5.

18 1 0
                                    

Lembar demi lembar dan kata demi kata novel berjudul senja terbaca oleh mata indah Wulan,dengan hati yang bahagia juga bingung,bahagia karena dapat membaca novel yang ia inginkan juga bingung siapa yang menaruh novel senja ini didalam mobil yang terkunci.

Ditengah keterbingungannya Manda datang dan mengagetkan anak tunggal Joana Eskalibert itu.

"Woyyy"

"Eh ayam..."

"Gila lo latah dari dulu nggak ilang-ilang lan" ejek Manda karena sahabat baiknya itu tak bisa menghilangkan latahnya dari dulu.

"Ya kalau lo tau gue latah ngapain dikagetin bego"

"Emang lagi ngapain sih lan kok serius banget" timpal Arum.

"Ini gue kemarin nemu novel senja di mobil gue,padahal mobilnya gue kunci"

"Loh...kok bisa?"

"Mana gue tau"

"Pengagum rahasia kali"

"Tapi gimana dia bisa masukin ni novel ke dalem mobil yang terkunci?"

"Misterius banget,tapi ya udah lah lupakan" ucap Wulan lalu kembali membaca novel berjudul senja itu.

Tak lama kemudian ziki datang dengan sebuah bunga tertanggal digenggamannya.

"Hai zik" sapa Manda yang terus menahan tawa karena orang disampingnya sekaligus kembarannya terlihat begitu tegang dengan wajah merona melihat ziki membawa bunga.

"Bunga buat siapa zik? Bagus banget" tanya Manda kembali.

"Buat Wulan"

"Apa!!!" Lontar Arum terkejut,tampak raut kecewa marah sekaligus bingung diwajah Arum.

"Iya ini buat Wulan,lan ini bunga buat lo" ziki menaruh bunga mawar indah itu diatas meja gadis yang tengah asik membaca novel itu.

"Buat gue?"

"Iya,katanya semoga suka"

"Katanya?"

"Heem,ini dari Alba dia nggak masuk hari ini jadi nitip bunga buat pacar tercintanya"

"Kenapa?"

"Sakit"

"Oh"

Tanpa disadari Arum menyunggingkan senyum tipis mendengar bunga itu bukan dari ziki melainkan dari Alba.

"Ya udah gue balik ke kelas ya"

"Iya zik thanks ya"

"Ok"

"Santai aja kali rum,Wulan nggak akan nyerobot punya lo kok" ucap Manda setelah ziki keluar dari ruangan.

Selang beberapa menit datang adik kelas dengan sebuket bunga tulip dan tiga buah eskrim yang terbalut kantung plastik.

"Kak Wulan ini ada titipan" ucap adek kelas itu lalu memberikan bawaannya pada Wulan.

"Dari siapa dek?"

"Nggak tau kak tadi ketemu didepan terus cuma bilang nitip buat Wulan terus pergi kak"

"Tapi gue nggak kenal sama lo,gimana lo bisa kenal sama gue?"

"Emm..kak bentar lagi kelas dimulai gue balik dulu ya" adek kelas itu pergi meninggalkan Wulan dengan keterbingungannya.

"Dari siapa lan?" Tanya Manda.

"Nggak tau juga man tapi dia kok tau ya kalau gue suka sama bunga tulip,terus dia juga tau banget gue lagi pengen es krim"

"Wah ini mah bener-bener pengagum rahasia lan,"

NAWANG WULANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang