1.

27 6 0
                                    

#flashback on.

Setiap hari Arya berkunjung ke rumah sakit mengunjungi Salis karena Salis belum juga pulih,namun gadis itu terlalu kecewa hingga ia enggan bertemu dengan orang yang pernah ia harapkan kasih sayangnya.

"Pagi lis" sapa Arya riang,namun Salis hanya diam.

"Gue bawa bunga buat lo" Arya menaruh bunga mawar yang ia bawa ke dalam vas diatas nakas.

"Lo udah makan lis?"

Hening.

"Gimana keadaan Lo? Udah mendingan?"

Hening

"Lo mau makan apa? Gue cariin"

Hening

"Lis plis jawab gue"

Ceklek

Seulas senyum mengembang di bibir Salis melihat Arta datang.

"Arya...udah dari tadi disini?" Tanya arta ramah,Arta memang tidak membenci Arya setelah apa yang terjadi karena Arta melihat penyesalan di mata Arya sampai sekarang Arya pun berusaha mendapatkan maaf dari Salis.

"Nggak juga,gue baru duduk"

Terdapat bunga tulip di tangan Arta dengan perlahan Salis duduk dan mengambil bunga dari tangan kakak tersayangnya itu.

"Buat gue kan kak?" Tanya Salis pelan.

"Iya."

Salis mengeluarkan bunga mawar dari vas dan menggantinya dengan bunga dari Arta.

"Lho kok di ganti,itu baru kan? Masih seger lho lis" ucap Arta menyadari kembarannya mulai merunduk,barulah Arta tau jika bunga itu dari Arya.

"Ya udah gue balik dulu ya,gue masih ada urusan" pamit Arya yang langsung menggelanggang pergi meninggalkan Arta dan Salis.

Arta duduk dan memandang Salis dalam.

"Lo nggak boleh gitu lis,Lo juga harus menghargai pemberian Arya,dia udah berusaha minta maaf sama Lo,jangan jadi cewek yang pendendam" ucap Arta sambil mengacak pelan rambut Salis.

"Udah terlalu sakit buat gue maafin dia kak"

"Ya udah,jangan sedih gitu dong, mungkin Lo butuh waktu...emm kata dokter nanti Lo udah boleh pulang,Eska juga lagi perjalanan kesini"

"Emang Eska kemana? Biasanya dia nginep disini nemenin gue"

"Tadi ada urusan bentar di perusahaan eskalibert,jadi dia datengnya nyusul"

Seorang suster datang membawa sarapan untuk Salis dan dengan sigap Arta mengambil dan menyuapi Salis dengan makanan yang menurut Salis tidak enak rasanya.

"Harus banget ya makan itu? Nanti gue kan balik jadi nggak usah makan lah ya"

"Nggak bisa gitu dong lis,Lo harus makan biar cepet sembuh"

"Gue kan udah sembuh kak,lagian makanan rumah sakit emang nggak enak"

"Udah nurut aja Napa sih"

Akhirnya Salis memakan makanan rumah sakit dengan hati terpaksa.

"Emm kak nasib gabril gimana?"

"Udah nggak usah mikirin gabril,pikirin tu berapa jahitan ditubuh Lo gara-gara dia" ucap Arta sambil menyuapi Salis.

"Ya gue kasihan aja sama dia,gue juga cewek kak gue tau rasanya kayak gimana"

"Pokoknya dia udah dapet apa yang sepantesnya dia dapet"

NAWANG WULANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang