Ending-

213 9 2
                                    


Dara mundur 2 langkah ia takut karena trauma dengan kejadian yang menimpanya beberapa minggu yang lalu, ya walaupun saat itu lagi ramai dan gak mungkin untuk Alan berbuat yang enggak enggak pada Dara.

"Um jangan takut, gue kesini gak mau nyari masalah, gue mau minta maaf atas kejadian..."

"Dara udah maafin lo, udah deh lo gak liat Dara takut gitu sama lo mending lo pergi aja" Kata Nabila yang berdiri di depan Dara untuk menghalangi Alan

"Gue mau ngomong sama Dara bukan sama lo, minggir dong jangan ngalangin aja" Ketus Alan

"Gue gakmau minggir" Balas Nabila

Alan yang kesal sedikit menggeser tubuh Nabila ke samping dan mengambil tangan Dara dengan kasar namun tangan Alan di tepis oleh Dian.

"Mau ngapain lo sentuh Dara, jangan berani berani lo sentuh Dara" Tegas Dian

"Santai bro, gue cuma mau minta maaf doang kok sama Dara, gak bakal gue apa apain"

"Cepet minta maaf, gue tungguin ga harus lo pegang tangan Dara kan?" Kata Dian

Dara merasa terlindungi oleh Dian, Dara senang dan merasa aman jika ada Dian.

"Oke, Dar gue minta maaf, tolong banget lo maafin gue dengan ikhlas, gue bener bener nyesel pernah gitu sama lo, semoga lo gak benci ya sama gue dan tolong lupain kejadian gila yang kemarin" Kata Alan

"Untuk maaf pasti gue maafin tapi untuk ngelupain itu gabisa lan, masih ada trauma yang lo kasih ke gue" Kata Dara

"Udah kan? Dara itu baik pasti dia maafin lo, sekarang lo pergi" Usir Dian

Lalu Alan dengan wajah sedikit kesal pergi meninggalkan mereka.

"Ehem bau bau udah baikan nih" Ledek Nabila

"Bukan baikan tapi pacaran" Jelas Dian kemudian merangkul pundak Dara

"Whatt, seriously?" Nabila terlihat tidak percaya

Dara hanya menunduk dan tersipu malu dengan pengakuan Dian barusan

"Kan kan bener kan kalian tuh gak cocok jadi sahabat sahabat apa lah itu udah cocoknya pacaran aja, oiya jangan berantem berantem yak umm kalo nanti nikah undang undang jangan lupa hehe" Oceh Nabilaa

"Apaan sih Nab, baru pacaran juga udah nikah nikah aja" Kata Dara

"Dar aku mau ngomong" Kata Dian

Dara menatap Dian yang matanya mulai terlihat sedikit lesu

"Gue tinggal dulu yaaa bye" Kata Nabila dengan peka bahwa dia harus pergi saat itu

Dian dan Dara menepi ke pinggir lapangan, sedikit menjauh dari keriuhan yang ada di lapangan, mereka kemudian duduk.

"Kenapa? Kamu gak lulus?" Tanya Dara

"Lulus....tapi"

"Tapi apa?"

"Lulus bersyarat Dar" Jelas Dian

DIANDARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang