Vier⁴

343 15 0
                                    

Berhitung kita belum beres sayang...

Empat...

✍️

"lo ga ppa?" tanya Fajar dengan ragu

"Lyta ga papa. Makasih" muka Lyta datar bangeetttt.

"syukur deh kalo lo ga ppa. gue balik kls ya"

"yaudah serah, lagian Lyta udah ngucapin makasih kn ke Fajar" ujar Lyta sambil memalingkan pandangan ke arah atap

"ga usah ucap makasih, gue ikhlas ko" jawab Fajar tulus

"Emang kalo ikhlas ga boleh bilang makasih ya? Yaudah Lyta tarik lagi ucapan makasih Lyta"

"Lyta! " bentak Sofi

"Lo ga seharusnya ngomong kaya gitu" terus Sofi setelah terjeda beberapa detik

"maaf" dengan nada pelan Acuh tak acuh

Fajar hanya tersenyum sambil memperlihatkan gigi nya yang putih dan sedikit gingsul sambil berlalu pergi meninggalkan Lyta, Sofi, dan Sonia.

"mau ke kls? "tanya Sonia kepada Lyta

" yu, Lyta males disini. Ada yang merhatiin Lyta terus dari tadi" jujur Lyta

"seriusan ? " tanya Sofi penasaran

" jangan ngomongin yang gituan ah. Merinding kan" ujar Sonia dengan raut muka cemas

" iya. Ngapain Lyta boong"

Mereka berlalu pergi meninggalkan ruang uks yang kini sepi.

( O ya, Sofi orangnya penasaran dan pemberani. Kalo Lyta cerita tentang hal ghaib yang dilihatnya, pasti dia tanya sampe titik darah penghabisan sampe Lyta nyerita. Kalo Sonia sih, orangnya penakut dan sedikit 'oon')

"Lyt, Tdi lu bilang di uks ada yg merhatiin bentuknya kaya apa lyt? Aku kepo ni" ucap sofi sambil berlari kecil mengejar Lyta yg berjalan kencang

"Kamu emang kepoan sof" nyinyir sonia

"Kepo tuh ingin cari tau, cari tau tuh identik dengan sebuah pelajaran, pelajaran tu ilmu. Jadi kepo tuh ilmu" cerocos sofi tak mau kalah

"Kalian berisik banget si" Sinis Lyta

"yaelah lyt (menarik kedua bibirnya kedepan) eh lyt aku denger denger ni ya, di uks tuh ada cewek pke gaun merah dan cantik banget. Bener ga sih" tebak sofi

"Yaps lebih tepat nya dia yg merhatiin kita tdi" ujar Lyta memberhentikan langkah cepatnya

"Baik ga sih? " tanya sofi dengan raut wajah penasaran

" Ya mana Lyta tau, emang lyta emaknya apa"

"kalian jangan ngomongin yang gituan. Sonia pernah baca ni ya di buku. Klo kita nyeritain yg gituan arwahnya merasa terpanggil" ujar Sonia sambil memperhatikan sekeliling dengan raut wajah yang cemas

"Son"

"paan"

"Lu pinter banget si"

Mereka Yang Tak Kasat MataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang