Hari Pertama

31 1 0
                                    

Cerita ini  bermula dari hari pertama Ferry memasuki SMA, hari pertama itulah yang menentukan apakah dia bisa melanjutkan cerita ini atau tidak. Sebelumnya Ferry bersekolah di salah satu SMP di kotanya Dia terkenal sangat pemalas dan juga keras kepala namun dia memiliki tingkat kecerdasan yang bisa dibilang hebat namun sedikit ceroboh. Dia juga dikenal sebagai seorang pemain game sejati walaupun selalu kalah, entah karena kecerobohannya atau kecerdasannya dia tidak pernah melakukan hal yang biasa. Namun dia mencoba untuk menjadi orang yang pendiam agar dia bisa seperti orang orang lainnya.

Saat ini adalah tahun ajaran yang baru baginya dan semoga Dia dapat mendapat kelancaran dalam hidupnya. Dihari ini Ferry seperti biasa masih tidur pulas di atas kasurnya, karena sikapnya yang belum berubah terlihat kamarnya sang sangat berantakan penuh dengan buku buku juga kaset game. Ferry tinggal di kompleks perumahan yang biasa rumahnya juga biasa. Walaupun hari ini hari pertama sekolah Dia masih saja tertidur, sampai seketika

“Ferr, bangun nak sudah pagi, kamu gak sekolah.....” terdengar seperti suara yang cukup keras dari luar kamarnya, yaitu suara ibunya dari dapur yang diiringi oleh suara gemericik minyak panas.

“Masih ngantuk buk... masih pagi, baru jam 6 pagi.... hmmmm...hmmm” jawab ferry sambil merem melek

Ferry yang baru bangun masih tetap tidak bergerak karena pada saat ini seperti biasa manusia akan mengumpulkan nyawanya kembali sebelum beranjak dari kasur. Sembari mengumpulkan nyawa Ferry mencoba mengingat ingat apa yang terjadi semalaman.

"Duh,  masih ngantuk gue habis mabar semalem mana timnya bacot semua lagi, Nasib untung menang" gumamnya dalam hati dengan sesekali menguap.

Suara wajan dari ibunya yang sedang memasak semakin terdengar, namun Ferry masih tetap dikasurnya tanpa bergerak.  Lama kelamaan bau masakan yang yang harum mulai menggelitik hidung Ferry dan membuatnya beranjak dari kasur tercintanya. Ferry pun turun dari kasurnya dan melangkah, sesekali Ferry menginjak barang barangnya yang ada di lantai hingga dia sedekali hampir terpeleset. Tanpa dilihatnya Dia pun menginjak stik PS yang ada di depan pintu dan membuatnya terpeleset sampai terjatuh dan tergeletak di lantai. Dengan mengeluh dia mencoba untuk duduk dengan menjangkau pintu didepannya.

"Haduh... Sial banget nasib gua dah" kata kata tersebut keluar dari mulutnnya sambil sesekali mengelus kakinya juga menguap.

"Hoamm, hmmm... Kenapaya gue apes mulu dari tiap tiap hari, eh... baru juga bangun tidur dah jatuh, hedeh... Namanya juga takdir tompo ae wess" dengan nada bersabar.

Ferry berusaha untuk berdiri dan kembali melanjutkan untuk menuju ke dapur dan langsung cuci muka di kamar mandi. Setelah itu Ia menuju kearah ibunya karena penasaran dengan sarapan apa yang dimasak ibunya. Diapun mendekatkan wajahnya kearah wajan sambil menutup mata. Hidungnya yang mencoba menebak masakan ibunya mencium aroma wangi dari bumbu bawang merah yang digoreng. Dan benar setelah dibuka dia melihat berbagai macam bumbu dapur yang ditumis, yang menyebabkan aroma wangi yang menggugah selera. Ibunya pun langsung menyadari tingkah Ferry.

“Eh..eh ..eh sudah bangun, ngapain bangun katanya masih pagi...?" saut ibunya dengan nada menyindir.

“hehehe... kalo nyium masakan ibuk tubuhku langsung bangun sendiri, kan masakan ibu paling enak” jawab Ferry sedikit menggoda.

Dia duduk dimeja makan dengan memegang sendok. Sambil menunggu masakan ibunya matang dia membuka HPnya untuk bermain game sejenak. Dan tak terrasa masakan ibunya sudah tersaji di depannya. Namun Ferry masih terus memegang Hpnya tanpa memperdulikannya.

“Setelah makan, mandi dan langsung berangkat ya ferr” seru ibunya sambil menyuguhkan piring yang penuh dengan nasi goreng spesial buatannya.

"..."cuek Ferry yang masih sibuk bermain game.

 Tolol Lebih dari TololTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang