FS 9. About Fabian
🍁🍁🍁
Aku pernah mencoba percaya,
Pada seseorang selain dirinya.
Tapi apa yang kudapat akhirnya?
Tak ada yang bisa kuberi muka selain dirinya semata.
Setelah Allah 'Azza wa jalla tentunya.
--Shanum Argema."How about our market share?" suara tegas itu datang dari pria yang duduk tegap di tempatnya. Dengan beberapa staf yang sigap bergantian menjelaskan pertanyaan dari CEO mereka kali ini.
"Almost 25 percent for this month, Sir. Selisih sepuluh persen dengan pesaing kedua kita, CISCA." jelas salah satu staf dari marketing department.
Dilihatnya Rayden mengangguk mendengarkan, tak ada yang bersuara, semua berfokus pada setiap kata yang dikeluarkan oleh pemimpin perusahaan mereka itu. Karena seorang Rayden Alrescha tak memberikan kompensasi apapun pada staf-nya yang melakukan kesalahan. Hal paling fatal yang sering terjadi tentu diusir dari ruang rapat. Sesuatu yang sudah sering Ravs Group staffs dengar dari para pegawai di Lexand Inc yang pernah melakukan kerjasama bersama mereka, tempat Rayden memimpin sebelumnya.
"Good."
Dan ucapan dari Rayden tentu poin plus untuk mereka karena pria itu jarang sekali memberikan tanggapan secara langsung. Bahkan beberapa hari ini pemimpin mereka itu terlihat lebih tenang dan santai. Tak selalu mengeluarkan aura dingin yang mencekam seperti biasanya. Menghadirkan gosip internal bagi masing-masing karyawan perempuan yang diam-diam mengidolakan pewaris Ravs Group itu.
"Sebelum rapat kali ini saya akhiri, saya berharap kerjasama lebih baik lagi dari kalian. Agar kita tetap berada di puncak seperti biasanya. Jangan jumawa berada di atas, selalu waspada pada pesaing. Tingkatkan kreativitas kerja kalian. Good job. Good luck all. Wassalamu'alaikum warahmatullah." ucapnya dijawab anggukan oleh para staf perusahaan segera.
Rayden bangkit dari tempat duduknya, diikuti Fattah selaku sekretaris pria itu. "Masih ada jadwal lainkah?" tanyanya pada pria lebih muda beberapa tahun darinya itu.
Fattah menggeleng pelan, "Hanya itu hari ini, Sir. Seperti permintaan Anda untuk mengurangi jadwal satu minggu ke depan." jawabnya.
Rayden tersenyum tipis dan menepuk pundak Fattah, "Good, Tah. Kamu juga silahkan ambil jam untuk beristirahat. Pasti lelah mengikuti jadwal saya setiap hari." ujarnya yang dibalas gelengan oleh pemuda itu.
"Sudah tugas saya, Sir." jawab Fattah.
Mendengar itu Rayden mengangguk saja. Langkah panjang tertuju pada ruangannya yang terletak paling ujung di lantai teratas gedung Ravs Group branch Egypt itu. Sebelum sebuah suara menghentikan langkahnya dan menghadirkan senyum lebar di wajah pria itu.
"Yayah ...," Fabian meminta turun dari gendongan Shanum dan berlari kearah Rayden. Membuat beberapa staf yang masih ada di lantai ruangan rapat menatap keduanya bingung. Hanya Fattah yang mengerti situasi mereka kini.
KAMU SEDANG MEMBACA
For Rayden ✔️
Spiritual[Completed] (FOR RAYDEN & FOR SHANUM ditulis di dalam satu work yang sama. Silakan baca dengan teliti setiap judul part). BOOK I : FOR RAYDEN "You are my savior" Kisah yang tak sempurna, dari sosok tak sempurna, untuk cinta yang sempurna. #StopBully...