Di dapur
"Tinggal apa lagi nih yang belom dikerjain?" tanya Yanan masih sibuk nyolek-nyolekin sambel ke tempe mendoan sebelum akhirnya mengembatnya panas-panas.
"Tinggal ayam dari Kino aja belom disembelih" jawab Idon naburin beberapa helai bulu keteknya ke dalam sayur asem yang membludak di dalam panci kreditan.
"Ih jorok najis! Gue gak mau makan tu sayur asem! Yaudah sana lo sembelih deh bang. Lu kan tukang jagal," ucap Kino langsung geser jauh jauh dari panci.
Idon cekikikan + ngangguk-angguk lalu pergi ke halaman belakang di mana ayam yang Kino kasih disimpen.
Tak disangka ternyata haji Hui ngikutin di belakangnya karena dia penasaran.
Sesampainya di depan kurungan ayam, Idon berdiri tegak, lalu mundurin kakinya 2 langkah. Gak tau deh ekspresi muka yang dia tunjukkan kaya apaan soalnya dia membelakangi kamera. Tapi kayanya dia mikirin sesuatu. Sedetik kemudian, tangannya mulai ngangkat kurungan itu buat ngambil ayam seekor. Tangannya gemeteran kaya nenek nenek abis punya cicit. Mungkin ayannya kumat.
"STOP!!!"
"KEOKKK!!!"
Sebuah suara cempreng 10 oktaf ngagetin Idon diiringi jeritan ayam. Dia auto kejengkang.
"Astaga dragon! Pak haji ngagetin saya aja! Kenapa pak haji?" Idon masih stay di posisi kejengkangnya yang tidak sedap dipandang mata.
"Jangan sentuh ayam-ayam itu!"
"Itu semua ayam gue yang ilang beberapa hari lalu! Gue yakin!" kata haji Hui sambil deketin kurungan ayamnya.
"Hah? Serius pak haji?" Idon mengkerut.
"Iya beneran itu si Mimi, Momo, Meme, Kukuk, Kokok, Kamelia, Shimi, Shumo, Shuhua, sama Siti! Mereka ayam gue!" jawab haji Hui ngotot.
"Jangan berani sentuh! Gue mau ngintrogasi si Kino dulu."
Haji Hui yang emosi langsung balik ke dalem pendopo diikuti Idon yang masih cengo. Beliau udah niat pengen nampol si permen Kino.
"BRAKKK!!!"
"KINO!!!"
Haji hui gebrak meja bikin Kino yang lagi ngupas bawang, bawangnya pada loncat ke kolong meja. Idon makin pucet.
"Ehhh buset, eh buset buset!!!" Kino langsung latah ketularan mpok Atik.
"Jelasin semua sama gue sekarang
!!!" haji Hui teriak-teriak sendiri. Gak jelas emang tuh orang.Di pelataran Pendopo
"Koh, spanduknya kok alay gini?" protes Shinwon sambil menjembreng spanduk ukuran 6x1 meter dengan tulisan
#HABEDE KAMPOENGKU TERCINTA!
Ultra Violet 200th Makin Oenyoe 😘#"Alay pala lo! Itu yang desain kan lo sendiri. Gimana sih" bales Koh Hongseok.
"Yeee tapi yang ngasih kata 'Oenyoe' itu kan Yeowon. Masa gue yang di..."
"BRAAAK!!!"
"Apaan tuh??" kata Koh Hongseok kaget.
"Sepertinya ada ribut-ribut di dapur. Yuk kita samperin" usul Yanan.
Lalu Koh Hongseok, Shinwon, Yanan, Yeowon, Wooseok dan Yuto nyamperin sumber suara di dapur itu. Siapa tahu ada upil yang meledak.
"Jelasin apa sih pak Haji? Saya gak merawanin anaknya pak Haji kok suer deh!" Kino megang dadanya yg masih dag dig dug der kenceng.
"Tolol lo! Anak gue perjaka! Lu dapet ayam dari mana huh?" Tanya haji Hui gak pake basa basi.
KAMU SEDANG MEMBACA
PENTAGON BERAKSI - TRAGEDI DI KAMPUNG ULTRA VIOLET
Mystère / ThrillerMerupakan kisah 10 anak manusia di Kampung Ultra Violet yang akan mewarnai harimu. Kisah misteri dan petualangan ala detektif ini pastinya anti mainstream dan selalu mendebarkan. Terima kasih atas dukungan dari segala pihak sehingga buku ini akan se...