Viza turun diikuti oleh para pengawalnya yang tidak terlalu mencolok, dia menunggu Banu masih didalam gedung Bandara.
Dan tak lama Banu turun membawa kopernya sambil tersenyum melihat Viza.
Viza langsung mendekati Banu begitu juga Banu, Banu memeluk Viza dan mencium pipi Viza. " ah...aku lega bisa memelukmu sayang". Viza tertawa dalam pelukan Banu."Wah captain Banu memiliki pacar sekarang." Salah satu pramugari berhenti berjalan dan dia tertawa.
"Gak mau dikenalin capt.?" Tanya yang lainnya. Banu hanya tertawa dan Viza tersenyum.
" Baiklah jika kalian memaksa," kata Banu sambil tertawa. " kenalkan, ini Viza calon istriku." Viza merona lagi-lagi hanya karena Banu memperkenalkan dirinya sebagai calon istri .
"Hai aku Viza," sapa Viza melambaikan tangannya karena tidak mungkin dia berjabat tangan dengan semua pramugari dan juga salah satu pria yang diduga Viza juga pilot.
" Wah, calon istri captain Banu cantik banget ya ." Banu tertawa dan lagi-lagi mencium kening Viza didepan orang banyak. Viza yang malu mencubit lengan Banu gemas membuat Banu mengaduh kesakitan.
"Bay the way nanti malam aku sama yang lain mau happy fun bareng. Kalian gabung aja , " ajak Pilot Hendra.
"Oke capt, kita akan gabung nanti kalau nona ku yang manis ini bersedia. Oke kami deluan ya.." pamit Banu karena dia dan Viza akan pergi ke hotel penginapan Banu dengan Viza yang sekarang sedang berjalan bersamanya, rangkulan dipinggang Viza membuat Viza geli karena Banu begitu posesif padanya.
***
Banu sedang tidur dikamar hotelnya, setelah berjam-jam dia didalam pesawat membuatnya membutuhkan istirahat. Awalnya Banu tidak mau, tapi karena Viza memaksa jadi akhirnya Banu pun menyerah menuruti apa kata kekasihnya itu. Viza saat ini sedang ikut berbaring sambil memandang wajah Banu, dia tidak percaya kalau dia dan Banu berpacaran, sungguh semua lari dari rencananya.
Viza bangun perlahan dan dia berjalan menuju balkon kamar hotel itu, dia duduk lalu berniat menelpon ibundanya.
Pada deringan pertama telponnya sudah tersambung, dan Vienza menyahut dengan antusias."Viza...kamu baik-baik saja disana kan ?"
" Viza baik ibunda, ibunda dan ayah bagaimana ? "
Setelah berbincang cukup lama akhirnya dia mengakhiri telponnya, Banu yang sudah bangun langsung mendekati Viza dan menciumnya."Kamu sudah bangun ?" Tanya Viza sambil tersenyum, Banu menggoda leher Viza membuat Viza tertawa. Banu sempat heran bukannya tergoda malah Viza menghindarinya karena geli.
"Ah...jdi kau mempunyai kelemahan disini hem.." goda Banu lalu Viza bangkit dari duduknya untuk menghindari Banu. Tapi memang dasar Banu ingin menggodanya, dia mengejar Viza yang masuk kedalam kamar mereka berkejar-kejaran hingga akhirnya Banu menarik tubuh Viza dan menjatuhkannya diatas kasur empuk itu. Viza terhempas dan rambutnya berantakan menutupi wajahnya, Banu yang berada diatas tubuh Viza menyingkirkan rambut Viza perlahan. Mata merekan bertemu tapi Banu langsung menyeringai dan meniup-niup leher Viza membuat Viza tertawa kegelian.
" Banu ...hahahaha...stop it.hhahaha...ah...Banu..." Viza menggeliat karena geli, dia memang sangat geli jika lehernya disentuh , lihat wajah Viza saja sampai memerah karenanya.Deru nafas Viza naik turun saat Banu menghentikan kejahilannya itu, sesuatu didalam tubuhnya bergetar hebat hanya karena melihat Viza seperti ini. Kecantikan luar dalam seorang wanita benar-benar ada pada sosok Viza .
Perlahan Banu mencium bibir manis Viza, dia sangat menyukai rasa ini. Rasa memabukkan dari Viza membuatnya tak bisa berhenti, Banu terus saja menciumi Viza sambil satu tangannya membelai wajah Viza. Banu berhenti dan menatap mata Viza dalam, sedalam perasaannya kepada kekasihnya ini."Menikahlah denganku Viza..."
Bersambung.....
Silahkan di vote dan koment , aku tunggu loh
KAMU SEDANG MEMBACA
My Tour Guide [VERSI LENGKAP ADA DI Innovel]
Lãng mạnSatu minggu dikira seorang pemandu wisata oleh wanita cantik yang tidak bisa dilupakannya. Wanita yang selama satu minggu membuatnya hampir gila karena mencarinya terus menerus. Bodohnya dia tidak menanyakan siapa nama wanita itu. Dia hanya memanggi...