20. cinta tanpa syarat

2.6K 198 18
                                    

Viza berjalan dengan pikiran entah kemana-mana. Bella menunjukkan dimana dapur untuk Viza membuatkan teh, sebenarnya opa bukan ingin menyuruh-nyuruh Viza. Ini semua hanya agar Viza tidak mendengar apa yang akan dibicarakan Opa dengan oma diluar sana, Viza lalu tersadar dari pikirannya sendiri.
"Pantas saja kau tidak memperdulikanku, ternyata kau sudah memiliki wanita lain. Dan ternyata cintamu secepat itu berganti, betapa bodohnya aku pergi ke sini hanya untuk mengatakan aku juga mencintaimu."
Semua kalimat itu dia katakan didalam hatinya dan air mata menetes disana, Viza menghapusnya segera takut akan ada yang melihat, dia akan secepatnya membuat teh lalu pergi dari sini. Dia harusnya sadar dari awal, Viza merutuki dirinya sendiri karena begitu rendah saat ini. Viza bingung memilih gelas dan dia juga sibuk membuka dimana daun teh berada.
Karena bingung dan gugup, Viza menyenggol gelas dan tatakan nya itu, sehingga gelas itu jatuh kelantai dan pecah.

Banu baru saja ingin menyusul Viza, dan dia sangat terkejut karena mendengar suara ribut dari dapur rumah . Banu langsung berlari karena sangat takut Viza kenapa-kenapa, oma dan opa nya benar-benar keterlaluan.
Begitu sampai di dapur, dilihatnya Viza sedang memunguti pecahan kaca dengan tangannya dan yang membuat Banu sakit adalah wanita itu menangis meski Viza tidak mengeluarkan suara isakan, tapi air mata yang ada dipipinya sudah menjelaskan semuanya , dan Banu merasa dia sudah sangat kelewatan.

" Viza..." panggil Banu pelan, tapi reaksi Viza terlalu membuat Banu terkejut. Wanita itu berdiri membelakangi Banu, dan Viza siap untuk meninggalkan tempat ini. Tapi semua hanya rencana Viza semata, karena saat ini Banu sudah memeluknya dari belakang.
" maaf, harusnya aku tidak membuatmu seperti ini. Maafkan aku."
Banu mengucapkan itu semua dengan lembut.

"aku lah yang minta maaf, maafkan aku." Kata Viza berusaha menahan getaran suaranya. Viza melepaskan pelukan Banu dan dia pergi dari sana dengan berlari kecil agar segera sampai di mobilnya.

Banu yang tidak ingin semuanya sia-sia langsung mengejar Viza setelah tadi dia sempat terdiam karena Viza pergi.

"VIZA......." teriak Banu membuat semua orang melihat kearah mereka.
Viza sendiri langsung berhenti sebelum sedikit lagi mencapai mobil yang sudah siap membawanya pulang.

"AKU MENCINTAIMU VIZA...DAN AKAN TERUS SEPERTI ITU SELAMANYA". Viza belum membalik tubuhnya untuk melihat Banu, air mata Viza semakin menjadi. Tapi ini adalah air mata kebahagian, akhirnya Banu mengatakan kalau dia masih mencintai dirinya.
Perlahan Viza memutar tubuhnya mengahadap Banu dan senyuman nya muncul disela air matanya.

" I Love you too my tour guide."
Kata Viza sambil menahan isakan yang akan keluar . Banu berjalan cepat dan memeluk tubuh Viza, wangi tubuh Viza membuat Banu lega. Akhirnya wanita ini menjadi miliknya, akhirnya Viza mengatakan lagi kalau dia mencintai Banu. Banu mencium kening Viza dan menghapus air mata Viza,

" aku pikir kau tidak ingin melihatku lagi, aku pikir kau dan wani..ta...it...tu.."
Kata Viza terbata.

" sussstttt...sudahlah, aku dan Aura tidak memiliki hubungan apapun. Ini masih rencana oma dan opa saja,"

" tapi tadi kau .."
Banu mencium bibir Viza membuat Viza tak bisa melanjutkan kalimatnya.
Mereka hanyut dengan perasaan dan ciuman mereka, hingga sebuah lemparan sendal mendarat dikepala Banu.

" shit..." umpat Banu kesal .

" loe gak liat disini masih ada kita semua ha ?" Kata Brian dengan sok oke nya, Fira dan yang lainnya tertawa. Viza sangat malu saat ini, dia menggigit bibir dalamnya sedangkan Banu langsung menggenggam tangan Viza untuk membawa Viza kehadapan keluarganya.

" oma, opa. Ma, pa...ini calon istri Banu. Namanya Putri Al' Viza DG ozvick Malik. Banu harap kalian bisa menerimanya."
Viza langsung merona karena Banu memperkenalkan Viza sebagai calon istrinya bukan dengan kata pacar atau yang lainnya.

" aduh Banu....mama seneng banget dapet menantu cantik begini." Kata mama Banu memeluk Viza dengan sayang.
"Maafkan oma tadi ya, oma tadi sengaja begitu, biar Banu bergerak cepat." Kata mama Banu sambil mengusap rambur Viza.

" Viza....," panggil oma Banu membuat Viza menoleh. " lain kali jika kamu tidak ditanggapi lagi oleh anak bodoh ini, lebih baik kamu bilang sama oma. Biar oma carikan pemuda lainnya untuk kamu." Banu menggelengkan kepalanya, lalu melihat wajah Viza yang tertawa bahagia.

Malam itu dilewati Banu dan Viza dengan penuh kebahagian. Malam dimana mereka sama-sama mengetahui isi hati mereka masing-masing dan menerima perasaan itu dengan bahagia. Banu tak henti-hentinya melihat Viza yang tersenyum ataupun tertawa ditengah-tengah keluarganya, malam itu Banu begitu yakin kalau dia harus menjadikan Viza sebagai masa depannya. Dia sangat mencintai Putri kerajaan Wieldburg itu.

***

"Sayang kamu kenapa gak nginap dirumah aku aja tadi ?" Kata Banu sambil membuka pintu kamar hotel yang ditempati Viza.

" aku belum nyaman Banu, maaf ya. Lagi pula aku akan disini selama satu bulan untuk menemani kamu."
Kata Viza tersenyum sambil duduk dipinggiran tempat tidur melihat Banu yang masih berdiri melihat Viza.

" bukan itu maksudnya sayang, kalau kamu dirumah aku akan ada yang mengawasi aku jika aku khilaf."
Viza tidak mengerti, dilihatnya wajah Banu sambil berpikir.

" ck...kamu masa gak tau , kalau aku nemenin kamu disini aku takut gak bisa berhenti buat melakukan hal yang iya iya sama kamu "
Viza lalu tertawa mendengar kalimat itu dari Banu.

" Banu, kamu. Ahahhaha...ya ampun kita sudah dewasa sayang. Kita tahu hal apa yang tidak boleh dan boleh kita lakukan, lagi pula aku tidak menolak kalau kamu mau sering kesini." Kata Viza mengedipkan matanya membuat Banu terkejut.
Tapi Viza sudah berdiri bersiap kabur jika Banu sampai ingin mendekatinya, dan benar. Banu mendekatinya membuat Viza berlari kesana kemari didalam kamar hotel itu.

" ayolah sayang, katanya kamu tidak menolak." Banu berusaha menggapai pinggang Viza tapi wanita itu terus berlari dan menghindar.

" ahahhaha...aku bercanda ," kata Viza masih tertawa sambil berlari menghindari Banu, tanpa sadar Viza masuk kedalam kamar mandi Banu mengikutinya . Viza terperangkap disana, Banu menarik pinggang Viza mendekat dan Banu menatap dalam mata itu .
" kamu sangat cantik nona..." Viza merona dan mereka saling berpandangan . Banu bergerak maju membuat Viza melangkah mundur dan membentur dinding kamar mandi yang dingin itu. Banu mengunci Viza denga  kedua tangannya lalu perlahan bibirnya menyentuh bibir Viza, mereka berciuman dengan lembut dan penuh dengan perasaan. Banu begitu menyukai bibir ini, Viza membuatnya benar-benar mabuk akan rasa bibirnya. Dengan jahil Banu menghidupkan kran shower lalu air pun turun membasahi tubuh mereka berdua.
Banu merapatkan tubuh Viza ketubuhnya dab Viza melingkarkan tangannya keleher Banu. Mereka masih terus berciuman dibawah rintik air shower itu, Banu lalu beralih ke leher Viza . Menghirup aroma tubuh Viza dalam-dalam dan menghisap leher yang menggodanya sedari tadi.
Viza sempat mendesah karena perbuatan Banu, dan Banu langsung mengontrol gairahnya kepada Viza.
" I love you Viza...I love you..."


Bersambung. .....

Nah aku double up kan ???

Gimana ... Gimana ?? Klo mau dilanjut silahkan vote dan komentbya

My Tour Guide [VERSI LENGKAP ADA DI Innovel]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang