Six

6.8K 103 0
                                    

Sesampai nya reina dirumah, ia melihat rumahnya yang masih gelap.

"Hmm, alvin mungkin belum pulang". gumamnya dalam hati.

setelah ia membuka pintu, dan mencoba mencari saklar untuk menyalakan lampu, tiba tiba saja, lampu nya sudah menyala sebelum ia menemukan saklarnya.

"Kemana saja kau?".

Suara bariton itu, membuat reina menoleh ke belakang.

Ternyata alvin sudah berada dirumah.

kini ia menatap reina dengan tatapan sedingin es, membuat tubuh reina bergidik takut.

"Euumm, a aku, aku abis pergi sebentar bersama temanku". ucap reina dengan gugup karena takut.

"Apa kau bilang sebentar? apa kau tidak bisa lihat sekarang sudah jam berapa?". suara alvin yang penuh penekanan, dan rahang nya yang mengetat.

terlihat sangat mengerikan bagi reina.

"Aku tau, tapi-".

"Cukup reina".

ucapan reina dipotong oleh alvin yang kini dikuasi oleh amarah.

"Kau melanggar janji yang kau buat sendiri, apa kau tau apa akibatnya itu bagimu?". ucap alvin dengan wajah yang begitu mengerikan.

"Jangan mentang mentang selama ini aku baik padamu, membuatmu merasa berkuasa, dan seenaknya dirumah ini, reina". Sorot mata alvin yang begitu tajam.

Namun reina hanya terdiam, dia tidak menjawab perkataan alvin, membuat alvin semakin geram.

Tiba tiba alvin mencekram lengan reina dan menyeret nya ke dalam kamar.

"Aww, sakit alvin". reina meringis kesakitan, dan tiba tiba air matanya jatuh ke pipi mulusnya.

Tanpa berpikir, alvin langsung mendekatkan wajahnya kearah reina dan memagut bibir reina dengan kasar, alvin melempar tubuh reina ke atas ranjang.

Reina, mencoba untuk memberontak, namun tubuh mungilnya sudah sepenuhnya dikunci oleh tubuh kekarnya alvin.

"Ini hukumanmu jika kau tak menuruti perkataanku". bisik alvin, membuat reina semakin takut.

Dalam sekejap, alvin membuka paksa pakaian reina, membuat reina terperangah kaget.

"Alvin, kamu mau apa?". reina mencoba untuk berontak.

Plaakkk...

reina menampar alvin, saat alvin hendak membuka celana yang ia pakai.

alvin mengusap gusar pipinya, yang memandang reina dengan tatapan mengerikan.

"Oh tuhan, apa yang baru saja kau lakukan reina". keluh reina dalam hati, dan sekarang ia benar benar takut, ia tau pasti alvin akan semakin marah padanya.

"Di sebelah sini juga nona!". alvin menunjukan pipi yang satunya lagi, secara tidak langsung ia menyuruh reina untuk menamparnya lagi, membuat reina semakin ketakutan.

Reina meneguk paksa salivanya, dan keringat dingin bercucuran di dahinya.

"Apa kau baru saja menamparku hahh? Beraninya kau". geram alvin, dan sekarang ia menjambak rambut lurus reina.

"Aww, sakiit vin, a aku ga sengaja hiks". tangis reina pecah saat tangan kokoh menarik paksa rambutnya, membuat kepala reina menjadi begitu pening.

"Berani sekali kau main tangan dengan ku hahh?"

Tiba tiba alvin membuka seluruh pakaian reina.

tanpa reina sadar kini ia sudah telanjang bulat, tanpa sehelai kain yang menutupi tubuhnya.

Alvin kembali memagut kasar bibir reina, dan dalam satu hentakan ia pun memasukan aset nya ke dalam tubuh reina.

tubuh reina menggelinjang kuat, ia merasakan nyeri dibagian bawahnya, ditambah lagi dengan perlakuan alvin kepadanya barusan, membuat perasaan reina benar benar hancur.

ia tidak menyangka alvin, bisa se tega ini kepadanya, tanpa reina sadari, air matanya mengalir kian deras.

Disisi lain alvin merasakan aset nya seperti diremas dengan kuat, membuat alvin semakin bergairah.

mungkin karena reina begitu takut dengan alvin, sehingga tubuhnya tidak bisa rileks.

Alvin terus mempompa miliknya, dan ia merasakan perlahan reina mulai menikmati aksinya.

Suara khas, dan sedikit desahan dari reina, ikut mengisi keheningan malam mereka berdua.


#Thanks gaes, yang udah mau baca😇🙏
Btw, jangan lupa tinggalin jejak yah😊

I Love You ReinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang