Three

9.4K 162 0
                                    

Reina masih tak bergeming di tepi ranjang dengan pikirannya yang masih kosong.

ceklekk...

suara knop pintu dari arah kamar mandinya terbuka.

disana terdapat sosok dengan postur tubuh tinggi tegap, yang hanya menggunakan handuk dibagian bawah perutnya saja.

reina dapat melihat dada bidang itu, serta tetesan air yang berjatuhan dari rambut nya yang berantakan, membuat reina terperangah sekilas.

"Apa kau tidak akan mandi? aku sudah menyiapkan air hangat untukmu?".
suara bariton itu berbicara kepada reina.

"Tidak, aku mau langsung tidur saja". ujar reina yang nyaris tanpa ekspresi.


Terik matahari yang turun samar samar menembus gordeng kamarnya itu, membangunkan reina.

ketika ia hendak bangun, ia merasakan tubuh nya sesak, dan benar saja tangan kekar alvin melingkar pas diperutnya reina. Reina dapat merasakan sesuatu yang aneh dari dalam tubuhnya, sesuatu yang tak dapat ia jelaskan.

entah mengapa setiap berada didekat alvin, sesuatu aneh itu muncul dari dalam dirinya, ia merasakan gelenyar panas yang membuat lututnya terasa lemas.

Dengan gerakan yang begitu pelan, reina melepaskan tangan itu dari tubuhnya. ia tidak ingin membangunkan suaminya itu.

setelah beranjak dari ranjang nya reina, pergi ke dapur dan memasak sarapan untuk mereka berdua.

ketika reina sedang mengaduk masakannya, tiba tiba tubuh kekar melingkup tubuh mungilnya reina.

"Morning my wife". suara serak parau khas orang bangun tidur yang tiba tiba berada tepat dibelakang reina.

"Ada apa ini? mengapa sekarang kau menjadi posessive begini?". ujar reina yang sempat terkejut dan membalikan tubuhnya.

sekarang wajah mereka bertatapan ketika reina membalikan tubuhnya hanya 1 centi maka alvin akan mendapatkan itu.
benda kenyal berwarna merah ranum, andai ia kehilangan kesadarannya, maka alvin akan memagut bibir itu.

Demi tuhan, reina baru menyadari bahwa alvin memiliki mata yang sangat indah, mata hijau kebiruannya alvin, bertemu dengan mata coklatnya reina.

ia merasa ada kehangatan didalam sana.

"Sekarang aku suamimu, jadi aku berhak atas dirimu nona". ujar alvin sambil mengangkat dagunya reina dan membuat nya lebih dekat dengan wajahnya.

Reina merasakan hangatnya deru nafas alvin yang mampu menumbuhkan gelenyar panas dalam tubuh reina.

(Alvin POV)

Oh tuhan, kau harus mengontrol dirimu alvin. tidak usah terlalu terburu buru, jika kau ingin dia yang menginginkannya dan membuat dia memohon akan itu kepadamu.

Sejak pertama bertemu reina, alvin merasakan perasaan yang aneh pada dirinya. ia tidak mengerti mengapa jantungnya berdebar lebih kencang dari biasanya ketika bertemu dengan reina.

siapa sebenarnya gadis itu?

apakah ini yang disebut cinta pertama?

tidak mungkin, alvin tidak akan pernah jatuh cinta pada wanita manapun.

ia hanya tertarik pada reina tidak lebih. ia ingin merasakan hal itu bersama reina.

reina mampu membangitkan gairah lain pada diri alvin. ia hanya menginginkan itu kepada reina. tidak lebih.

Apa perlu alvin harus meperkosanya? tidak, ia tidak mungkin merusak reputasinya yang sudah dibangunnya susah payah hanya untuk memuaskan gairahnya.

Jujur, meskipun ia sering kali ke club malam, dan tidak sedikit yang menawarkan diri kepada alvin, tapi alvin menolaknya, ia pikir itu terlalu kotor baginya karena wanita wanita jalang seperti itu pernah ditiduri oleh laki laki lain sebelum alvin.

ia tidak begitu memikirkan tentang gairahnya sebelumnya ia hanya fokus kepada karirnya saja, alvin pergi ke club jika ia merasa benar benar lelah dengan semuanya, dan itu yang menjadi tempat pelariannya untuk merehatkan pikirannya sejenak.

Tapi semuanya berbeda setelah ia bertemu dengan reina, ia begitu terobsesi dengan kemolekkan yang dimiliki tubuh reina.

sampai akhirnya alvin menggunakan kekuasaannya itu untuk mendapatkan reina.

(Author POV)

"Aku menginginkanmu nona". ujar alvin dengan pandangan yang tertutup dengan kabut gairah.

Dengan satu hentakan, ia menarik pinggul reina, sehingga bertabrakan pinggulnya.

Tepat dibagian bawah sanah gelenyar panas itu berasal. membuat reina hampir kehilangan kesadarannya.

Dengan kesadaran yang hanya setipis tissue ia berusaha sekuat tenaga untuk menjauh dari alvin. Namun apalah daya tenaga reina tidak sekuat tenaganya alvin, ia berhasil mengunci tubuh reina sehingga reina tidak bisa berbuat apa apa.

"Alvin, apa yang kau lakukan?". ujar reina yang mulai gelisah dengan perlakuan alvin saat ini, yang membuat peluh reina bercucuran di dahi nya.

"Menurutmu?". jawab alvin dengan santai dan mengusap lembut peluh di dahinya reina.


perlahan alvin mulai membelai paha mulus reina, dan membuat reina kehilangan kesadaran sepenuhnya, ia begitu terbuai dengan sentuhan alvin yang bergerak liar ditubuhnya.




#seperti biasa, jangan lupa tinggalkan jejak sehabis membaca.

maaf klo ceritanya kurang menarik masih dalam tahap belajar

terima kasih🙏

I Love You ReinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang