Fallen Flower

1.4K 165 8
                                    


.

.

.

.

.

Malam semakin larut dan udara terasa dingin menusuk. Suasana mendadak begitu sunyi tatkala mayat-mayat kini bergelimpangan dengan kaki, tangan, bahkan kepala yang terputus berserakan dimana-mana. Sorakan keji para anggota Klan Uchiha menggema di seluruh penjuru. Menjadi saksi bisu tragedi pembantaian berdarah Klan Senju.

Sementara itu, di sebuah ruangan tertutup, seorang gadis beriris violet tengah memejamkan kedua matanya. Meremas futon yang berlumuran darah. Tangan putihnya terluka karena tergores tanto miliknya sendiri.

Pemuda diatasnya melenguh. Tangan kekar si pemuda mengusap lembut air mata yang mengalir dari pipi sang gadis. Panas merayapi permukaan kulit dua  tubuh insan yang kini tak tertutupi sehelai benang pun. Begitu intens, tetes demi tetes peluh yang dibagi bercampur menjadi satu. Ketika tubuh sang pemuda menyelinap masuk ke dalam tubuh sang gadis. Suara sunyi dan gemerisik angin tertutupi oleh desahan tertahan dan isakan pilu seorang gadis yang telah terenggut kesuciannya.

"Jangan menangis, Hotarubi." bisik sang pemuda.

"Akh...akh..."

"Nghh..."

Mata Hikaku berkilat tertutupi kabut nafsu birahi. Ia drngan tega menggagahi teman masa kecilnya tanpa perasaan.

"Dame.... nghh...ugh..."

Tubuh mungil Hotarubi terhentak-hentak kasar oleh hujaman keras dan dalam. Hikaku menulikan telinganya. Mengabaikan tangisan dan rintihan gadis bersurai lavender yang amat tak berdaya di bawah kungkungannya.

"Hota... rubi..." Hikaku menggeram nikmat tatkala pelepasannya sudah semakin dekat.

Memaksa kedua tangan lemah sang gadis yang mulai gemetaran memeluk dirinya. Hotarubi hanya bisa pasrah. Tubuhnya tanpa sadar ikut bergerak mengikuti naluri, terbuai dalam penyatuan tubuh yang penuh dosa.

"iie'... ahhh..."

"Aaarrrgh..."

Hikaku menggigit dan menjilati leher ketika klimaks melandanya dengan hebat. Kedua insan itu saling berpelukan erat. Hotarubi merasakan sensasi nikmat yang luar biasa ketika sesuatu yang hangat mulai mengaliri rahimnya. Terlalu banyak sampai tidak tertampung seluruhnya, menetes melalui celah kewanitaannya.

Bahu mulusnya mulai basah. Hotarubi menolehkan wajahnya ke arah samping kirinya. Uchiha Hikaku tengah menangis dalam diam.

"Pelacur jalang." umpat Hotarubi pada dirinya sendiri.

.

.

.

.

.

🍁🍁🍁

.

.

.

.

.

"Apa yang sedang kau pikirkan, Sakura?Kita akan segera sampai di penginapan sebentar lagi."

Sakura sudah tampak murung sejak kemarin ketika mereka berada di atas kapal dan Neji cukup khawatir dengan kondisi kesehatan gadis itu.

"Iie' aku hanya sedang memikirkan elang pembawa pesan milikku. Sudah berjam-jam tidak ada kabar ataupun balasan dari pesan yang kukirim untuk Naruto-nii dan Kakashi-sensei."

Uchiha Ninja ScrollsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang