BAGIAN 1

455 11 0
                                    


Kamis 23 februari 2018.

Semua siswa dan siswi SMA PELITA mulai sibuk untuk mempersiapkan UN bulan maret nanti kecuali Dian, dia sangat santai seperti tidak ada beban fikiran sedikitpun, malah dia membolos dengan alasan pergi ke toilet padahal ke kantin hanya sekedar membeli minum dan gorengan 1 buah.

"Bil perpus yukk, banyak rangkuman yang belum gue catet gue ketinggalan garagara dispen osis kemaren padahal gue udah kelas 12 masih aja disuruh dispen padahal kan gak boleh lagi dan yang nyuruh itu langusng pembina osis kaya gak ada yang lain aja deh gue kan mau fokus belajar emang gue ini diandeli...." omelan Dara terhenti saat Nabila memotongnya.

"Yuk!" Nabila langsung menarik tangan Dara dan mereka menuju perpus bersama sama.

Kreeeekk...
Dara membuka pintu perpustakaan, perpustakaan terlihat ramai aku melihat wajah wajah anak pintar berkacamata tengah serius membaca buku dengan tumpukan buku tebal di mejanya.

"Wahh Dar tumben rame ni perpus, biasanya tempat tidur mendadak jadi tempat baca" Kata Nabila salah satu sahabat Dara.

"Emang kodratnya perpustakaan buat tempat baca kali bil, bukan buat tidur"

Lalu Dara pergi meninggalkan Nabila yang masih berdiri di depan pintu masuk.

Dara berjalan ke sudut perpus tepatnya ke arah sekumpulan buku mata pelajaran jurusan ips yaaa karena Dara adalah anak jurusan ips.

Saat sampai di dekat rak buku Sejarah Dara terkejut karena melihat seseorang yang tertidur pulas dengan wajah tertutup buku dan buku itu berjudul kisah si kancil.

"Aaaaaaaa" teriak Dara kelepasan dan mulutnya langsung di bekap oleh Nabila.

"Ssssssttttt" semua warga perpus berdesis.

"Apaan sih Dar, gak jelas banget sih lo teriak di perpus kalo lo di lemparin buku sama orang yang lagi baca gimana? lo malah berisik ganggu konsentrasi orang aja" Oceh Nabila

"Mayat, itu mayat bukan sih" kata Dara dengan tidak bersuara sambil menunjuk seseorang yang tidur itu.

"hah mayat? mayat apaan??" tanya Nabila

"Itu Bill, lo liat sendiri aja gue takut serem banget " kata Dara dan langsung membalikkan badannya serta memejamkan mata.

Nabila mendekati seseorang itu ia sedikit menendang kaki seseorang tersebut dengan pelan,namun tidak ada pergerakan lalu perlahan ia mengambil buku yang menutupi wajahnya untuk mengetahui siapa yang ada di balik buku sikancil itu.

Sementara Dara? ia masih menutup matanya karena takut.

Ternyata sosok yang ada dibalik buku si kancil adalah DIAN AGATHA SURYA, ia tertidur lelap di balik buku dongeng si kancil itu namun sepertinya Dian benar benar tidur dengan pulas, buku yang menutupi wajahnya yang di ambil kasar dengan Nabila pun tidak membangunkannya.

"ternyata ada anak kucing tidur disini, pinter ya ya kucingnya nyari tempat paling ujung terus sepi lagi " Cetus Nabila

Dara membuka matanya dan membalik badannya.

"anak kucing? lo aneh banget sih jelas jelas gue tadi ngeliat manusia bukan anak kucing" kata Dara dan mulai membuka matanya setelah itu ia terbelalak melihat Dian yang tidur pulas di lantai keramik tanpa alas.

"Lah? kok Dian? astaga gue kira tadi mayat"

Nabila hanya terdiam melihat ekspresi Dara yang sangat terkejut ia merasa aneh kenapa mempunyai teman yang sangat penakit seperti Dara.

"Dar,gue mau ke toilet dulu ya kebelet nih, lo bangunin gih tu si anak kucing" Ucap nabila.

Nabila pergi meninggalkan Dara dan Dian berdua di sudut perpustakaan.
Dara menjongkok untuk melihat lebih dekat wajah Dian, dan Dara merasa bahwa Dian memang tampan, ia mendekatkan sedikit wajahnya pada wajah Dian untuk merapikan rambutnya namun tiba tiba.....

DIANDARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang