Full Day

24 4 4
                                    

Genap seminggu sudah Jia bersekolah dan sekarang adalah hari minggu hari dimana tidak ada Resal dan bangun pagi.

Bagi Jia,Resal dan bangun pagi adalah dua hal yang hampir mirip,sama sama menyebalkan.
Jia bukan tipe gadis yang suka bangun terlalu pagi lagi pula baru jam 9 lewat beberapa menit heheee.

"Hari mingguu hmm surgaa"ucap Jia sambil merapatkan pelukanya keguling.

"Sayang bangunnn!"Tak selang beberapa menit suata toa sang bunda sudah mengelegar

"cobaan apalagi ini"gumamnya sambil menutup telinga dengan bantal.

Tok..tokkkk tokk

Gubrakkk

"JIAA BANGUNN RESALL UDAHH NUNGGU!" Teriak bundanya lantang diiringi suara ketukan pintuu yang cukup keras.

Sontak membuat mata gadis itu terbelalak sempurna"Hah Resal? ngapain?"Jia balas berteriak dengan suara sedikit serak

"Hari ini kamu kebutik tante Desi nyobain gaun pengantin!"

Jia lompat dari tidurnya,secepat itukah?bahkan kekesalanya terhadap Resal belum sirna,dan ritual setiap pagi turun di jembatan dekat sekolah pun masih segar di kepala Jia.

"Gue nggak mau!!"gumamnya pelan.

"Jia cepat"kali ini suara sang Ayah yang terdengar.

"Ah iya yah"

"Gue harus ngelakui sesuatu,gue nggak mau!! udah cukup selama 5 hari gue disuruh turun dijalan,gue nggak mauu!!"

tiba tiba muncul ide konyol di dalam otak Jia
"Pura pura sakit mempan kali yah"

Jia berlari berlari mengelilingi ruangan kamarnya yang cukup luas"gue harus berkeringat"
setelah cukup ngosngosan akhirnya Jia sadar sampai tahun depan pun ia takan berkeringan jika AC tetap menyala,Jia berlari menuju kamar mandi lalu mempercikan air kewajahnya agar terlihat berkeringat.

"Jia cepetann,sebelum bunda dobrak,satu,dua,tig--"

Ceklek

pintu kamar terbuka sempurna menampilkan Jia dengan balutan selimut dan keringat yang bercucuran.

"Yaallah Ji kenapa kamu sayang,kamu sakit? kok mengigil kaya gitu,terus keringetan lagi,sini sini bunda periksa badan kamu panas apa engga"

"nggak usah bun Jia baik baik aja kok uhuk uhukk...."

"berhasil hehe"batin Jia

"Resal,sini nak"

"Lo kok bunda mangil si Resal sih?"Jia bingung

tak selang beberpa menit Resal datang dengan gaya sok 'ganteng' dan sok 'sopan'

"Iya tan kenapa?"

"Gini Sal,Jianya sakit  jadi  kayanya nggak bisa ikut ke butik deh"

"Yess,yuhuu gue berhasil"Sorak Jia didalam hatinya

"Uhukk...uhukk..lo pergi sendiri aja"ucap Jia dengan suara serak ala orang sakit.

Resal mendelik kearah Jia,iya yakin Jia hanya bersandiwara untuk menghindarinya,tapi ada untungnya juga bagi Resal.

"Eh Resal tante bisa titip Jia nggak,tante mau ada acara nanti malem baru pulang,terus om Bayu juga lagi lembur,kasian kan Jia kalo ditinggal sendirian,kamu bisa bantu tantekan?"Evi menatap Resal penuh harap.

Jia melotot dengan permintaan sang bunda"Jia baik baik aja kok,Jia sehat"ucap Jia cepat

Resal semakin curiga dengan sikap Jia yang tiba tiba sakit dan tiba tiba sehat"iya tan Resal bakalan jagain Jia kok"ucap Resal sopan.

love under the sunsetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang