon Hyunbin pemilik bibir super tebal itu.

"Hey.Apa yang terjadi dengan suamiku?!"Jihoon berteriak kalang kabut saking khawatirnya.

"Diamlah!.Biarkan aku masuk dulu.Kau tidak berniat membantu hah?!,"bentak pemuda bermarga Kwon itu,sukses membuat Jihoon menciut sebentar kemudian membantu pemuda super tinggi tadi untuk membawa suaminya ke dalam rumah.

Memapah tubuh lemas itu dengan hati-hati menuju lantai 2 dimana kamar Guanlin dan istrinya atau suaminya itu terserah anda --Jihoon-- berada.

Tubuh yang lebij tinggi dari Jihoon dan lebih pendek dari Hyunbin itupun sudah berada di atas ranjang dengan sempurna,mengundang 2 helaan lega dari 2 orang yang berbeda.

Jihoon meminta izin untuk turun kebawah sebentar,beralasan untuk mematikan televisi yang memang masih menyala tadi dan membuatkan makanan untuk Guanlin yang sekarang sudah tertidur.Meninggalkan Hyunbin yang bersender pada tembok berwarna hitam elegan itu sambil memandang sekitar ruangan maksimalis itu.

Semuanya sempurna,semuanya terlihat nyaman.Ranjang king size yang terletak di tengah ruangan menghadap tepat ke arah balkon dengan gorden berwarna keemasan dan lampu tidur mahal di sampingnya.Di samping ranjang,terletak sebuah kamar mandi besar bernuansa putih bersih yang membuat siapapun yang masuk kedalamnya akan merasa nyaman.Ada juga lemari besar berisi jas dan baju-baju dengan brand ternama,serta etalase etalase yang berjumlah lebih dari 3 sebagai tempat penyimpanan sepatu --mahal tentunya-- ,dasi dan koleksi-koleksi action figur yang Guanlin sukai.

Semuanya sempurna.Tapi ada yang aneh..

Kenapa di sini tak ada satupun figura yang menampakkan wajah Guanlin serta Jihoon di hari pernikahan mereka?

Someone { PANDEEPWINK } ✔ || Sequel of BFOBFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang