Teman Baru?

17 1 0
                                    

Nina dan Ferry mengikuti arah yang ditunjukan oleh HP, namun lama mereka berjalan, terasa semakin jauh dari tujuan.

"Ferr, ini jalan nya bener kan?" tanya Nina dengan khawatir.

"udah, bener nih mesti." Ferry berkata dengan yakin namun dalam hatinya juga ragu.

Mereka melanjutkan perjalanan mereka, sesekali mereka bercakap soal sekolahan. Namun Ferry sama sekali tidak tertarik dan mengiyakan semua hal yang digosipkan oleh Nina. Mata Ferry lalu tertarik kearah cahaya yang jauh didepannya.

"eh, itu apa kok ramai amat?" tunjuk Ferry kearah cahaya itu.

Nina menajamkan pandangannya, "eh, apaan tuh, tapi Ferr, kalo ada apa apa gimana?" Nina masih tidak yakin.

"apa, apa, apaan. Gak usah khawatir mereka pasti mau nolong kita" Ferry optimis untuk menuju kesana. Nina tak bisa menahan Ferry, Ia pun mengikutinya dari belakang.

Ferry menyisihkan beberapa dahan yang menghalangi jalannya dan berjalan secara pasti. Ferry mendapati sebuah pasar malam yang sangat ramai dengan berbagai macam permainan dan pedagang. Nina dan Ferry yang melihatnya menjadi takjub meski melihat dari kejauhan. Nina yang tadinya tidak yakin tiba tiba menjadi semangat dan ingin berlari ke pasar malam tersebut. Namun Ferry merasa ada yang janggal.

"Ferr, ayo kesana. Lihat permainannya banyak banget" Nina kegirangan dengan histeris.

"lo yakin Na, menurut filing gua ini gak beres deh" halau Ferry, mencoba membujuk Nina.

"tadi kan elo yang ngebet pengen kemari, Napa sekarang lo ogah" protes Nina dengan sindirannya yang tajam.

"kata Nina, bener juga. Kita mungkin bisa minta tolong" batin Ferry. "yaudah kuy" ajak Ferry setuju.

Namun baru satu langkah mereka maju, Pundak Nina dan Ferry serasa ada yang menahan. Dan sekejab tubuh mereka menjadi dingin dan mereka tersenyum dengan sendirinya.

"Na, lo nahan pundak gua ya?" tanya Ferry sambil memasang ekspresi tersenyum.

"elo kali yang megang pundak gua" Nina juga membalas senyum.

"kayaknya ada orang ketiga deh dibelakang kita" Ferry masih tersenyum.

"liat bareng yuk", ajak Nina polos.

"ayuk" balas Ferry dengan tersenyum tulus.

Mereka perlahan menengok kebelakang dengan bersama sama. Meski dengan ragu atau menutup mata, mereka tetap memberanikannya. Mereka pun menyiapkan mental dalam hatinya untuk menghadapi apa yang akan mereka lihat.

"hei, reaksi kalian kelamaan,!" seorang bicara dibelakang mereka.

Ferry dan Nina lalu mempercepat tengokan mereka dan melihat sesok yang tak asing dimata mereka.

"DIDIN!!!" Mereka terkejut.

"yoi" sapanya dengan santai.

"lo ngapain disini" Tanya Ferry yang masih heran

"ahh, biasa gua sering nginap disini" kata Didin yang merasa biasa biasa saja.

"ohh, lo pasti mau lihat pasar malam itu kan" tebak Nina yang merasa faham.

"oh, pasar malam itu. Enggak, gini mending lo berdua ikut gue deh" ajak Didin.

Ferry dan Nina agak bingung dengan ajakan Didin. Namun mereka enggan menanyakannya dan hanya menurut. Setelah berjalan 3 langkah Didin berhenti berjalan. Sekali lagi mereka heran dengan tingkah Didin, sebenarnya apa yang Ia lakukan.

Nina mulai geram karena merasa dipermainkan oleh Didin."din, mau lo apa sih" ucap Nina kesal.

"udah, nurut aja. Sekarang coba kalian baca assalamualaikum 3 kali dan bismillah Allahuakbar 3 kali" Didin dengan santai meminta kepada mereka.

 Tolol Lebih dari TololTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang