7. Mimpi Bertemu Sang Dewi

222 32 58
                                    

"Balikin ayam-ayam itu. Pemiliknya lagi nyariin. Segera balikin, atau ayam-ayam itu bakal nularin virus. Kamu, dan para kacungmu akan mati!"

"Pemilik ayam-ayam itu berada di Kampung Ultra Violet. Kamu harus balikin secepatnya!"

Kata sosok itu sebelum ngilang.

"HUAAAAA!!!"

CEO plus pemilik panti asuhan bernama Syekh Jinho itu akhirnya terbangun.

"Uhuk uhuk!!!"

Dia batuk-batuk, badannya keringetan plus jantungnya dag dig dug gak karuan.

"Astagfirullah, serem banget sih mimpi gue" ucap Syekh Jinho sama dirinya sendiri. Toh dia tidur gak ada yang nemenin. Alias jomblo.

Tapi kenapa Syekh Jinho bilang mimpinya serem ya? Beliau kan didatengin Dewi. Mungkin Syekh Jinho takut kalo ayam-ayam yang kemaren dikasih sama orang bermuka plastik alias dibungkus kresek biru itu beneran bawa virus penyakit.

Syekh Jinho turun dari ranjang dan ngeliat ke luar jendela yang gelap plus serem suasananya.

"Haaatciw!! Haaaatciw!!!"

Syekh Jinho denger ada suara orang bersin-bersin dari luar kamar. Pas beliau keluar, terlihat salah satu babunya yang lagi tiduran di sofa sambil pake sarung. Sempet beliau menyangka kalau orang itu maling. Sebut saja dia Jongin, salah satu jongos di kediaman mewah Syekh Jinho.

"Jongin, kamu kenapa?" tanya Syekh Jinho panik. Beliau baru aja mimpi buruk dan sekarang mimpinya langsung jadi kenyataan, di mana babunya langsung kena flu.

'Jangan-jangan flu burung lagi. Dih, yang nyebarinnya kan ayam, bukan burung. Jadi namanya flu ayam, bukan flu burung.' batin Syekh Jinho menyakini.

"Saya sakit nih, Tuan. Idung saya meler,"

"Haaatciwwww!!!" ucap Jongin sambil bersin.

"Bentar, saya panggilin dokter ya,"

Jongin cuma ngangguk lemah. Syekh Jinho buru-buru nelpon dokter keluarganya.

"Hallo, Dokter. Bisa dateng ke tempat saya sekarang gak? Anak buah saya ada yang sakit. Oh. Oke. Bye!" Syekh Jinho langsung nutup panggilan telponnya.

Gak lama kemudian dokter dengan nametage Dr. Syuman, Sp.Alay pun datang. Dia bawa koper yang pastinya isinya itu duit. Eh, obat kali.

"Siapose yang sakit?" tanya Dokter Syuman.

Makhluk yang tidak jelas kelaminnya ini udah berkecimpung di dunia kedokteran sejak jaman penjajahan Negara Api. Jadi lumayan ragu sebenernya kalo diperiksa sama beliau.

"Ini, Dok. Tolong periksa, Dok," jawab Syekh Jinho sambil nunjuk Jongin yang tidur dengan posisi nungging.

Dokter Syuman nyamperin dan langsung nabok pantat Jongin yang nungging-nungging sebelum akhirnya diperiksa.

"PLAKK!"

"AAAAHH!!!" Jongin mendesah, eh menjerit.

"Balik badan! Buka mulut yeiy!" kata Dokter Syuman galak. Jongin cuma pasrah dan mangap mangap aja.

"Aaaaaaa"

"Halah, cuma kena flu biasa!" celetuk Dokter Syuman sambil mengibaskan tangannya di depan muka ngenes Jongin yang udah berlumuran ingus. Ewh 😒

"Tadi yeiy renang di empang ya?" tanya Dokter Syuman melanjutkan.

"Hah?! Gila kali. Nggak kok, Dok" jawab Jongin.

"Syekh Jinho, jongos yeiy cuma flu biasa. Dikasih vitamin juga bakal langsung sehat lagi kok. Sama istirahat yang cukup aja." saran Dokter Syuman sambil nulis resep.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 24, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PENTAGON BERAKSI - TRAGEDI DI KAMPUNG ULTRA VIOLETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang