FS 13. Story of Them

17K 1.7K 93
                                    

FS 13. Story of Them

🍁🍁🍁
Ada banyak hal yang tak pernah kita sangka,
Bahwa rahasia Allah-lah yang paling nyata,
Karena sejauh apa pun kau menghindarinya,
Kau 'kan kembali pada takdirNya,
Pada sebuah perjalanan hidup yang tak pernah kau duga.
--Winka.

Sebuah pesan yang di dapat Letisha membuatnya gemetar seketika. Dirinya yang baru saja menjejakkan kaki di Jakarta kembali menuju loket tiket untuk memesan tiket ke Bandung secepatnya. Membuat sang suami dan putra tunggalnya mengerutkan dahi bingung karenanya.

"Ma, kenapa?" tanya Ares Ravindra ketika Letisha meminta penerbangan ke Bandung paling cepat pada penjaga loket.

"Nesyia, Mas. Nesyia dan Gema kecelakaan. Aku baru dapat kabar dari temanku di rumah sakit," jawabnya cepat lalu menatap Rayden yang mengerjap bingung, "Ray ... kamu pulang sama Papa dulu ya. Mama harus kembali ke Bandung karena teman Mama kecelakaan. Besok biar Papa menyusul Mama dan kamu liburan di sini dulu sama Tante Olivia. Ya?" pintanya.

Rayden yang tak tahu apa-apa hanya mengangguk polos. Sehingga Letisha yang juga sudah mendapatkan izin dari sang suami untuk kembali ke Bandung-pun segera masuk kembali ke dalam Bandara. Hari itu, Rayden tak pernah tahu, jika yang mengalami kecelakaan adalah orangtua dari gadis yang selama ini dekat dengannya.

"Kenapa Mama gak pernah kasih tahu Ray, kalau Mama kenal sama Tante Nesyia? Pantas aja, waktu Ray suka main ke rumah Tante Nesyia, beliau kayak sudah kenal Ray lama. Bahkan beliau tahu makanan kesukaan Ray," ucap Rayden di pelukan Mamanya.

Malam ini, ketika dia meminta restu kedua orangtuanya. Papanya menepuk pundaknya bangga, tak percaya jika pada akhirnya ia akan melepas masa lajangnya walau Bang Athar sebelumnya telah menjelaskan semuanya. Papanya hanya berkata, Rayden telah memilih perempuan yang tepat sebagai pasangan hidupnya.

Dan ketika ia mengatakan itu pada Mamanya, sang Mama tersenyum dan segera memeluknya. Berkata terima kasih karena telah mewujudkan mimpi sang Mama dan sahabatnya. Mengatakan bahwa ternyata Allah benar-benar mengabulkan do'a setiap malamnya. Sehingga Rayden bertanya, siapa sahabat sang Mama sebenarnya.

"Awalnya Mama dan Tante Nesyia ingin menjodohkan kalian. Tapi kami pikir, kami tidak ingin mendahului takdir Allah. Biar Allah saja yang menentukan. Karena apa pun yang Allah beri, itu sudah menjadi ketetapan. Kami juga sepakat untuk tak mengenalkan kalian satu sama lain. Hingga kami biarkan kalian saling mengenal dengan sendirinya," jawab Letisha membuat Rayden mengangguk mahfum, "Mama dan Papa juga sibuk di Jakarta saat itu Ray. Papa baru mulai melebarkan bisnisnya ke Asia Tenggara kala itu. Makanya Mama juga tidak bisa sering-sering bertemu Tante Nesyia. Beruntung di saat terakhir Tante Nesyia, Mama ada di sini. Mama menyaksikan penguburannya. Saat itu, Mama benar-benar kehilangan seseorang yang selama ini membersamai Mama. Nesyia adalah saudara bagi Mama. Karena dia lebih mengenal sosok Mama dibandingkan Tantemu sendiri," sambungnya dengan nada berat yang membuat Rayden semakin mengeratkan pelukannya.

"Saat kecelakaan Shanum, Mama juga tahu. Maka dari itu, Mama meminta Papa untuk membiayai semua pengobatannya. Tapi untuk terapi, Inggrit bilang dia tak ingin semakin merepotkan kami. Walaupun sudah sedikit kami paksa, tapi dia tetap tidak mau. Shanum juga mendukung Tantenya sehingga Mama dan Papa tidak bisa apa-apa." jelas Letisha lagi.

"Shanum tahu Mama dan Papa yang membiayai pengobatannya?"

"Iya. Tapi hanya sebatas tahu. Karena Inggrit tak mengatakan banyak. Shanum hanya pernah sekali bertemu Papa di rumah sakit ketika Papa baru saja menemui Tante Inggrit."

"Selain itu, Shanum tahu apa lagi? Kok Ray gak tahu apa-apa," protes Rayden.

Sang Mama terkekeh pelan, "Hanya itu. Yang lainnya Shanum tidak tahu. Bahkan ketika bertemu dengan Mama sekali pun dia tidak tahu kalau Mama adalah Mamamu," katanya.

For Rayden ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang