Terungkap

535 83 18
                                    


Seindah apapun dan serapi apapun kebohongan itu tersusun,ia akan tetap hancur dan terbongkar oleh kenyataan yang menampar.

----------

*Ini mungkin bakalan panjang dan ngebosenin.Alur ceritanya juga aku bikin maju-mundur jadi jangan bingung.Yang tulisan miring itu berarti falshback kejadian2 yang dulu ok.Oh ya ini chap terakhir jadi HAPPY READING GUYS ^.^

--------------------------------

Tangan kekar itu dengan gusar memarkirkan mobil mewahnya di dalam garasi rumah besarnya.

Kaki panjang itu melangkah mantap menuju rumah yang baru beberapa hari ini ia tinggali bersama sang istri.

Cih.Istri?apakah dia pantas di sebut istri?pikirnya dengan otak yang sudah tak bisa di deskripsikan bagaimana keadaannya.

Brakk...

Pintu itu ia banting dengan keras,kemudian menghampiri sang istri yang sudah terduduk ketakutan di atas lantai dingin entah karena alasan apa.

"Sialan!jadi selama ini kau menipuku hah?!,"Suara nyaring itu menggema di dalam rumah besar itu,menandakan betapa marahnya si Tinggi itu.

"A-aku bisa jelaskan ini Lin,"Jawab sang istri menundukkan kepalanya,menghindari kontak mata dengan sang suami.

"Apa yang ingin kau jelaskan hah?!,"Dagu indah itu dicengkeram keras,mengundang erangan kesakitan dari empunya."Apa yang akan kau jelaskan keparat?!tatap mataku bodoh!!,"lanjutnya memerintah dan mau tak mau si istri pun menuruti perintah tersebut dengan keadaan matanya yang sudah merah menahan rasa sakit di dagunya.

"A-aku--,"

"Kau membunuh Baejin kan?!Jawab!!,"Teriakan itu semakin menggila di sertai dengan tatapan mengerikan yang akan membuat nyali siapapun menciut."Aku sudah mengetahui semua kebusukanmu Hoon!!Kau mau mengelak?!,"lanjut suami Jihoon--Guanlin--yang kemudian melangkah menuju dapur yang memang berada di samping ruang tamu,dipisahkan oleh satu tembok besar dan mengambil pisau besar dari dalam sana.

Jihoon terbelalak.Ia berlari ketakutan ke arah pojok ruangan.Menggumamkan berkali-kali kata 'Maaf' yang bahkan sekarang mungkin tak ada gunanya.Jihoon tidak peduli dan terus menggumamkan kata itu berharap Guanlin mau memberinya kesempatan sekali lagi.

Tidak,Jihoon tidak salah.Dia hanya berusaha mendapatkan cintanya sendiri walaupun caranya salah.Ia,ia tidak menyesal,karena dia adalah orang yang tak akan pernah menyesali apapun yang ia anggap benar.Jihoon tidak akan membiarkan Guanlin membencinya,bahkan hingga saat ini.

Jihoon egois.Ya,benar.Dia adalah orang yang sangat egois.Tapi semua orang memang egois bukan?semua orang ingin memiliki apapun yang mereka inginkan.Sama seperti Jihoon,itu sikap yang sangat manusiawi.

Tapi,perbuatan Jihoon tetaplah tidak bisa di benarkan.Ia telah melenyapkan nyawa seseorang,dan ia harus mendapatkan balasan yang setimpal.Memang seperti itulah konsekuensinya.

Akan tetapi Jihoon tetap keras kepala.Ia sudah mendapatkan Guanlin dan ia tak mau kehilangan Guanlin untuk yang kedua kalinya.

-----------------------------------

Guanlin memandang intens ke arah sebuah rumah kecil di daerah Gangwondo itu.Mengamati dalam beberapa saat sebelum memutuskan untuk mendekat.

Tapi tunggu...

Kenapa dia harus kesini?

Kenapa juga ia harus menuruti perintah si penelepon?

Ah,terserahlah.Yang terpenting dia hanya perlu kesana dan menanyakan apa hubungan sang pemilik rumah dengan istrinya dan mendapat jawaban kemudian pulang bukan?ya,hanya itu saja.Sangat simple.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 16, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Someone { PANDEEPWINK } ✔ || Sequel of BFOBFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang