UNTUK hari libur kali ini Taeyong sama sekali tidak memiliki niat untuk bangun dari atas kasur empuknya. Ia terlalu lelah, seminggu menjadi seorang co-pilot ternyata begitu banyak mengambil energi. Padahal kerjaan nya hanya duduk dan mengamati beberapa tombolㅡserta spot jantung karena berada di ketinggian lebih dari 1000 kaki.
Belum lagi perasaan nya kepada Jaehyun yang semakin hari semakin tidak karuan. Walaupun beberapa kali ia mencoba menyangkal perasaan tersebutㅡia tidak bisa. Seolah ada sesuatu di dalam diri Jaehyun yang menarik Taeyong untuk tetap menyukai lelaki tampan itu.
Drtttt drttttt
"Ungh.." ia menguap, lalu mencoba untuk bangun meskipun gaya gravitasi diatas kasur lebih besar dibandingkan gravitasi pada bumi. Entah sudah jam berapa sekarang, Taeyong benar-benar tertidur seperti orang mati!
Jika bukan karena ponsel yang bergetar, ia tidak akan pernah bangun! Siapa tahu kan penelepon itu adalah Ibunya? Karena sebelumnya Taeyong sudah bilang kepada sang Ibu bahwa ia ingin berisitirahat penuh tanpa di ganggu. Jadi siapa tahu Ibunya berniat pergi ke luar dan ingin memberitahu Taeyong lewat telepon kan?
"Halo?" sapanya malas.
"Kau dimana? Aku sudah di depan rumahmu."
Kening Taeyong berkerut dalam, matanya setengah terpejam dan sungguh. Itu bukan suara Ibunya!
"Eunggg?"
Tawa merdu mengalun dari seberang sana. "Kau baru bangun? Bukankah kita memiliki janji untuk masak bersama di rumahku? Ini hari libur kan?"
Oke otak Taeyong masih memproses hal ini. Ia menggaruk pipinya yang gatal lalu kembali menguap, tanpa pemperdulikan sang penelfon.
"Hoammmmㅡheunggg.."
"Taeyong? Jika tidak jadi, ya sudah aku pulang.. Padahal aku sudah berada di depan rumahmu saat ini."
"Ini siapa?" tanya Taeyong pada akhirnya. Ia kembali berbaring di ranjang dan memejamkan mata, menunggu balasan dari orang di seberang sana.
Tawa geli terdengar. "JaehyunㅡJung Jaehyun.."
Okay.
Satu detikㅡ Taeyong mengerjapkan mata.
Dua detikㅡ ia mengerenyit dalam.
Tiga detㅡ
"OH TUHAN! HYUNG DIMANA?!" kedua bola mata Taeyong otomatis terbuka. Ia langsung melompat dari atas tempat tidur, hingga kepalanya terasa pusing.
Jaehyun kembali terbahak di seberang sana, tidak mengeluarkan protes karena Taeyong berteriak begitu kencang. "Di depan rumahmu, ini sudah jam 3 sore, kupikir kita memiliki janji?"
JAM 3 SORE?! Oke Taeyong benar-benar tidur seperti orang mati! Ia bergerak dengan rusuh untuk menggapai jendela dan menatap keluar rumah.
Ternyata benar, disana ada Jaehyun yang sedang berdiri di samping motor dan melambaikan tangan padanya. "Kau terlihat lucu ketika baru bangun tidur.."
"TUNGGU 20 MENIT LAGI! AKU AKAN MANDI!" Teriaknya, setelah itu sambungan terputus.
Entah Taeyong bodoh atau tolol, tapi ia tidak memiliki pikiran untuk membawa Jaehyun masuk ke rumahnya. Malah membiarkan lelaki tampan itu berdiri di depan pagar; untung saja Jaehyun adalah lelaki yang sangat baik dan tidak ambil pusing dengan hal tersebut.
Taeyong mandi dan memilih baju dengan kilat. Padahal seharusnya ia membutuhkan waktu berjam-jam untuk melakukan hal tersebut! Tapi Jaehyun sudah menunggu di luar sana dan Taeyong merasa tidak enak hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Pilot《Jaeyong》✔
Fanfiction[Fluff] [Romance] Lee Taeyong tahu keputusannya untuk menjadi seorang pilot sudah benar. Ia bahkan mengikuti kelas khusus selama 3 bulan, dan ia juga tidak pernah menyangka jika akan menemukan takdirnya di sana. •BXB | YAOI | GAY •Jaehyun x Taeyon...