Boleh kan sebelum kalian baca minta vote nya... Gampang kok.. Tinggal tekan ⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐
🍀🍀🍀
Banu siang ini tidak melihat Viza sedari tadi. Setelah kejadian semalam dia begitu merutuki dirinya, Viza tidak memperlihatkan wajahnya lagi sedari semalam hingga siang ini. Karena merasa khawatir dan menyesal Banu memutuskan mengetuk pintu kamar Viza.
Pintu kayu itu terbuka memperlihatkan wajah Viza yang baru bangun tidur. Banu lega karena Viza tidak terlihat memusuhinya.
"Ada apa bang Angga. Aku masih mengantuk. Semalam aku tidak bisa tidur." Banu gagal fokus melihat piyama tidur yang sangat seksi Viza kenakan. Padahal biasa saja, piyama itu bertangan panjang dan celananya pendek. Menampilkan paha mulus dan indah milik Viza. Seluruh kulit dan bagian tubuh Viza bagaikan boneka Barbie mahal yang terjaga keindahannya."Bisakah pesankan makanan untukku, aku akan mandi dan kita bisa berjalan-jalan sebentar disekitar hotel sambil menikmati pemandangan indah ini." Banu mengangguk dan tangannya menarik tangan Viza. Wanita itu langsung melepaskan tangan Banu dengan menghempaskannya. Lalu wajah Viza ditekuk tanda dia tak suka.
"Maafkan aku nona, aku hanya ingin minta maaf atas kejadian semalam."
Banu melihat Viza mengangguk dan wajahnya tidak lagi terlihat marah."Lupakan saja. Aku juga sudah tidak mengingatnya, tapi jangan diulangi lagi mengerti?"
Banu tersenyum dan mengangguk. Lalu dia permisi menyiapkan apa yang diminta oleh Viza.***
Banu dan Viza menikmati pertunjukan tari tradisional Bali di taman hotel, kebetulan sekali sore ini ada pertunjukan yang diadakan pihak hotel untuk menghibur para tamu mereka.
Viza mengabadikan momen itu di kameranya, dan setelahnya dia terlihat menikmati alunan musik yang di mainkan, bahkan Viza memejamkan mata terlihat menikmati. Banu memperhatikan semua ekspresi wajah Viza sedari tadi, jantungnya mulai berirama di dalam sana, dan hatinya meneriakkan kata-kata indah untuk Viza.Tangan Viza menyentuh tangannya mengantarkan lagi getaran aneh ditubuh Banu, mereka saling berpandangan lama. Namun, Viza langsung memutuskan kontak mata mereka dengan menunjuk pertunjukan didepan mereka.
"Apa?" tanya Banu tak mengerti.
"Aku ingin berfoto bersama mereka nanti apa bisa?"
Banu mengangguk dan Viza tersenyum. Mereka kembali menikmati pertunjukan yang kali ini menampilkan drama Rama dan Shinta. Karena mereka duduk hanya beralaskan karpet ditaman itu Viza merasakan lehernya keram."Bang Angga."
"Ya ?" jawab Banu masih tersenyum menatap Viza.
"Boleh aku numpang disini?" tunjuk Viza ke bahu Banu.
"Boleh," ujar Banu terdengar tenang. Padahal dia sedikit gugup. Viza dengan santainya meletakkan kepala di bahu Banu. Lalu kembali melihat pertunjukan. Viza menyadari dia merasa sangat tenang dan damai saat menyandarkan kepalanya ke bahu Banu.
"Apakah seperti ini rasanya, memiliki tempat untuk bersandar." bisik Viza pada dirinya sendiri, senyuman mengembang diwajahnya lalu dia menggenggam tangan Banu tanpa dia sadari, tapi Banu sadar. Mereka memang terlihat seperti pasangan kekasih yang sempurna. Banyak pasang mata yang melihat mereka sedari tadi tanpa mereka ketahui.
"Seperti apa rasanya bersandar di bahu suamiku kelak ya?" tanya Viza kepada dirinya sendiri. Viza tidak tahu kalau Banu sedari tadi menatapnya bukan melihat pertunjukan didepan sana.
Dua jam lebih mereka disana dan saat ini mereka berjalan ditepi pantai resort dengan pikiran yang berkelana entah kemana. Banu yang memikirkan Viza, dan Viza yang memikirkan menata kehidupannya setelah dia kembali ke Wieldburg.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Tour Guide [VERSI LENGKAP ADA DI Innovel]
RomanceSatu minggu dikira seorang pemandu wisata oleh wanita cantik yang tidak bisa dilupakannya. Wanita yang selama satu minggu membuatnya hampir gila karena mencarinya terus menerus. Bodohnya dia tidak menanyakan siapa nama wanita itu. Dia hanya memanggi...