C6

41.7K 1.7K 19
                                    

Thomas menatap kedua sahabatnya dengan jengah, Jeremy dan Gerald

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Thomas menatap kedua sahabatnya dengan jengah, Jeremy dan Gerald. Gerald – sahabat anehnya yang lain – baru saja kembali dari liburannya pagi tadi. Dengan menyebalkannya pria itu memaksanya dan Jeremy untuk datang ke landasan pacu, menjemputnya disamping jet pribadinya. Bukan Thomas, jika ia menuruti permintaan itu dan bukan Jeremy, jika pria itu menolaknya. Sekarang ia ada disini karna Jeremy yang menyeretnya. Jeremy menunggu Gerald karna ingin mendapatkan barang yang pria itu bawa untuk – semacam buah tangan. Sebuah café dipilih Gerald untuk beristirahat bersama kedua sahabatnya alih alih kembali ke penthousenya. Pria asal London itu benar-benar tidak kenal lelah – sejak tadi dia terus berbicara dengan Jeremy tentang omong kosong, seperti itulah kedengarannya untuk Thomas. Tentang wanita dan pengamalan Gerald menjelajahi selangkangan mereka di Cidade Maravilhosa - Brazil

"Kalian tahu, Brazil itu memiliki banyak cantik dan seksi. Membuatku ingin sekali menetap disana. Tapi mengingat tahun terakhirku bersama kalian di Universitas, mau tidak mau aku harus kembali kesini. Kulit bagai porselen, wajah bak dewi yunani. Ah, mereka adalah surga bagiku" ucap Gerald seraya tersenyum lebar. Bukan rahasia jika Gerald suka bermain dengan wanita diluar sana. Seluruh gadis itu Oxford mengetahuinya – tak jarang ada yang menghindarinya dan tak jarang pula yang mendekatinya untuk mendapatkan kesenangan semata. Sifatnya sangat berbanding terbalik dengan Thomas – membuat banyak orang mempertanyakan persahabatan mereka. Tapi Thomas bisa menjawa mereka semua dengan mudah jika ia ingin. Gerald tidak hanya menggunakan otaknya untuk memikirkan wanita, pria itu memiliki segudang wawasan yang membuat Thomas kagum dan memutuskan untuk berteman dengan pria itu. Tidak hanya itu, Gerald sangat royal dengan Thomas dan Jeremy – pria itu memiliki hati yang baik untuk sesame pria.

"Kau tidak memikirkan kesehatanmu?" tanya Thomas.

"Well, aku melakukan tes pada mereka yang datang padaku. Kau tahu itu, jadi tidak akan ada masalah"

"Kau yang mereka benar-benar wanita? Aku ingat terakhir kali, kau masuk kedalam lubang buatan" ejek Jeremy membuat Thomas menahan tawanya. Ia tidak bisa melupakan bagaimana wajah terkejut Gerald saat keluar dari kamar disalah satu Club di London saat mereka berkunjung. Ia mengangkat jarinya dengan mata yang terbelalak.

Dengan satu gerakan Gerald melayangkan pukulan pada kepala belakang Jeremy. "Sialan!"

"Damn it!" umpat Jeremy

"Well, dari pada memikirkan adikmu, aku lebih memikirkan calon istrimu. Aku saja muak dengan yang kau lakukan apalagi dia" ucap Thomas datar.

"Sepertinya manusia datar ini masih belum berubah sama sekali. Hilangkan muka datarmu itu, kau juga membuatku muak" ucap Gerald dengan senyum mengejek.

"Dia sudah berubah" Tangannya meraih kentang goreng ditengah meja lalu menatap tanpa dosa kearah Thomas. Pria itu melarangnya memberitahu Gerald. Ini benar-benar menyebalkan.

Thomas menatap tajam kearah Jeremy. Ia tidak ingin ada Jeremy lainnya disini. Pria itu hanya tersenyum kearahnya lalu menoleh kesembarang arah.

"Wow, sepertinya aku ketinggalan sesuatu" ucap Gerald.

My Possessive BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang