Twee²

559 29 6
                                    

Aku takut...

Siapa dia kak...

✍️

Karena rasa penasaranku dan kak Tere terhadap kakek, aku selalu mengobrak abrik kamar kakek untuk menemukan sesuatu berupa petunjuk. Tetapi, setiap aku membuka dan masuk ke kamar itu aku pasti ketahuan oleh bunda dan ayah, dan entah mengapa bunda dan ayah sangat melarangku dan kak Tere masuk ke ruangan tersebut. Aku dan kak Tere pun  memutuskan untuk pergi ke kamar itu disaat seluruh orang rumah sudah tidur, dan tepat pada pukul 22.40 aku mengendap-ngendap masuk ke ruangan yang kotor itu.

"teh, Lyta sieun" rengek Lyta dengan menggigit bibir bawah bagian dalamnya

"Jangan takut Lyta, teteh didieu" Tere menjawabnya dengan tenang dan merangkul Lyta

"tapi kenapa sih gak bunda gak ayah selalu aja melarang kita kesini" tanya Lyta dengan wajah cemberut dan terlihat kesal

"Jangan cemberut dong, nanti cantik nya ilang. Mungkin bunda punya alasan mengenai ini" goda Tere kepada adiknya

Kedua ujung bibir Lyta pun terangkat keatas membentuk senyum simpul yang sangat manis.

Terjadi keheningan diruangan itu selama beberapa menit.

"Loh kak, itu apa?" tanya Lyta memecah keheningan sambil menunjuk sebuah senapan dan peluru yang tergantung disalah satu tembok.

"itu se... "

"Who is there?" Terdengar suara dari luar dan berdiri seorang perempuan cantik berambut pirang dan memotong pembicaraan Lyta dan Tere

Suuutttt (kak Tere menutup mulut ku)

"Lyta, Tere. Why are you there? Didn't your mother and father forbid her to go there?" tebak wanita itu.

Ya, wanita itu adalah Raisa.

"I'm so sorry.  Lyta and I didn't mean to violate the prohibition of father and mother. But I am really curious about all this, I may not enter this room and mother, mother always tells grandfather's kindness." aku Tere setelah melihat jelas bahwa itu tante nya

"Tapi kenapa kalian memaksakan untuk tahu tentang ini? Padahal yang tante tahu, kalian tak pernah berbohong sama kedua orang tua kalian" tanya Raisa tidak faham dengan logat bulenya yang khas

"kami minta maaf tante, kami gak bermaksud,tapi kita memang sangat penasaran. Bunda ataupun paman Shaleh tidak punya foto ataupun profil tentang kakek" jujur Lyta

"kalian benar ingin tahu tentang kakek kalian?" tanya Raisa dengan wajah serius

Aku: "yes. Kami menemukan peluru dan senapan di ruangan ini"

"oke, mungkin memang ini saatnya.  I hope you will not spread to hear the story but this. Tapi aku ragu"  kata Raisa membuat Lyta dan Tere makin penasaran

"Apa yang membuat tante ragu?  Aku cucunya , aku juga berhak tahu dengan apa yang terjadi di keluarga ini" volume suara Tere mulai naik

"Ba...baiklah, Se... Sebenarnya kakek kalian adalah se...seorang pem...pembunuh da..." Jawab Raisa dengan terbata-bata,

"Gak mungkin. Gak mungkin. Tante bohong!!! Aku gak nyangka tante berani nu duh kakek kaya gitu " perkataan Tere memotong ucapan Raisa yang terbata-bata, Tere menangis dengan amarahnya dan langsung pergi meninggalkan Lyta dan Raisa berdua di ruangan yang kotor dan gelap itu

" ini yang aku khawatir kan kalian gak percaya dan malah marah bahkan benci sama Aku " keluh Raisa dalam hatinya

" tante, aku masih penasaran, aku percaya sama tante " Lyta dengan polosnya

"dia pun dia sudah membunuh 7 orang temannya dan salah satunya adalah sahabat nenekmu. Dan dia memakan daging-dagingnya tersebut." lanjut Raisa mencairkan suasana

Lyta yang mendengar cerita Raisa hanya bisa melongo  mendengar perkataan Raisa dengan mata yang terus menatap mata Raisa sambil sesekali menggangguk

"tapi mengapa tante bisa tahu tentang ini? " tanya Lyta yang tiba-tiba

" Percayalah, aku tak berbohong pada mu, Aku memang tak tau penuh tentang cerita ini. Tapi mungkin ini bisa sedikit membantu. Sebenarnya aku bisa melihat kejadian dimasa lalu, tapi tidak dengan masa depan. Robert memaksa Sarkinem untuk menikah dengannya, disamping Sarkinem cantik, baik hati, dia seorang pekerja keras dan anggun. Kecantikan dan sifat baik juga pekerja keras itulah yang menarik perhatian Robert terhadap Sarkinem. Sarkinem memang awalnya tidak mau, namun karna terpaksa dan Robert mengancam akan membunuh dan memakan kedua orangtua Sarkinem, akhirnya Sarkinem pun menyetujui dan menerima pinangan tersebut. Karna Sarkinem cerdas, dia membuat rencana untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi pada Robert. Apakah dia sakit jiwa? No, lebih tepatnya dia KANIBAL!!!
Setiap Robert berjalan semua orang akan pergi menjauhi nya karna ketakutan mereka akan lari terbirit - birit."

Pandangan Lyta yang tadinya ter fokus pada perkataan Raisa tiba-tiba matanya terpacu pada sesuatu yang ada di pintu

"Tante Raisa itu Siapa? Dia terus menatap ku dengan tatapan yang tajam dan sinis, dia berada tepat dibalik pintu" Ucap Lyta dengan suara yang sangat kecil namun masih terdengar oleh Raisa sambil menunjuk  pintu

Tante Raisa : "Tenangkan dirimu Lyta, itu Robert"

Aku : "Tidak mungkin! Kata bunda kakek itu tampan, tidak mungkin dia kakek ku. Dia mempunyai sangat banyak keriput, kepala botak, dengan bola mata sebelah kanan yang keluar."

Tante Raisa : "Dia memang Robert. Misi nenek mu belum tuntas babby dan nenek mu menunjuk Lyta untuk menuntaskan misi tersebut. Hanya kamu! Tenang, aku dan Tere akan membantu"

Aku : "Apa maksudmu tante?"
Tante : "Kamu akan tahu nanti" (pergi meninggalkan Lyta sendiri di ruangan itu).

Apa yang akan terjadi pada Lyta??  Misi apa yang harus diselesaikan?? Mengapa nenek Lyta belum menuntaskan misinya itu?? Apakah benar yang Lyta lihat itu Robert?? Mengapa bunda dan ayah berbicara Robert itu baik padahal ia pembunuh?? Yang berbohong itu Tante Raisa ataukah Ayah Bunda?? Dan apa benar bahwa Robert itu KANIBAL???

Nantikan kelanjutan kisahnya :)
Terima kasih:)

Mereka Yang Tak Kasat MataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang